Us

2.2K 207 33
                                    

*Sungkem pada para pembaca*

Di chapter sebelumnya saya sudah menuliskan bahwa itu adalah yang terakhir tapi ternyata -dengan tak tahu malu- malah menulis lanjutannya lagi.Saya sedang ingin nulis Mpreg dan entah kenapa alurnya malah nerusin cerita yang ini.Saya juga males bikin judul & cover baru jadi akhirnya ditaruh di sini.Tidak konsisten memang,tolong maafkan!Cuma satu chap kok jadi anggap saja ekstra :D.

Gaya percakapannya sedikiiit beda sama yang sebelumnya tapi nistanya tetap sama.Dan sekali lagi,ini MPREG!Bagi yang tidak suka dengan genre tersebut silakan mundur!

Oke,Selamat membaca~~!

.

.

***

Tadinya Jiang Cheng berpikir bahwa rencana pernikahannya dengan Lan Xichen akan berjalan lancar tapi nyatanya tidak.

"Apa kamu bilang?HAMIL?!"

Suara menggelegar sang ayah,Jiang Fengmian membuat Jiang Cheng mengkerut di ujung sofa.Sumpah,ini pertama kalinya dia melihat ayah begitu marah.

Berawal dari kepulangan Jiang Cheng seminggu lalu ke Yunmeng.Ia sudah merasa tak enak badan,mual hingga muntah setiap bangun pagi dan mengeluh kepalanya pusing.Ibunya mengira Jiang Cheng masuk angin,sakit karena kecapekan habis perjalanan jauh dari Gusu tapi begitu dibawa ke dokter,surprised!Siapa sangka kalau di dalam perutnya ada janin yang sudah berumur enam minggu.

"JIANG WANGYIN!"

Lagi sang ayah berteriak.Tak menyangka anak yang dikiranya alim berani anu-anu dengan sang pacar.Jiang Fengmian juga tak menyangka kekasih Jiang Cheng yang dimatanya baik,sopan,penuh wibawa dan cinta itu berani menodai putra bungsunya.

Tuan Jiang,untuk anda ketahui,bahkan sebulan setelah pacaran Jiang Cheng sudah berani tidur bersama dengan kekasihnya.Dan tak perlu dijelaskan tidur macam apa.

Siapapun yang kenal dekat dengan Lan Xichen,kekasih Jiang Cheng sedari SMA pasti tahu betapa bernafsunya putra sulung keluarga Lan itu bila menyangkut tentang percintaannya dengan Jiang Cheng.Semua orang pasti tahu bagaimana pria keluargaLan bila sudah bersama kekasihnya.Bila sang adik,Lan Wangji,menganut motto "Everyday is everyday" dengan Wei Wuxian,maka Lan Xichen menganut pedoman "Everywhere is everywhere".Tak peduli dimanapun selama dia ingin maka mereka akan melakukan itu.Jiang Cheng sendiri tak mau mengingat tempat mana saja yang menjadi saksi percintaan mereka.Dan mengingat intensitas mereka melakukannya maka wajar bila sekarang jebol.

"A Cheng!"teriakan Jiang Fengmian mengagetkannya lagi.Jiang Cheng menunduk takut dan menyahut pelan.

"Ayah..."

"Kenapa kamu sampai hamil,A Cheng?!Tahu begini harusnya dulu aku tak ijinkan kamu tinggal seatap dengan Lan Xichen itu."

"Ayah,maafkan kami.Tapi Lan Xichen pasti bertanggung jawab.Aku sudah bilang kan kemarin kalau Xichen akan datang untuk melamarku,"Jiang Cheng menjelaskan sambil menunjukkan cincin melingkar di jari manis yang diberikan Lan Xichen pada hari ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu.

Jiang Cheng lalu melirik sang ibu yang duduk di sofa depan televisi.Anteng mengemil snack kentang sambil menonton sinetron terfavorit.Tatapan melas minta tolongnya tak ditanggapi.Yu Ziyuan tak mau membantunya yang sedang dimarahi.

Persetan dengan hamil diluar nikah,toh lakinya adalah pewaris keluarga Lan,begitu kira-kira pemikiran si ibu yang mata duitan.

Sementara Wei Wuxian di beranda samping rumah komat-kamit berdoa untuk keselamatan sepupu dan calon keponakan.Bertahun-tahun mengenal paman Jiang yang begitu lembut penuh kasih sayang,lelaki cablak itu takut melihatnya marah sedemikian rupa.Wei Wuxian tak bisa membantu Jiang Cheng untuk meluluhkan amarah Jiang Fengmian jadi sebagai gantinya dia mengirim pesan pada calon kakak iparnya yang merupakan tersangka utama atas kondisi Jiang Cheng saat ini.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang