𝒏𝒊𝒏𝒆

11.1K 1.5K 1K
                                    

Kalo Suga di katain bucinnya [Name] sama orang-orang, dia bakalan senyum manis kemudian menjawab.

"Baru tau ya?"

Emang Suga tuh gitu.

Dia sadar kok.

Dan oke-oke saja di katain bucin.

Toh, semua orang akan bucin pada waktunya.

Jadi gak heran kalau Suga mau saja ngelakuin ini itu untuk [Name], bahkan saat seperti ini.

Dengan wajah santainya, Suga berdiri di depan rak minimarket yang menjual berbagai macam jenis pembalut, tak tanggung-tanggung, Suga malah nyempetin diri untuk membaca bahan apa saja yang terkandung dalam benda tersebut.

Wah.

Sungguh idaman kamu mas.

"Ini aja deh" Setelah memilih, doi segera pergi ke kasir untuk membayar, tapi eh tapi, mata Suga lalu melirik rak yang berisi camilan.

"Sekalian saja ya?" Lalu pemuda bersurai abu-abu itu mengambil beberapa jenis camilan dan membayarnya di kasir.

"Pacarnya dapat lagi dek?" Kata mas-mas kasir.

"Iya nih" Balas Suga dengan santainya sembari mengeluarkan uang dari dompetnya.

Iya.

Saking seringnya tiap bulan Suga beli kebutuhan [Name] saat dapet, kasirnya pun ikutan hapal sama Suga.

Btw, [Name] tuh gak pernah minta Suga dateng sambil bawain gituan ataupun camilan ke rumahnya, tapi emang Suga aja yang terlalu bucen.

Sama sekalian mau modus.

Wkwkkw.

Tok tok

Suga mengetok pintu rumah [Name] yang langsung di bukakan oleh ayah [Name].

"Oh Suga! Ayok masuk-masuk!" Seakan sudah biasa, papa [Name] membukakan pintu dengan lebar kepada Suga.

"Ke balkon saja ya, jam segini [Name] suka duduk di sana"

Nah si [Name] juga hobi banget nongkrong sore-sore di balkon, berasa anak indie lihat matahari terbenam, padahal ujung-ujungnya turun juga gegara di gigit nyamuk.

Maka naiklah doi ke tingkatan rumah [Name], saat asik-asik naik tangga, eh Suga malah kepeleset.

Maksud hati ingin mencari doi, namun apa daya malah kepeleset dosa.

Nah jatuhlah Suga kembali ke lantai dasar dengan tak elitnya.

Untung baru satu anak tangga :'(

"Aduh..." Suga mengelus pantatnya, haduh ntar makin tepos :'(

Sementara itu, dari tangga paling atas, sudah berdiri sang kekasih yang bukannya nolongin malah nahan ketawa.

"Pfff---" Suara tawa [Name] yang tertahan.

Suga auto nengok ke atas.

Perfect Boyfriend | Sugawara KoushiWhere stories live. Discover now