𝒕𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚 𝒐𝒏𝒆

7.8K 1K 843
                                    

POV: Saking lamanya menunggu update, kamu lupa gimana alur ceritanya.

Suga berlari cepat masuk ke dalam kelas mereka, sambil berharap dia akan bertemu dengan [Name] di sana.

Brak!

Suga mendorong pintu dengan keras, sampai-sampai semua murid yang ada di kelas pada kaget.

"Kalian lihat [Name]?" Tanya Suga to the poin.

Salah satu murid di kelas mereka yang bernama Zoro langsung menyahut.

"Kalau tidak salah tadi dia di panggil ke ruang guru" Katanya, setelah mendengar itu, Suga segera berterimakasih dan langsung berlari menuju ruang guru.

Setelah Suga pergi, satu kelas langsung kompak menoleh ke arah Zoro sambil membatin.

"Lu siapa?!"

Lama-lama Suga jadi capek sendiri lari-lari begini, mana ruang guru ada di lantai paling atas, tapi gapapa, inilah yang di namakan perjuangan cinta!

Saat sudah sangat dekat dengan pintu masuk ruang guru, tiba-tiba saja pintu itu terbuka, seseorang keluar dari dalam sana sambil membawa tumpukan kertas.

"EHHH---"

"...WUAH--"

BRUK

BRAK!

Suga yang sudah lari menggunakan kecepatan maksimal langsung susah untuk ngerem, akhirnya dia menabrak orang tersebut hingga mereka berdua jatuh tersungkur di lantai.

"A-aduh duh duh" Orang yang di tabrak Suga mengaduh kesakitan saat kepalanya jatuh membentur lantai, di tambah lagi dengan tubuh Suga yang dengan enaknya jatuh di atas tubuhnya.

"Eh astaga, maaf, kamu-- EH [NAME]?! YA AMPUN MAAFFFF GA LIHAT!!" Suga buru-buru berdiri sambil membantu sang kekasih untuk  berdiri, waduh ga sengaja, dia ga tau itu [Name] gara-gara wajahnya ketutup kertas-kertas.

Pantesan aja waktu jatuh Suga gak sakit, malah baper yang anak, wong jatuhnya ke doi, mana dapat bonus empuk-empuk lagi.

[Name] masih meringis pelan sambil mengelus belakang kepalanya, Suga yang melihat itu makin merasa bersalah, dia lalu bantu mengelus belakang kepala sang gadis sambil ikut meringis dan terus meminta maaf.

"Maaf ya, aduh, kita ke UKS saja yuk?" Ajak Suga.

"U-udah tidak usah Kou" [Name] menggelengkan kepalanya pelan, dia harus segera membawa kertas-kertas ini ke perpustakaan.

"Aduhh, jangan gerak-gerak kepalanya!" Tegur Suga saat [Name] menggelengkan kepalanya.

[Name] merasakan pipinya memanas, waduh, kok Suga jadi perhatian lagi ya?

"Kamu mau bawa ini kemana? Sini aku bawain saja!" Suga segera memungut kembali kertas-kertas yang sudah berserakan itu, dia harus bertanggung jawab pokonya.

Perfect Boyfriend | Sugawara KoushiKde žijí příběhy. Začni objevovat