Prolog

10K 578 28
                                        

Meskipun tidak sempurna, Janu baik-baik saja. Meskipun tidak seperti gadis cantik lainnya, Janu tidak masalah. Iya, pada awalnya seperti itu tetapi, berbeda ketika Janu mulai menyadari sesuatu. Janu tidak cantik. Kata mereka Janu tidak cantik dan Janu percaya itu.

Ketika Janu berada disamping Lintang yang merupakan gadis cantik menurut mereka, Janu bukanlah Janu melainkan bayangan. Bayangan hitam yang tidak pernah dipedulikan. Ketika Janu mencoba menerima takdirnya dan berkata kalau dia tidak apa-apa, kenapa rasanya sakit meskipun Janu bilang tidak apa-apa? Apa Janu baru saja membohongi dirinya sendiri? Rasanya sakit ketika kita ada namun, tidak pernah dilihat. Terkadang kita bukan ingin dipedulikan kita hanya ingin dianggap ada.

Janu paham bagaimana rasanya hidup dengan wajah dan tubuh yang tidak cantik sesuai standar kecantikan Indonesia. Dijadikan bahan ledekan, dihina dari belakang atau depan, dan juga dijadikan bahan candaan itu bukanlah hal asing lagi bagi Janu. Maka dari itu ketika mendegar seseorang cowok berparas tampan dan tubuh yang bagus bak model sedang mengeluh karena wajahnya, Janu marah. Disaat semua orang ingin memiliki wajah dan badan yang bagus, kenapa dia malah tidak beryukur? Kenapa dia malah membenci wajah tampannya?

"Kalau ganteng aja nggak bisa bersyukur apalagi kalau kamu jelek?" Kata Janu kepada laki-laki itu.

Insecure (Selesai)Where stories live. Discover now