One

336 193 155
                                    

Pagi yang cerah. Matahari menyinari bumi. Harapan biru langit yang luas dengan tebaran kapas raksasa disekitarnya.

Sinar Matahari menerosot, melewati celah-celah yang ada dikamar. Hingga jam beker mungil itu berbunyi, mau tak mau dia harus bangun dari mimpinya.

Kirngg,,,,kringg,,,kring,,,,.

"Hoam,,,Ck! Jam berapa sih ganggu aja,"katanya sambil mematika alrm yang sedang ia genggam.

Tok,,tok,,tok,,,

"Lime bangun, udah pagi ntar kamu telat masuk sekolah," terdengar suara Mama yang begitu jelas.

Gua langsung bergegas ke Kamar mandi, karna gua inget ini awal masuk sekolah kalau telatkan nggak lucu:(. Gua langsung pakai seragam sesuai tuh jadwal, gua poles bibir mungil gua dengan lipbam biar nggak kelihatan terlalu pucat.

Gua langsung memutuskan turun kebawah nggak ke atas ya:v, diruang makan sudah ada Mama, Papa dan Abang gua yang menunggu gua untuk sarapan bersama.

"Good pagi, Sugeng Enjing semua,"sapa Lime dengan senyum yang lebar.

"Giid pigi siging injing simii, ngomong compar campur kek es campur, ngomong tuh yang jelas dek gini contohnya Selamat Pagi Abang  Leon yang paling ganteng, nah kalau gitukan enak," jelas Leon.

"Ye itu mah mau lu aja Jupri, maunya dipuji mulu kagak baik tau lo asal lu tauu, kalau lu udah tau ya udah gua ingetin tuh haha,"

"Udahh gausah pada debat, sekarang makan ntar Leon kamu antar adikmu yang cerewet ini ke Sekolah dia belom hafal jalan ke Sekolah," lerai Papa.

"Njih komandan," kalau dah begini mana bisa gua bantah tuh bapak-bapak tua kata Leon dalam hati.

Setelah perdebatan kecil tadi, hanya ada suara cendok dan garpu yang bunyi karena bersentuhan dengan piring. Setelah menyelesaikan sarapan gua langsung aja tuh ajak Abang, gua takut telat karena dia suka ngaret.

"Udah kelar gua Bang, lama amat sih lo," cibir gua ke Abang.

"Bang gua tungguin didepan ya, Pa, Ma Lime berangkat dulu Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, belajar yang pinter." kata mereka .

Lime menunggu Abangnya di dalam mombil, nggak lama tuh muncul. Di sepanjang jalanan Lime melihat ke arah jalanan, mengamati dan tidak merespon kata Abangnya.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya sampai di depan gerbang Sekolahan, Lime langsung turun karena sudah nggak sabar gimana suasana Sekolahan barunya.

"Bang gua turun ya, hati-hati dijalan makasih muah,"

"Iyaaa, belajar yang pinter awas lu bolos nggak gua kasih coklat lu," Ancam Abangnya, Lime yang mendengar itu langsung cemberut.

"Udah sana masuk ntar lu telatt, gua pergi dulu," lanjut Abangnya.

Setelah Lime turun dari mobil, Lime mengamati sekolahan yang terlihat mewah ini, terlihat banyak siswa siswi yang melihat kearah gua, membicarakan gua tapi yaudalah giamana lagi.

Murit baru yaa,,, oke bener tuh

Cantik coy,,, akhirnya nambah orang cantik nih sekolahan

Buat gua ajalah tuh orang

Cuci mata pagi, lihat yang bening

Yaa,,,kurang lebih begitulah, dia bodoamat dia langsung mencari ruang kepala sekolahnya, dia lupa tanya ke Mamanya.

"Busettt dahh, mana sih ini ruangannya perasaan gua muter-muter dari tadi nggak ketemu huhh," geruu Lime, sambil clingak clingukk.

Brukk....

LimeWhere stories live. Discover now