'ARRAYAN; 5

36 3 3
                                        

W A R N I N G ❗❗❗

JANGAN DITIRU ADEGAN DICERITA INI.

-°0°-

Kalian bisanya cuma lawan
sama yang lemah, cih sampah!

-°0°-

"CULUN SINI LO ANJING!"

"BERANI-BERANINYA LO KABUR!"

"ANJING! BERHENTI LO SIALAN!"

Koridor sekolah kini ramai karena tiga orang yang sedang mengejar cowok berkacamata. Ryan terus berlari. Baru saja dia sampai disekolah dengan kepala yang masih pusing, langsung didekati geng 'iblis itu, Ryan yang tidak ingin mendapat bullyan pun harus menghindar dan kabur dari mereka bertiga.

Ryan sengaja berangkat siang karena takut kejadian kemarin terulang lagi. Namun, tidak pagi tidak siang sama saja terkena perlakuan buruk dari mereka.

Apakah nasib Ryan akan terus seperti ini? Ryan lelah dengan semuanya.

Dengan sekuat tenaga, Ryan terus berlari. Ditengoknya kepala kebelakang melihat tiga orang itu semakin dekat dengan Ryan, nafasnya memburu. Seketika kaki Ryan menginjak sebatang kayu hingga dia jatuh tersungkur. Dia meringis, dilihat lagi geng 'iblis itu sudah tepat ada dihadapannya.

Seluruh siswa yang berada ditempat pun menonton pembullyan ini. Ada yang meringis, ada yang takjub, ada yang excited, ada yang merasa kasihan dan bermacam lagi. Mereka hanya bisa menonton tidak bisa ikut campur.

"Mau lari kemana lo, hah?!" ucap Dareen.

Bams berkacak pinggang, dia menunduk menatap Ryan yang dibawah. "Lo ditolong siapa?" tanya Bams serius.

Padahal Bams sudah senang Ryan dikurung digudang itu, namun usahanya gagal lagi karena ada yang menolongnya. Berani-beraninya dia menolong Ryan, jika Bams bertemu dengannya akan ia buat kehidupannya seperti Ryan.

"Gu-gue dobrak pintu sendiri." bohong Ryan. Mana bisa dia jujur bahwa yang menolongnya itu seorang gadis. Bisa-bisa gadis itu akan menderita.

"Ck, mana mungkin cowok lemah kayak lo dobrak pintu!" sangkal Ardi tak percaya.

Bams berjongkok menatap Ryan, tangannya mencekam Ryan dengan keras seperti biasanya, "Gue tanya sekali lagi, SIAPA YANG NOLONG LO?!"

Ryan terdiam tidak menjawab.

"GUE!"

Suara seorang gadis berhasil mengalihkan perhatian semua orang. Mereka menatap gadis yang dari arah sebelah kiri. Gadis itu mulai mendekati Ryan dan geng 'iblis.

"Gue yang nolong dia."

Geng 'iblis, Ryan dan semua murid yang menonton terkejut mendengar pengakuannya. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ada yang membela seorang Ryan. Nyalinya cukup besar juga gadis itu.

Bams tersenyum menyeringai, dia mendekati Zira. Ternyata gadis yang sudah membuat seorang Bams minta maaf itu adalah yang menolong Ryan. Kalian benar, Bams menyukai gadis didepannya ini sejak hari itu bertabrakan. Entah alasannya karena ada aura berbeda dari gadis itu jadi Bams cukup tertarik.

Tangan Bams bergerak menyentuh rambut hitamnya yang langsung di tepis oleh sang pemilik. "Mending lo ngak usah ikut campur ya." pinta Bams.

Zira mendorong tubuh Bams agar menjauh darinya. Cowok yang dia anggap waktu itu tampan ternyata yang membuat nasib Ryan seperti ini. Zira jijik dengan orang-orang seperti mereka. Bisanya melawan orang lemah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 26, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARRAYAN (on going) Where stories live. Discover now