W A R N I N G ❗❗❗
JANGAN TIRU ADEGAN DICERITA INI.
-°0°-
Kelakuan geng 'iblis akan membuatnya masuk neraka melalui jalur prestasi.
-°0°-
RYAN bergeming menatap sekolahnya yang masih sepi diluar pagar. Hari ini dia datang pagi-pagi jam 6. Beginilah dia, harus datang pagi-pagi supaya terhindar dari orang-orang yang menindasnya apalagi geng 'iblis.
Entah bagaimana nasib Ryan ketika geng 'iblis itu mengetahui bahwa dia masih hidup. Pasti mereka akan membuat Ryan semakin menderita karena tidak mengakhiri semuanya. Dan lagi, tentang video yang Dareen rekam kemarin pasti akan tersebar di sosial media. Namun, Ryan harus bertahan untuk kedua orang tuanya, lagi pula dia akan lulus satu tahun lagi.
Menghela nafas beberapa kali, Ryan mulai melangkah memasuki gerbang sekolah yang dia anggap gerbang 'neraka. Entah bagaimana ini terjadi, ketika Ryan mulai melangkah masuk dia merasa aura yang mencekam padahal disini belum ada orang kecuali satpam dan para murid yang rajin.
Setelah melewati tangga, Ryan membuka pintu kelasnya yang berada dilantai dua. Seperti biasanya, Ryan lah yang datang paling pertama dikelas ini. Cowok berkacamata itu mulai duduk di mejanya yang paling belakang.
Ditatapnya jendela yang memperlihatkan pemandangan Sma Nusantara, sangat indah dengan tumbuh-tumbuhan segar yang mengelilingi sekolah. Namun, dibalik keindahannya ini, Ryan telah menganggap tempat ini adalah 'neraka baginya.
BRAKKKK
Suara dobrakan pintu terdengar di indra pendengaran Ryan membuatnya terkejut dan langsung menoleh ke asal suara. Ryan menelan salivanya kuat-kuat. Oh tidak, sepertinya dia kali ini akan habis.
Ya, pelakunya tidak lain adalah Ardi, Dareen dan Bams. Ryan melihat mereka bertiga para geng 'iblis itu memasang wajah terkejut serta Bams yang terlihat menyeramkan. Mereka mulai mendekati Ryan yang menunduk melihat sepatu converse yang ia kenakan.
"Ke-kenapa kalian dateng pagi-pagi?" tanya Ryan ragu yang masih menunduk.
"Ini hantunya culun ya? Kok nyata banget sih." celetuk Ardi dengan menoel-noel pipi Ryan berkali-kali.
"Dia nyata. Kayaknya si culun ngak jadi bunuh diri deh." pungkas Dareen sembari berkacak pinggang.
Bams menendang meja Ryan. Dia terlihat seperti lusifer ketika sedang sangat marah. Sial, kenapa si culun ini masih hidup sih? Padahal Bams sudah sangat senang ketika Ryan ingin melakukan mengakhiri hidupnya. Dia sangat benci dengan cowok yang dihadapannya ini.
Mungkin kalian akan menganggap Bams sangatlah jahat. Ya, kalian benar Bams itu jahat seperti lusifer ataupun iblis. Bams tidak peduli ketika orang-orang akan berpikir dia jahat. Pokonya Bams paling benci orang-orang yang lemah sepeti Ryan.
Bams mencekam pipi Ryan dengan keras supaya cowok berkacamata itu menatap mata 'iblisnya, "kenapa lo masih hidup?!" tanyanya yang membuat Ryan menutup mata tak berani menatap Bams.
Ryan terdiam.
"JAWAB!"
Ryan tersentak. Cengkaman Bams semakin keras hingga dia sedikit meringis kesakitan, "Gu-gue akan tetap hidup sampai tuhan yang akan mencabut nyawa gue sendiri."
"Lo harus mati ditangan lo sendiri Ryan, dunia ngak butuh orang lemah kayak lo!"
Ryan tersentak untuk kesekian kalinya. Bukankah terbalik? Dunia ini ngak butuh orang yang selalu membully, dunia ini ngak butuh orang yang membuat kehidupan seseorang menderita, dan dunia ini ngak butuh sampah-sampah seperti mereka bertiga.
YOU ARE READING
ARRAYAN (on going)
RandomArrayan Velintino. Cowok Sma Nusantara yang terkenal di sekolahnya. Namun, dia bukan terkenal karena memiliki wajah tampan bak seperti cerita lainnya. Ryan terkenal dengan gaya culun nya, berkacamata, dan bullyan yang selalu dia dapat dari orang-or...
