01: Levi Ackerman

1K 127 12
                                    

Seorang pria berusia 31 tahun, melangkah di sepanjang tanah tandus. Memanggul sebuah gergaji mesin di pundaknya, raut wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun, di bibirnya terselip sebatang rokok yang menyala. Pria itu memiliki wajah yang tampan meski bekas luka yang melintang di wajahnya tidak menghilangkan aksen rupawannya, bekas luka di wajahnya ia dapat dari perang yang ia lakukan ketika ia masih memiliki rasa untuk mencintai dan memahami, bukan hanya itu ia juga harus kehilangan jari telunjuk dan tengahnya. Menggantinya dengan jari robot yang terpasang permanen menggantikan jari aslinya.

Asap putih mengepul dari mulut dan hidungnya, sudah seharian ini ia membantai RCR atau Random Cyber Robotic atau resminya adalah Random Cyber F-0-R Robotic Itulah yang di sematkan orang-orang pada benda itu, sebenarnya ia tidak tau apakah mereka itu robot atau manusia, banyak rumor beredar kalau orang-orang yang gila kekuasaan merombak tubuh manusia menjadi seperti robot untuk melakukan perang. Entah siapa yang memulai, semuanya menjadi di luar kendali. Manusia yang di modifikasi menjadi kehilangan akalnya, mereka memiliki jumlah yang begitu banyak. Para pemilik kekuasaan terbunuh karena RCR yang mereka ciptakan sendiri, semuanya yang sudah bobrok kini hanya tinggal menunggu runtuh saja.

Pria itu mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, jarum jam menunjukkan tengah malam. Ia harus segera pergi sebelum bertemu dengan RCR lagi, sudah cukup ia menyisir bagian barat Rose. Ia harus mencari tempat aman untuk beristihat sebelum melanjutkan perjalanan.

☄️☄️

Levi Ackerman, seorang pensiunan militer, berusia tiga puluh satu. Hidup sendiri sebagai pengelana, mengelilingi dunia bukan untuk membasmi RCR. Hanya menghabiskan waktu sampai ajal menjemputnya, ia bukan manusia berhati heroik yang ingin menyelematkan dunia. Untuk apa? Ia bahkan tidak mempedulikan bumi yang ia pijak ini akan seperti apa ke depannya. Yang ia lakukan hanya tetap melangkah maju, ia akan menghabisi RCR jika mereka mengancam keselamatannya. Bukan untuk menolong orang lain, maaf saja ia tidak sebaik itu.

Pagi menyingsing, Levi keluar dari dalam gua tempatnya bermalam. Mengeluarkan ransum dari celana jeans-nya, ia makan sambil jalan. Keluar dari lingkungan tandus, ia memasuki bagian perkotaan yang sudah menjadi kota mati. Ia merasa sedang berada dalam film zombie yang selalu di tontonnya bersama sang adik, banyak mobil terbengkalai memadati jalanan. Levi mendapati sebuah mobil Jeep merah di depan sebuah toko baju, mobil yang cocok untuk segala medan di jalanan.

Pintu Jeep merah itu tidak terkunci dan kunci mobil tergantung di lubangnya, usai mengecek bensin yang ternyata tinggal setengah. Levi melajukan mobil itu di jalanan yang sepi. Mata Levi menyipit melihat seorang pria membopong seorang wanita, ia tampak panik sambil berlari menghindari kejaran dua RCR. Pria itu berlari lurus dimana kendaraan yang Levi tumpangi sudah dengan dengannya, ia tampak pasrah dengan keadaan. Mati di tabrak mobil atau mati dan menjadi bagian dari RCR.

Levi menghentikan mobilnya, keluar dari dalam sana sambil menyalakan gergaji mesin di tangannya. Si pria yang memiliki rambut sewarna dengan pasir itu bersembunyi di balik Levi. Dua buah-ia tidak tau menyebut mereka apa- RCR itu berjalan kedua tangannya berbentuk besi yang membentuk huruf C, sedangkan satunya membawa gada besar di tangannya. Levi menatap gundukan besi itu datar, mereka mengambil ancang-ancang untuk menyerang. Levi merunduk sebelum sabit dan gada besar menghancurkan kepalanya, pria itu mengayunkan gergaji mesin kearah kaki RCR sampai terbelah menjadi dua. Cairan merah mengalir deras dari potongan itu, mereka belum mati. Namun tidak bisa berdiri, dua RCR itu masih berusaha menyerang Levi. Ia kembali mengayunkan gergaji mesin kearah leher RCR membuat kepala dan badannya terpisah secara brutal, cairan merah muncrat kemana-mana mengotori kemeja cokelat yang Levi kenakan.

Levi melepas begitu saja kemeja yang terkena cairan merah berbau anyir dari tubuhnya, ia melangkah melewati si pria yang masih membopong wanita yang tidak sadarkan diri.

VERSTEHEN [ RIVAERE]Where stories live. Discover now