Mati Listrik

9.9K 1.4K 157
                                    

Serius nanya, kenapa pada demen cerita bobrok cem ini dah 😂

.
.
.
.
.

Udah tiga hari Rose sama Jaehyun belum akur juga. Dan justru hubungan mereka makin memburuk. Nggak ada lagi Rose yang nyiapin bekal makan siang buat suaminya, nggak ada lagi Rose yang nyiapin pakaian kerja Jaehyun. Begitupun dengan Jaehyun yang nggak pernah nyoba untuk minta maaf lagi sama Rose. Jaehyun jadi makin sibuk kerja, pulang malam, dan sampai rumah bukannya istirahat tapi kerja lagi.

Mungkin selama pernikahan mereka, ini pertama kalinya mereka bertengkar yang sampai saling mendiamkan satu sama lain selama berhari-hari seperti ini.

Pertengkaran Rose dan Jaehyun bukan cuma berdampak buat mereka berdua, tapi ketiga anaknya juga ikut-ikutan kena. Trio JJH pusing, nggak tahu lagi gimana caranya bikin kedua orang tuanya akur.

"Padahal Ayah yang selalu bilang kalau berantem nggak boleh lebih dari tiga hari. Tapi sendirinya...ah tau deh," Kata Heejin mumet.

Trio JJH lagi kumpul di kamar Jeno, lagi mencari cara untuk memperbaiki semuanya, "Abang juga pusing. Nggak tau harus apalagi."

Jaemin mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke kening, "Gue ada rencana," Ujar Jaemin.

Heejin menggeleng cepat, "Yang ada rencana-rencana lo itu memperburuk keadaan tau?"

"Setuju gue apa kata Heejin," Sahut Jeno.

Jaemin berdecak, "Dengerin dulu. Kali ini ide gue super super berlian."

"Brilian anjir," Ralat Heejin.

"Iya itu maksudnya. Sini-sini mendekat," Jaemin membuka tangannya lebar-lebar, mengintrupsikan kembarannya untuk mendekat.

"Buset, ketek lo bau tele," Dengus Jeno.

"Lupa pakai deodorant tadi. Maap yak."

Sedangkan di kamar utama alias kamar Jaehyun dan Rose, keduanya terlihat sibuk dengan urusan masing-masing.

Rose sibuk sama hpnya di atas kasur, sedangkan Jaehyun sibuk sama laptop dan dokumennya di atas sofa. Sebenarnya Rose main hp cuma scroll-scroll nggak jelas isi instagram. Habisnya dia bingung mau ngapain. Mau ngajak Jaehyun baikan, masih gengsi dan kesal karena dikatai kekanakan dan manja, mau main ke rumah sahabat-sahabatnya tapi udah malam.

Rose mencuri-curi pandang pada suaminya. Dilihatnya Jaehyun fokus banget sama laptop, "Lama-lama lo jadian sama laptop Jaehyun," Dengus Rose. Lalu dia mematikan hpnya dan turun dari ranjang untuk pergi ke dapur.

Haus, Rose mau minum.

Begitu menginjakkan kaki di dapur, Rose berteriak kaget karena lampu rumah yang mati tiba-tiba, "MAS JAEHYUN!" Teriak Rose takut. Ibu dari empat anak ini emang takut kegelapan.

Mendengar teriakan Rose, Jaehyun buru-buru turun dengan tangan yang membawa senter, "Kamu di mana Rose?" Tanya Jaehyun sedikit berteriak.

"Di dapur. Cepetan! Aku takut!" Rose memejamkan matanya, nggak berani menatap sekitar, "Ih Mas Jaehyun nih beli rumah gede banget sih. Jadi seram kan," Gumam Rose.

"Aku di sini. Jangan takut," Jaehyun merangkul Rose, membuat Rose membuka matanya, "Tunggu sini, aku cek saklar listriknya dulu. Takutnya turun."

Rose menggeleng cepat, "Gila ya kamu, aku takut gelap juga. Jangan ditinggal."

Jaehyun menghela napas, "Yaudah ayo ikut aku."

Rose memegang tangan Jaehyun kuat-kuat. Takut kalau tiba-tiba ada yang mencoleknya.

"Tuhkan turun," Ucap Jaehyun saat tahu penyebab kenapa listrik di rumahnya mati. Dengan segera ia menaikkan saklarnya, membuat listrik di rumahnya kembali menyala dengan normal.

Rose menghembuskan napasnya lega. Pegangannya di tangan Jaehyunpun terlihat mengendur, membuat Jaehyun menoleh ke arah istrinya. Jaehyun bisa melihat jika Rose berkeringat dan tangannya sedikit gemetar, "Rose? Are you ok?"

Rose berdehem, "I-iya."

Jaehyun menghela napasnya, "Bisa kita bicara?"










"Fix! Kali ini kita berhasil," Bisik Heejin.

"Apa kata gue, ide gue emang brilian," Sahut Jaemin dengan sombongnya.

"Iya deh. Gue mengakui," Kata Jeno, "Eum tapi kita udah bisa turun belum dari sini?" Masalahnya mereka bertiga bersembunyi di atas rak piring setelah menurunkan saklar listrik.

Jaemin nyengir, "Bisa sih. Cuma gue nggak tau gimana cara turunnya. Tinggi bener bos."

"Lagian kenapa kita bertiga bisa ngumpet di sini sih," Sahut Heejin yang masih nggak paham kenapa dia bisa naik ke tempat tinggi begini.

"Ya namanya panik. Apapun bisa dilakukan," Kata Jaemin.

Jung's Family ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang