AADP 2

209 25 3
                                    

Sepanjang perjalanan ica sibuk melamun sepertinya ia harus menyerah pada takdir. Ica sadar apa yang tengah ia lakukan sekarang adalah dosa tapi,menjalani yang tidak sesuai dengan keinginan memang terbilang sulit.

"Kayaknya gue harus terima nasib. Mau sekeras apa gue usaha buat keluar dari pesantren. Hasilnya nihil gue akhirnya balik lagi ke sana!" Batin ica

Waktu menunjukan sudah pukul 10 malam tepatnya semua santri sudah kembali ke asrama setelah absen malam.

Ica sengaja minta di antar malam hari.

"Sana masuk. Kita langsung pulang karna sudah malam. Ingat jangan berulah lagi" ayu mengelus puncak kepala ica.

"Iya ma"

Ica menyalim tangan ayu dan Ardi sebelum masuk ke dalam pesantren.

"Ehh... kamu Ica kan?" Seru seseorang berkerudung syar'i

"Iya mbak... mbak Uci mau kemana malam-malam gini?" Tanyanya heran

"Hehe... abis dari rumah kan rumah mbak di depan pesantren!" Cengirnya

"Oh ya... lupa aku"

"Kamu sendiri kok di luar malam-malam?"

"Ehm... nyari udara segar aja abis absen tadi mbak" ujarnya berbohong.

"Mari bareng aja ke asramanya" mbak Uci menggandeng lengan Ica sampai ke gerbang asrama putri

"Kamu mau mbak anter sampe asrama atau tidak?"

"Tidak usah mbak...ica bisa sendiri. Makasih ya mbak udah ditemani sampe sini"

"Sama-sama"

Baru saja akan melanjutkan jalannya ica berbalik.

"Loh... mbaknya kok nggak balik ke asrama?" Heran ica

"Soalnya malam ini jadwal mbak shif malam" beritahunya

"Sendirian aja mbak?"

"Ya ndak lah dek... sama mbak Ulil juga neng Wida. Mereka lagi beli kopi katanya"

"Ohh gitu. Ica duluan mbak assalamualaikum" pamit ica

"Waalaikumsalam"

Ica terus berjalan melewati asrama putri satu dan dua. Setelah itu menaiki tangga untuk menuju bagian atas yakni asrama putri 4 lebih tepatnya berada di atas asrama putri 3. Di asrama putri sendiri terdapat 20 asrama yang di tempati oleh seluruh santri.

"ASSALAMUALAIKUM!!" seru Ica saat memasuki kamarnya. Sontak semuanya terkejut.

"Astaghfirullahalazim!!" Kaget neng Ozi yang sedang makan

"Ya Allah Ica!!! Mau salam pelan dikit ini kita hampir jantungan!!" Tegur teh uhfi yang harus kaget ketika sedang fokus mengerjakan PR

"Hehe.... maaf neng ozi sama teh uhfi niatnya emang mau ngagetin" cengir ica tanpa raut wajah bersalah

Berbeda dengan nenh ozi sama teh uhfi yang kaget. Ara dan dinda malah menatap ica dengan puppy eyes nya.

Tanpa sepatah kata kedua sahabat nya itu langsung memeluk ica dengan erat.

"Aihh... ica kalau pergi kok sering lama-lama sih kan kita pada kangen" ucap Ara dengan logat sundanya

"Iya tuh lama kali lah kau pegi nya susah kami tak ada kau" rengek dinda

"Huh... bilang saja kamu kehilangan tempat nyontek!" Sindir Ara

"Sudah-sudah... aku capek mau tidur" Ica merebahkan dirinya keatas kasur kapuk tanpa ranjang itu. Matanya benar-benar mengantung.

ADA APA DENGAN PESANTREN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang