Part 15 {KENYATAAN YANG SEBENARNYA}

Zacznij od początku
                                    

"Maafkan umi nak, semoga ini yang terbaik untuk kamu." batin umi fitri sambil melihat kepergian anaknya.

Arsyad sekarang sedang duduk di ruang tv dengan abinya.

"Bagaimana syad? Sudah dipikirkan matang-matang? " tanya abinya.

"Sudah abi, Arsyad akan melamarnya." ucap Arsyad.

"Alhamdulillah." ucap abinya sambil tersenyum bahagia.

Flash Back Of~

"Mengapa kamu juga menerima pertunangan ini din?" tanya Arsyad.

"Ya sama seperti arsyad, ini permintaan kedua orang tua dinda." ucap dinda sambil tersenyum.

"Sebenarnya bukan karena itu syad tapi karena aku menyimpan perasaan kepada kamu syad dari dulu waktu kita masih kecil." batin dinda.

"Oh baiklah." ucap Arsyad.

"Oh iya aku mau tanya aiza itu orangnya dulu seperti apa sih syad?" tanya dinda. Arsyad pun terkejut mendengar pertanyaan dinda.

"Aiza?" tanya Arsyad. Arsyad terdiam sesaat.

"Perempuan yang baik, pendiam, dan misterius. " ucap Arsyad, tanpa disadari bibirnya tersenyum saat menceritakan gadis itu.

"Misterius?" tanya dinda sambil tertawa.

"Iya perempuan yang misterius, sulit untuk ditebak." ucap Arsyad.

"Sedekat apa pertemanan kalian dulu?" tanya dinda.

"Terlalu dekat hingga ia memilih pergi." batin Arsyad.

"Hanya teman kumpul biasa, diantara teman kumpul saya, aiza yang paling pendiam." ucap Arsyad sambil tersenyum.

"Benarkan? " tanya dinda sambil tersenyum.

"Iya din, tetapi dibalik sikapnya yang misterius ia selalu tersenyum, seperti tidak ada kesedihan dalam hidupnya." ucap Arsyad.

"Iya benar sekali syad, aiza itu selalu tersenyum dan membuat orang lain bahagia meski ia merasa terluka." ucap dinda.

"Terluka?" tanya Arsyad terkejut pasalnya ia tidak tau bahwa aiza selama ini terluka.

Entah kenapa pembicaraannya semakin terharu dan membahas soal aiza.

"Dinda sedih sekali mendengar cerita aiza di masa lalunya. Aiza adalah perempuan yang sulit untuk dicari, siapapun yang akan memilikinya kelak, lelaki itu sangat beruntung." ucap dinda.

Arsyad hanya mendengarkan perkataan dinda. Arsyad memilih diam dan menjadi pendengar.

"Aiza bahkan mampu melepas seseorang yang ia cintai untuk memperbaiki dirinya di hadapan Allah swt, ia melepas lelaki itu karena ya jika bersama pada saat mereka sama sama belum siap hanya akan menimbulkan zina, memperbanyak dosa, bahkan ia sampai berbohong pada lelaki itu bahwa aiza menyukai lelaki lain." ucap dinda.

"Berbohong menyukai lelaki lain?" tanya Arsyad terkejut.

"Iya aiza berbohong demi kebaikannya dan demi kebaikan lelaki itu agar mereka sama sama terhindar dari dosa dan zina." ucap dinda.

"Lelaki itu pun menjauhi aiza karena aiza berkata seperti itu dan lelaki itu juga pergi meninggalkan aiza ke kota kelahiran lelaki itu tanpa mengucap salam perpisahan padanya. Sempat aiza datang ke stasiun untuk menemuinya tapi ternyata nihil, lelaki itu sudah pergi jauh darinya." ucap dinda.

"Aiza masih menunggunya, menunggu lelaki itu menjemputnya tetapi sampai sekarang aiza belum bisa menemukannya. Aiza sering menangis karena merindukannya." ucap dinda.

Arsyad terdiam, tidak terasa matanya mulai berkaca-kaca..

"Semua salahku." batin Arsyad.

Ia merutuki dirinya sendiri karena selama ini ia menyakiti aiza. Ia terlambat untuk mengerti bahkan ia malah memarahi aiza dan menjauhinya. Arsyad pikir aiza benar-benar menyukai lelaki lain, tetapi nyatanya bukan karena itu ia memilih pergi tetapi karena ia ingin menjauhkan dirinya dan arsyad dari dosa.

"Ya allah, mengapa aku terlambat menyadari." batin Arsyad.

"Dinda kagum pada aiza, dinda belajar banyak darinya, ia perempuan yang kuat yang pernah dinda temui. Dinda bersyukur bisa memiliki teman sepertinya." ucap dinda.

"Semoga saja kelak ia bisa bertemu dengan lelaki itu." ucap dinda.

Arsyad diam seribu bahasa....

"Dinda saya lupa saya ada urusan, bisakah kita pulang sekarang? " tanya Arsyad dengan nada yang tergesa-gesa.

"Iya ayuh." ucap dinda.

Arsyad segera melajukan mobilnya menuju rumah dinda. Setelah sampai dirumah dinda, Arsyad izin pulang karena ada urusan. Sebenarnya urusan itu tentang aiza, arsyad ingin menemui aiza sebelum terlambat.

Pertunangnnya dengan dinda tinggal 2 hari lagi, ia tidak ingin terlambat. Arsyad terus melajukan mobilnya tanpa tujuan, karena ia tidak tau dimana kostan aiza, dimana aiza saat ini, dan tidak tau berapa no hp aiza. Ia menyusuri jalanan kota bandung tapi tidak menemukan keberadaan aiza.

"Aiza dimana kamu?" tanya Arsyad sambil terus memijit kepala yang terasa pening. Arsyad memilih pulang karena hari mulai malam, mungkin besok ia akan mencarinya lagi.

______________________________________

~Jazakumullah Khairan~

Assalamualaikum pembaca wattpad.
Maaf baru up lagi, baru keburu dan baru ada niat lagi.
Oh iya Arsyad akan bertunangan dengan Dinda, lalu bagaimana dengan Aiza? Akankah aiza bisa menerima semuanya.
Selamat membaca...
Jangan lupa di vote ya, biar author tau siapa aja yang menyukai cerita ini.😊

Hakikat CintaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz