7.0 Mencari

652 130 30
                                    

Elodie Gaia Mubarak

Hari ini hari Kamis, 25 September 2019. Gue gak punya jadwal dan kegiatan apapun selain memperbaiki draft skripsi gue. Kemarin setelah mengatai gue bodoh, dosen gue menyuruh gue untuk membuat skalogram guna melihat hierarki wilayah dari daerah penelitian gue. Bukan perkara sulit karena gue udah memiliki keseluruhan data yang dibutuhkan.

Tapi gue masih mager. Gue malas beranjak dari kasur gue even just an inch. Tadi setelah sarapan gue langsung balik lagi ke kamar, membuka laptop dan membiarkannya begitu aja. Kebiasaan buruk yang sering banget gue lakukan. Setelahnya gue kembali ke tempat tidur dan bermain ponsel.

Gue membuka aplikasi dari satu aplikasi ke satu aplikasi lainnya. Tapi, twitter dan instagram adalah dua aplikasi yang paling sering gue buka belakangan ini karena gue ingin mencari informasi mengenai aksi dan melihat beberapa hasil dokumentasi aksi kemarin.

Gue menemukan beberapa foto dan video yang membuat hati gue tersentuh, Bahkan gue sempat menitikan air mata beberapa kali saking terharunya. Namun selain foto dan video yang berhasil membuat gue terharu, gue juga menemukan beberapa foto yang membuat gue tidak tahan untuk tidak tertawa. Iya, gue memang aneh. Gue bisa tertawa sampai menangis atau menangis kemudian tertawa.

Tapi kemudian gue jadi kepikiran, kira-kira mereka ini termasuk ke golongan yang memang ingin ikut bersuara atau hanya ikut-ikutan ya? Karena gak bisa dipungkiri bahwa dari keseluruhan massa aksi yang turun gue yakin gak semuanya benar-benar mengerti tentang keseluruhan hal yang ingin disuarakan. Gue yakin banyak dari mereka yang hanya terbawa euphoria yang ada. Tapi gak apa, gue tetap senang bisa berjuang bersama mereka kemarin.

Scroll.. scroll.. scroll..

COLLE | Cek Pinned @collegemenfess 20m
Dari: Mahasiswi almet biru jkt
Untuk: Mahasiswa almet biru bdg
Makasih banyak ya, Mas kemarin udah ngasih saya minum waktu mobilisasi ke GBK padahal saya cuma bilang ke temen saya waktu itu. Semoga kebaikan masnya dibalas dengan sesuatu yang baik oleh tuhan.

"Ini apa?" ucap gue pelan.

Gue dengan cepat membuka akun menfess tersebut dan menemukan beberapa tweet yang serupa dengan tweet sebelumnya. Gue menelusuri akun itu sampai akhirnya gue menemukan satu tweet yang berkesan untuk gue. Gue lalu membukanya dan membaca beberapa replies yang ada.

COLLE | Cek Pinned @collegemenfess 39m
Dari: Mbak mahasiswi almamater hijau
Untuk: Mas mahasiswa almamater merah
Mas, saya mau ngucapin makasih banyak karena kemarin udah bantuin saya manjat dan pinjemin almamaternya waktu keadaan udah chaos. Gak tau lagi kalo gak ada masnya saya bakalan gimana.

may @oshxkjd 35m
PETRUS JAKANDOR MBAKKKK

aseulwitsal @ Sselysian_ 33m
Mas yang pake almamater merah pilih kasih nih ah, masa saya yang hampir masuk ke got karena kedorong dorong gak dibantuin sih?

giza gee @libvirius 30m
sihuyyyyyyyy jadian jadiaan jadiaaaan

& nees @daisyseulgi 25m
aku bukan masnya tapi, iya samasama mbak :D

ran bucin gaeko. @drunkskey 14m
mas almamater merah muncul PLS INI ADA YG NYARI HELLO??? MAS ALMAMATER MERAH???

rowena @daiswilight 5m
ngaco lo bisa ada aja momen lucunya GUE KAPAN

Balasan-balasan itu membuat gue tertawa. Ada-ada aja ya? Bahkan ada juga yang melakukan pendekatan di kolom balasan. Gue menggelengkan kepala. Lucu.

Cklek...

Suara pintu kamar yang dibuka membuat gue mengalihkan pandangan dari ponsel pintar yang sedang gue genggam menjadi ke arah datangnya suara.

"Teh, Ibu tadi nemuin saputangan di saku almamater kamu. Seingat Ibu, kamu gak punya deh saputangan kayak gitu. Itu punya siapa?" Ibu bertanya dengan posisi bersandar di daun pintu dengan tangan yang bersedekap.

LEWAT AKSIWhere stories live. Discover now