Trio Bungsu Arc : Hari H Acara

Start from the beginning
                                    

"Kita kurang personil,Jun. Banyak yang kabur alasannya sibuk laporan,padahal kan kita semua sibuk laporan yak!" Kali ini giliran Melda yang sebal. Juna dan Kasa bahkan bisa lihat lingkar kantong hitam di bawah matanya. Kasihan sekali.

"Gue kabarin di grup dulu. Kali aja ada yang belum berangkat briefing bisa bantu disini." Kasa ambil ponselnya,mengetikan pertolongan di grup besar maba.

"Gue nggak yakin manjur sih,tapi nggak papa coba aja dulu." balas Melda.

Di kos Melda ada delapan orang,termasuk Juna dan Kasa. Masih banyak tumpukan baju donasi yang musti dilipat dan dimasukan ke dalam kardus. Karena terkejar waktu,mereka lebih banyak diem. Ah Juna banyak mendumel sih. Apalagi pas si Akmal mulai mainan sama kucing gembulnya Melda. Iya,Juna masih dendam kesumat.

Dan nggak lama datang lima orang buat bantuin mereka.

***

TARAKTAKDUNG TARAKTAKDUNG TARAKTAK TAK TAKDUNG!

"Hape lo tuh bunyi," Akmal menunjuk ponsel Kasa yang berdering di meja. Kasa menjawab panggilan.

"Assa--"

"LO DIMANA ANJIR?! INI BRIEFING MAU SELESAI! LO PJ PANTINYA WOI!"

Sungguh,Kasa bahkan nggak perlu me-loudspeaker panggilan itu tapi semua yang bekerja di kos Melda bisa dengar.

"Sam,lu tau tatakrama salam nggak sih?" Kalo Sam bisa lihat,sekarang muka Kasa sebel banget tapi ditahan-tahan. Kalo lepas ponsel itu bisa melayang bebas.

"Lo lama banget sih! Ini yang tugas satu panti sama lo pada nanya lo dimana?!"

"Gue masih di kos Melda,posko donasi. Kalian juga nggak akan pergi kalau donasinya belum selesai,dodol!"

"Sekarang udah selesai?"

"Udah! Tinggal tunggu mobilnya David buat angkut."

"David udah ke sana sih katanya,lo tunggu aja."

"Eh Sam,lo arahin buat yang satu panti sama kita. Briefing singkat aja,juga soal games. Kalo udah deket waktunya kalian berangkat ke pantinya,lo tunggu di muster point ntar jemput gue sama Juna. Oke?"

"Iya deh! Enak banget lo nyuruh-nyuruh gue!"

"Tapi lo mau-mau aja gue suruh tuh."

"Iyain aja yang jadi PJ!Yaudah,gue kabarin nanti. Rundown sama gue,btw."

"Oke,makasih Sam. Assala--"

TUUT

Muka Kasa makin sebal,temannya ini belum teredukasi pentingnya salam apa gimana?

Nggak lama mobil hitam David datang. Para laki langsung susun kardus-kardus sama sembako ke dalam mobil.

Mobil ini nantinya akan ke lapangan dekat GOR,tempat briefing besar mereka. Lalu masing-masing dari divisi perlengkapan akan membawa ke masing-masing panti tempat mereka nanti bakti sosial.

Tapi untuk Kasa dan Juna,mereka langsung membawa dua kardus juga sembako yang memang jatah untuk pantinya.

Iya,bayangin aja Juna membawa Bety juga Kasa yang tertutup oleh dua kardus besar. Bahkan pantat Kasa udah nggak ngerasain joknya Bety,melainkan di besi belakang jok itu. Dan perjalanan mereka ke panti selama setengah jam lebih jika nggak macet. Belum lagi kalau jalanannya berlubang. RIP pantat Kasa.

***

"Lama lo."

"Eh dari pada mulut lo bacot aja,mending bantuin gue bawa satu kardus ini anjir!" sebal Kasa,tapi muka doi nggak keliatan,ketutupan kardus. Dasar,laki-laki kardus.

Balada Mahasiswa Teknik [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now