13. Cinta Sejati dan Cinta Pertama

226 18 18
                                    

Tampaknya suasana romantis itu tak terhenti sampai di situ. Mereka berencana akan memperpanjang suasana romantis itu hingga esok hari. Entah mengapa Nara merasa suasana ini tidak akan berlangsung lama, sebab bisa saja ingatan Sayang akan kembali seperti semula kapan saja. Jika sudah kembali belum tentu adegan romantis ini terulang dan belum tentu Sayang akan mengatakan 'Saranghae' lagi. Dan yang lebih parahnya, jika ingatan pria itu sudah kembali, kata-kata 'Saranghae' bisa saja ditarik kembali dan ia akan kembali ke Korea serta melupakan apa yang pernah terjadi.

Sementara Nara ia mulai terbiasa berada di samping Sayang sejak Sayang muncul dalam kehidupannya. Baginya Sayang adalah pria yang memiliki fisik sempurna idaman wanita, walaupun Sayang hanya menjadi miliknya untuk sementara menjelang ingatannya kembali. Ia sangat berharap agar malam ini adalah malam terindah dalam hidupnya dan bisa berduaan sampai pagi.

Sebagai pria yang memiliki insting melindungi, Sayang menggandeng tangan Nara dengan lembut. Suasana menjadi lebih romantis lagi, terutama saat jemari mereka saling bertautan. Mereka mencoba jalan ke arah pantai yang tak jauh dari pelabuhan. Sambil memperhatikan jalan Sayang juga sesekali memperhatikan Nara dan tersenyum simpul. Mata Sayang terlihat sedikit menyipit menyiratkan kasih sayang mendalam pada Nara wanita yang pertamakali ia lihat setelah sadar dari pingsannya.

***

Nara memilih cafe Damar yang berada di tepi pantai tak jauh dari pelabuhan. Cafe itu dibangun di rooftop hotel Fit, dan cafe itu beroperasi 24 jam. Sudah pasti dari atas cafe itu selain bisa menyaksikan keindahan pantai pada malam hari dari sisi lain juga bisa melihat keindahan lampu-lampu Kota. Nara memilih berdiri memandangi lautan yang berhiaskan lampu-lampu nelayan yang mencari ikan sementara Sayang mengikutinya dengan berdiri di samping Nara.

Ting...

"Sayang, lain kali kamu jangan keluar sendiri ya, kali ini aku membawamu kemari supaya kamu tidak suntuk di rumah," kata Nara memulai pembicaraan.

"Iya, lain kali setelah aku terapi aku langsung pulang saja," jawab Sayang pelan. Sejak ciuman pertama di kening itu suara Sayang makin terdengar lambat, kadang-kadang ia juga berlagak sedikit manja. Dan yang paling mengesankan Sayang berulang kali membisikkan kata cinta di telinga Nara sejak keluar mini bar tadi.

"Bagaimana kamu bisa kenal Lee Sung Gyu? Kau ke palabuhan untuk mencari orang Korea kah?" tanya Nara.

"Tadi aku hanya jalan-jalan sedikit. Memang aku mencari orang Korea, aku minta tolong supaya identitasku dicarikan di catatan sipil," Sayang bercerita dengan mata yang memandang lampu-lampu kapal nelayan.

"Kau yakin itu akan berhasil?" tanya Nara.

"Entah Lah, yang jelas aku akan berusaha mencari identitasku, kalau aku ingat semuanya aku akan membawamu ke Korea," kata Sayang menerawang.

Nara hanya membalas dengan senyuman simpul. Ia tak bisa berharap banyak atas apa yang dikatakan pria itu. Dia hanya pria yang bersih dan ingatannya seolah diulang dari nol. Pria itu kini ibarat sebuah komputer yang telah diintal ulang. Apa yang ia ketahui saat ini adalah hasil dari belajarnya sejak ia sadar dari pingsanya. Sungguh berlebihan rasanya jika Nara meminta yang macam-macam, sudah bisa ingat dengan dirinya saja itu sudah bagus.

Dinginnya angin laut membuat Nara melipat tanganya, ia merasa kedinginan. Tanpa ragu Sayang menggeser tubuhnya ke belakang tubuh Nara, pria itu memeluk Nara dari belakang dan sukses membuat jantung Nara kian berdebar. Nara mendongak ke atas memandangi wajah Sayang, dan Sayang menundukkan wajahnya yang juga memandangi Nara lantas mereka tersenyum.
Selama berpelukan baik Nara maupun Sayang berusaha bersikap tenang, Nara merasa menemukan cinta sejatinya dan Sayang menemukan cinta pertamanya.

Ketampanan Sayang benar-benar membuat Nara terpesona. Ketampanan Sayang adalah gambaran sejati seorang bintang K-Pop walau Sayang belum pasti seorang bintang K-Pop.

Nara semakin berdebar-debar berada dalam pelukan pria itu, sesekali mereka saling pandangan dan saling berbalas senyum. Nara tak ingin lepas dari pelukan pria itu. Ia mendongak ke atas menatap wajah pria tinggi ini, ia berusaha meninggikan wajahnya, seolah mengerti maksut Nara Sayang sedikit membungkuk dan memberikan pipinya agar dikecup Nara. Sayang membalasnya dengan mengecup lembut ubun-ubun Nara dan memeluknya lebih erat lagi agar Nara tidak kedinginan.

"Sayang, aku janji akan menjagamu sampai ingatanmu pulih," kata Nara yang lagi-lagi mendongak ke atas.

"Terima kasih Bos," jawabnya lantas mengecup ubun-ubun Nara kembali.

Nara menyentuh lembut tangan Sayang yang melingkar di pinggang Nara, tangan berkulit putih dan berotot kekar. Ia merasakan otot dan urat Sayang yang sepertinya memang hasil latihan fitnes. Ia semakin tenggelam dalam Asmara, ia tak ingin jauh dari pria itu.

Ting...

"Kalau ingatanmu sudah kembali, tak apa jika kau melupakanku Sayang, malam ini akan menjadi malam yang tak akan pernah aku lupakan," kata Nara.

"Aku janji tidak akan melupakanmu, walau aku lupa sekalipun pasti ada sesuatu yang mengingatkan aku," jawab Sayang setelah diterjemahkan aplikasi penerjemah.

"Sepertinya aku memang telah mencintaimu," bisik Nara.

"Aku juga," jawab Sayang.

Kali ini Sayang membungkukkan badannya bibirnya tengah mencari bibir Nara dan mau tak mau Nara mendongakkan wajahnya, lagi-lagi mereka bermesraan sejenak. Mereka seperti berada dalam dunia cinta, di mana Nara dalam pencarian cinta sejati dan Sayang tengah menemukan cinta pertamanya. Saat ini pria itu ibarat kertas putih yang belum pernah dinodai tinta merah atau istilah lain dari cinta.

"Oh iya, Bos, setelah aku terapi tadi sepertinya aku mendapatkan sedikit ingatanku kembali," kata Sayang dengan wajah yang sangat bahagia.

"Benarkah?" Nara bertanya kembali.

"Hm, aku ingat sebuah lagu. Entah mengapa aku hafal semua lirik lagu itu, kau mau dengar?"

"Iya, aku yakin suara baritonmu pasti terdengar indah," puji Nara dengan senyum simpul.

"Oke dengarkan," kata Sayang sambil memindahkan tangan kirinya ke leher Nara.

I will never worry about nothin
I will never worry about nothin
I will never worry about nothin
I will never worry
I will never worry (1)

Setelah ia menyanyikan lagu itu Nara tersenyum manis, ia pun memuji betapa bagusnya suara pria itu. "Jangan-jangan kau memang penyanyi?"

"Entah lah Bos, aku tiba-tiba mengingat lagu itu, dan dokter memujiku," cerita Sayang.

"Mungkin kau penyanyi Korea," kata Nara lirih.

"Aku tak ingat apapun. Beberapa hari yang lalu aku menonton chanel Korea, aku melihat salah satu pria dari sebuah grub musik itu mirip denganku, aku merasa melihat diriku. Setelah aku bercermin sepertinya kami mirip hanya saja pria itu berambut pirang. Wajahnya kurang jelas sebab ia menari sambil bernyanyi," cerita Sayang dengan tertunduk.

"Maafkan aku Sayang aku tak berpikiran ke sana, aku memang jarang menonton chanel televisi Korea dan aku juga jarang menonton infotainment," jawab Nara.

"Tak perlu minta maaf Bos, mungkin kebetulan saja," jawabnya.

"Besok akan aku coba browsing satu-persatu semua boyband atau penyanyi Korea," tegas Nara.

"Apa itu browsing?" tanya Sayang.

"Entahlah, aku tak bisa menjelaskan apapun. Aku hanya tahu ini," kata Nara sambil mengecup lembut bibir Sayang. Sayang membalas kecupan itu, dan malam ini entah menjadi malam pertama atau malam terakhir kisah cinta mereka.

Keterangan:
(1) lagu ini adalah Nothin yang dinyanyikan Chanyeol Exo-SC.

 Jodohku Oppa Korea (Sudah terbit)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz