*) Petechiae / petechial rash: kondisi yang ditandai dengan adanya bintik bulat yang mucul di permukaan kulit akibat pendarahan. Singkatnya, terlihat seperti ruam merah, coklat atau ungu.

Setelah selesai, jemari miliknya kini Yoongi bawa dan melekatkan sticky note tersebut pada sudut foto crime scene milik Arin di sana. Matanya mengerjap sesekali dan kemudian mengembuskan napas berat.

Dalam temaramnya lampu di dalam ruangan kerja dan juga kamar miliknya yang menyatu menjadi satu, Yoongi lantas kembali lagi pada meja kerja miliknya, duduk di sana sambil menyandarkan punggung. Tangan miliknya kini membuka dokumen dari hasil autopsi milik Arin yang dikerjakan oleh Seokjin. Dalam beberapa data yang terdapat di sana, juga hasil foto—sembari membaca deret kata yang tercetak di sana, Yoongi kembali membawa stabilo hijam miliknya dan kemudian menandainya di beberapa tempat.

Dengan tangan kiri yang sesekali menyugar surai hitamnya yang menghalangi kedua netranya, tangan kanan miliknya dengan telaten menandakan beberapa hal di salinan dokumen autopsi tersebut. "Senjata pembunuhan? Bukan benda tajam, ini benda tumpul sehingga seluruh tubuh hampir penuh dengan memar. Kecuali kedua bola yang dicungkil. Kemungkinan juga adanya benturan yang di sebabkan dirinya, kedua telapak kaki terlihat kotor. Berlari? Adanya orang ketiga lainnya?"

Yoongi berulangkali menyipitkan matanya dengan kepala yang menunduk memperhatikan foto di dalam dokumen autopsi milik Arin, kemudian mengembuskan napasnya kasar.

Membuat peregangan sesaat untuk batang leher juga punggung miliknya, si Han tersebut kemudian menyambar gelas kopi miliknya yang sudah sangat dingin di sana. Well, jelas saja sebab jam dinding yang menggantung di kamarnya saja sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi dan Yoongi belum tidur. Atau lebih tepatnya, belum ada kesimpulan yang ia dapatkan setelah semalam suntuk memutar otak untuk menganalisa tiap titik kematian milik Arin dan Ryu, sehingga ia belum bisa untuk tidur—terlebih tempat tidur miliknya yang masih dimonopoli oleh Seokjin yang seperti mati di atas ranjang miliknya.

Kembali mengambil beberapa lembar foto dari crime scene milik Han Ryu, Yoongi menggerakan kembali tungkainya untuk berdiri dan melekatkan foto-foto tersebut di sana. "Gedung konstruksi, tubuh terbakar, posisi besimpuh, meninggal sebelum dibakar," gumamnya, menuliskan semua yang ada di kepalanya pada sticky note miliknya. "Petunjuk: kapsul lepas lambat yang berisi SD Card. Isi? File? Belum ada keterangan."

Setelah melekatkannya di sudut dengan crime scene milik Han Ryu, tungkai Yoongi kembali lagi bergerak dan mendaratkan bokongnya pada kursi yang ada di belakang meja kerja miliknya Ia kini tengah membuka salinan dokumen autopsi milik Ryu. "Senjata pembunuhan? Menyuntikkan anestesi dosis mematikan menggunakan fentanyl."

Melihat kembali lagi pada dinding ruangan kerja yang sudah seperti crime board miliknya, dengan berbagai foto dari crime scene, surat kabar setiap masing-masing yang dinyatakn hilang, identitas, keterlibatan—Yoongi untuk sementara sudah mendatkan satu kesimpulan awal. Di dalam laptop miliknya, kini jemarinya tengah mengetikkan sesuatu di sana. "Pola sidik jari yang sama dan M.O yang berbeda."

[Ini bukan pembunuhan acak, si pembunuh jelas memajang korban tertentu. Baik Jo Arin dan Han Ryu, keduanya pernah bersekolah di sekolah yang sama: SION High School, begitu pula dengan Taehyung, Jimin, Jeongguk dan 4 orang hilang lainnya. Arin dan Ryu meninggal dengan pola sidik jari yang sama, bahwa keduanya terikat dengan Taehyung (tambahan, sidik jari Jimin yang ditemukan pada bukti benda yang ada di Arin), tetapi dengan M.O yang berbeda. Ada beberapa pesan yang berusaha disampaikan melalui pola tersebut. Namun, motif? Belum diketahui dengan pasti selain kemungkinan terbesar adalah balas dendam dari masa lalu.]

Setelah mengetikkan semua itu, Yoongi kini mencetak laporan miliknya dengan tubuh yang kembali melakukan peregangan. Punggungnya sakit bukan main lantaran duduk dan menunduk selama semalaman. Lalu baru saja ia hendak mencabut flashdisk yang masih tersambung pada laptop miliknya (flashdisk milik Sora yang Yoongi minta tempo hari untuk keterkaitan kasus), ponsel miliknya mendadak bergetar.

[M] OUT OF BREATH | ON HOLD Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu