Chapter 3

4 0 0
                                    

Anyeongg!!!!

Comeback lagi nih aku
Gimana gimana chapter yg kemaren? Tambah gaje yaaa✌

Moga aja gg satu ini lbih baik😁

Enjoy it guysss🤗

*************
Pukul 7 malam Darrel sudah berada di Sky Club dimana terdapat banyak sekali pengunjung yang selalu menghabiskan waktu dan uang mereka hanya untuk hiburan semata. Sama halnya dengan Darrel, tapi tenang saja Darrel bukan orang yg selalu bermain dengan wanita apalagi hingga ke bagian ranjang.

Darrel memang sering datang ke sini hanya untuk melepaskan penat selama bekerja atau untuk sekedar bertemu dengan teman temannya.

Seperti saat ini ia sedang bersama sahabatnya yaitu Bryan Kennedix. Laki-laki rupawan yang sama populer nya dengan dirinya. Hanya saja Ken adalah seorang dokter sekaligus direktur di rumah sakit milik keluarganya. Jangan kalian kira seorang dokter selalu bergaya hidup sehat. Lihatlah Ken, dia merupakan definisi dokter yg sesungguhnya. Walaupun dokter, ia sering datang ke club ini sama sepertiku.

"Oiyy, gimana perusahaan loe?" Tanya Ken

"Tumben nanya kayak gitu, kenapa?

"Gue denger kemaren ada karyawan loe yg korupsi"

"Ooh, itu,,udah kelar kok tenang aja. Loe kayak gak tau gue" bangga Darrel

"Iye iyee, loe kan kalo urusan gitu mah number 1, tapi kalau urusan cewek paling bawah. Hahahhaaa"

"--"
Darrel hanya memutar bola matanya malas

"Move on dong bro, udah 8 tahun berlalu"

"Paan sih, males gue bahas kaya gitu. Cewek tuh ribet"

DARREL POV

Kejadian 8 tahun lalulah yang udah buat gue jadi sosok Darrel yang dingin. Kejadian yang selalu gue coba buat hapus dari memori gue tapi tetap aja gak bisa sampai sekarang.

"Bro, lihat deh tuh cewek." Tunjuk Ken

"Mana?" jawab gue ogah-ogahan

"Itu yang lagi nganterin minuman" tunjuknya lagi mengarah pada seorang perempuan berseragam pelayan.

"Loe tau gak, itu cewek satu-satunya cewek yang bisa dibilang normal dari pada yang lain. Loe tahu sendiri kan cewek disini kelakuannya kayak apa sekalipun mereka hanya pelayan. Digoda dikit aja udah nemplok"

"Maksud loe?"

"Maksud gue. Tuh cewek selaluuu aja ngelawan cowok yang menggodanya bahkan hanya untuk berkenalan dengannya saja banyak yang sudah ditolak."

"Oh" jawab gue gak tertarik

"Datar bet dah. Oke!! Gue mau kasih loe tantangan dan loe harus lakuin! Gak ada penolakan! Titik."

"Ogah gue! Apaan main tantangan tantangan aja!"

"Pokoknya loe harus lakuin. Gampang kok."

"-"

"Tenang aja, loe bakal dapet resort yang ada di Maldive. Gimana??"

"Beneran loe?"

"Yoii beneran lah"

Oke jangan salah paham dulu kalian. Gue nerima tantangan itu bukan berarti gue gak mampu buat beli tuh ressort. Cuman gue gak bisa aja, karna pemiliknya nggak bakalan ngasih tuh resort nya ke gue. Siapa lagi kalau bukan si Ken. Berapapun harga yang gue tawarin, gak bakalan dikasih. Dan sialnya tuh ressort berada ditempat yang bener-bener favorit gue. Apalagi suasana yang ada disana.

Gue heran aja kenapa si Ken tiba tiba mau ngasih tuh ressort cuma-cuma ke gue. Padahal dulu aja gak boleh nya minta ampun. So, untuk kali ini gue bakalan terima tantangannya. Kesempatan gak datang 2 kali bro.

"Oke gue mau. Apa tantangannya?"

"Loe harus taklukin tuh cewek"

"Hah?!!! Apaan?"

"Gimana caranya itu terserah loe"

"Ogah ahh"

"Beneran nihh gak mau. Oke ressort batal" senyum kemenangan tercetak jelas diwajahnya.

"Akhhh!!. Oke gue bakalan taklukin tuh cewek tapi gak sekarang" gue melirik ke arah perempuan itu dan disaat itu pula tak sengaja mata kami bersitatap.

Sedetik kemudian gmata gue beralih ke arah Ken yang mulai berceloteh lagi.

"Oke, but seenggaknya loe sekarang harus lakuin suatu hal buat buktiin ke gue kalo loe emang beneran terima tantangan gue"

"Bukti apaan. Ribet amat deh"

"Terserah loe. Cepet tuh, mumpung doi nya lagi jalan ke arah sini. Hahahaaa"

Tanpa pikir panjang gue langsung tarik tuh tangan cewek hingga dia duduk diatas pangkuan gue.

"Aaaaaa~~ apa yang kau lakukan,,,,turunkan aku cepat!!!!" teriaknya

"Sssttt~~ sudah diam saja" kata gue

Dia terus meronta-ronta untuk dilepaskan. Namun tenaganya masih kurang untuk melawan gue.

"Hei! Apa sih maumu, kita kan tidak saling mengenal, dan kau, kau bukankah pria yang menabrakku waktu di mall tadi pagi ya?,,,,"

"~~" gue cuman diem tanpa ekspresi. Berbeda dengan batin gue yang menggerutu karna suara teriakannya yang memekakkan telinga gue.
Bisa bisanya dia teriak kencang sekali di depan muka gue.

"Hei jawab aku!! Apa kau tidak punya mulut huh!,, lalu untuk apa tuhan memberikan mulut itu kalau bukan un-" gue bungkam bibirnya dengan bibir gue. Beberapa saat kemudian gue lepas ciuman itu. Dia kelihatan kaget banget pas gue kecup bibir merah muda nya.

"Kyaaaa!!!~~~~ dasar brengsek !!! berani-berani nya kamu mengambil ciuman pertamaku, ya Tuhan first kiss ku,," teriaknya menggelegar sambil mukul tubuh gue sekuat tenaga.

Dia pun berdiri setelah berhasil melepaskan diri dan langsung pergi. Namun, gue mencekal pergelangan tangannya sebentar.

"You're mine" bisik gue ditelinganya, setelah itu gue biarkan dia pergi.

"Sepertinya bermain main dengannya seru juga"batin gue sambil tersenyum devil.

"Wahhh gak nyangka loe bisa cium dia?" Cerocos Ken yang sedari tadi ngelihat aksi gue.

"Loe kan tau pesona gue. Semua cewek gak akan ada yang nolak gue. Sekalipun cuman gue jadiin babu." bangga gue

"Tapi dia tuh beda"

"Semua cewek tuh sama,,,digoda dikit aja langsung keliatan murahannya" jawab gue datar

************
To be continue~

Cut sampai disini ya guysss. Sorry kalau makin gaje. Maapken author. Maaf juga kalau ada salah dalam penulisannya

Bye bye

See you~🤗

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cold BillionareWhere stories live. Discover now