Chapter 2

10 1 0
                                    

I'm coming back guysss...
Maaf kalau gak pernah update lagi selama ini,,,
Itu semua dikarenakan author yang lagi dirundung kemalasan selama ini. Apalagi ditambah adanya belajar dirumah.. hadeuhhh tambah bobrok nih otak author.

Stay at home guyss walaupun bosen tapi tetap semangat, jalanin aja.
Stay healty buat semuanyaa

Enjoy it

********
"Dasar cowok brengsek!!!, gak sopan banget jadi orang...hwaaa first kiss gue lagi" gerutu gue sepanjang jalan menuju kost-an

Setelah kejadian tadi, gue langsung pergi buat nglanjutin pekerjaan ini sampai akhirnya jam kerja gue udah abis.

Sepanjang perjalanan, gue maki-maki tuh cowok yg berani nya ngambil first kiss gue. Walaupun kerjaan gue di club, bukan berarti gue juga kayak mereka yang dengan biasa melakukan hal-hal menjijikkan itu. Gue udah bertekad kalau nanti suami gue yg bakalan dapat first kiss gue, tapi boom!! Semuanya udah sirna semenjak kejadian tadi. Gue bener-bener sebel sama tuh cowok.

Sampainya di flat, gue langsung aja siap-siap buat tidur. Mood gue ancur seketika.

"Semoga aja gue gak ketemu lagi ma spesies cowok kayak tadi" Gerutu gue

************

Disisi lain terlihat seorang lelaki tampan yang sedang tidur bermalas-malasan di sofa ruang keluarganya. Siapa lagi kalau bukan Darrel, si CEO tampan yang punya sifat dingin layaknya kulkas. Wajahnya yang datar menambah kesan misterius padanya. Padahal jika ia sedang bersama keluarganya, semua kemisteriusan itu hilang digantikan dengan senyum mematikannya yang bisa buat orang disekelilingnya hilang kesadaran. Entah apa yang membuat dia berubah menjadi sosok misterius.

Hari ini merupakan weekend dan waktunya dia untuk bermalas malasan sebelum menghadapi setumpuk berkas lagi.

" Darrel!!!" Teriak wanita paruh baya dari lantai atas rumah milik keluarga Edward.

Keluarga terkaya no 1 yang memiliki banyak perusahaan dibidang property, perhotelan, tambang,  bahkan pemilik Edward Airlines juga mall yang tersebar dibeberapa negara serta masih banyak lagi kekayaan yang mereka miliki. Semua orang sudah tau akan keberadaan keluarga itu. Apalagi anak pertaman mereka yang sudah dikenal banyak orang bahkan mungkin diluaran sana ada fansclub khusus untuknya. Tidak hanya rupa tampannya saja, tapi juga kepiawaiannya dalam memimpin perusahaan keluarga mereka. Yupss dialah Darrel Stev Edwards. Putra sulung keluarga Edward yang dijuluki The Young Billionaire.

"Apaan sih mom? Teriak teriak kayak di hutan aja" Balas Darrel dengan malas.

Wanita yang memanggilnya tadi adalah Kiara Alyn Edward. Istri dari George Reno Edward selaku ayah Darrel. Walaupun sudah memiliki 2 anak tapi wajahnya masih terlihat muda.

Oh iya, anaknya tidak hanya si Kulkas itu, tapi juga Kiara Syla Edward putri satu-satunya dan terakhir yang saat ini sedang berkarir di dunia permodelan.

Kiara lebih memilih menggeluti dunia itu daripada bekerja di sebuah perusahaan yang harus selalu bertemu dengan kertas kertas sialan itu.

"Beliin momy pembalut gihh di supermarket." Perintah nya

" Ihhh ogah mom!! Lagian handsome CEO gini masak disuruh beli kayak gituan. Apa kata dunia??!" Kesal Darrel

" Halahh gak usah sok-sok an handsome handsome gitu, muka kayak triplek aja bangga. Udah gih buruan! Daripada kamunya malas malasan gitu. Masak CEO malas-malasan. Apa kata dunia??!" Balas momy nya

"Kenapa gak suruh mang Dima aja sih, atau bi Ina"

"Mang Dima lagi nganterin ayah kamu ke pemancingan. Bi Ina lagi hang out sama gebetannya karena inikan weekend. Lah kamuu, satu-satunya orang yang nganggur di rumah ini"

"Lahh, kok mommy malah ngebolehin Bi Ina??" Tanya Darrel heran

"Udah sih biarin, lagian juga ini weekend terus kasihan juga bi Ina kalau tiap hari disini terus, bosen liat muka kamu. Makanya kalau pengen tuh bilang! Udah sana beliin!!!"

"Ketika majikan terlalu somplak tuh ya gini" gumam Darrel dengan lirih tapi masih bisa didengar mommy nya.

"Ngomong apa kamu??!!!!"

"Hahaha nggak kok mom, y udah bye!" Teriaknya sambil berlari menuju pintu rumah.

"Jangan lupa!! Sekalian cari gandengan biar gak ke pengen!!" Teriak mommynya dari dalam rumah. Suara mommy nya itu layaknya sirine ambulance yang bisa didengar siapapun.

"Gandengan gandengan dipikir truk apa. Harus sabar punya mommy kayak gitu. Pake acara suruh beliin pembalut lagi. Muka gue mau ditaruh dimana nantiiii. Akhhh!!" Gerutu Darrel sepanjang jalan kenanga.

Y begitulah sekiranya kelakuan Darrel jika sedang bersama keluarganya apalagi mommynya. Wajah kulkas nya hilang seketika ditelan bumi. Sebenarnya Darrel itu orangnya cerewet, manja, juga pemalas. Tapi karna jaga image jadinya ya gitu sok sok an cool, datar, misterius. Padahal mahhh aslinyaa jauh dari kata itu.

DARREL POV

"Sumpah tuh ibu-ibu minta diapain. Nyuruh beliin pembalut kaya beli saham. Masih mending saham semahal mahalnya gue masih bisa beli. Lah ini, semurah apapun itu gak bakal gue beli. Ya kali cowok beli kayak gini" gerutu gue sembari memasuki supermarket didaerah ini. Maklum lah ini pertama kali dalam hidup gue.

Tibalah gue di rak tempat barang itu berada. Dan bodohnya lagi gue gak tau yang mana yang harus gue beli. Gue kira cuman ada satu jenis. Ternyata lebih dari itu. Saking malunya gue yang daritadi cuma diem ngeliatin yang mana bakal gue beli sambil diliatin banyak orang. Alhasil gue pun beli beberapa jenis yang tersedia di sini. Bodo amatlah ntar diomelin tuh ibu ibu.

Gue pun sedikit berlari menuju kasir hingga tanpa sengaja gue nabrak salah satu pengunjung yang ada di situ. Gue cuma bisa berlalu tanpa menoleh kepadanya. Jangan lupa image gue kan dingin jadi ya gitu.

"Nih mom" kata gue sambil ngasih sekantong plastik besar berisi barang yang dipesan.

" Yakk! Kenapa belinya banyak banget. Mommy cuma butuh 2 pak aja. Dan juga, kenapa kamu beli semua jenisnya!!!!" Teriaknya menggelegar

"Lagian mommy juga gak kasih tau. Aku kan juga bingung, mana baru pertama lagi"

"Aishh! Udah lah" umpat mommy nya sambil berlalu meninggalkannya.

"Mommy kok sama anak sendiri ngumpat sih!" Teriak gue

"Halahh sok gak sadar aja tadi siapa yang ngatain SOMPLAK ke mommy nya sendiri!!!!"

"Emang siapa, kok aku gak tau ya mom??" Tanya gue sok mikir sok polos

"Budeg berarti kamu. Cek sono ke THT. Kelamaan gak dipanggil "sayang" tuh ya gini. Pendengaran semakin bermasalah"

"Iih ujung ujungnya kok gitu, udah ah Darrel pergi, males ngomong ma mommy"

"Idihh ngambek, cowok kok baperan"

"-"

"Ya udah hush sono,,pulang bawain menantu yaaa!!!" Teriak momy selagi gue jalan keluar buat nongki nongki bentar.

***************
To be continue~

Pay payy,,tungguin part selanjutnya yahhh...

Minta commentnya dong biar author tambah semangat buat nglanjutin😁😁.

See youu😘

Maap kalau ceritanya tambah gaje🙏

Cold BillionareWhere stories live. Discover now