Enigma Rasa: Preambule

607 49 9
                                    

"Aku tahu peribahasa
yang cocok buat Mas Edsel."

"Apa tuh?"

"Gajah di pelupuk mata
tak tampak,
semut di seberang
lautan tampak."

"Maksudnya aku nggak sadar diri?"

"Bukan. Mas sibuk ngelihatin
semut yang jauh, tapi
gajah yang nyoba di-notice
nggak dilirik."

"Gajah?"

"Bukan gajah sih. Aku."

*

-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-

Halo. Akhirnya aku memutuskan untuk mulai eksekusi Mas Edsel. Sebelumnya, mungkin yang baca ini udah ngikutin dari masa Manipulasi Rasa yang sekarang aku hapus.

Kenapa aku hapus?

Kalau kalian tau Twitter aku, sebelumnya aku sharing kalau MR dijaring sama editor untuk penerbitan. Karena hak cipta, aku harus menghapus dari platform yang ada. Itulah kenapa MR nggak ada. Unfortunately, di tahap setelah revisi aku gagal, jadi nggak dilanjutin. Hanya aku dapat saran untuk lebih betulin ini sendiri sebelum dikirim lagi. Karena itu, kemungkinan besar aku nggak akan publish MR lagi.

Jadi buat yang belum baca gimana?

Nggak perlu khawatir. Karena di sini lebih fokus ke Edsel dan Key (karakter baru), bukan sebuah keharusan untuk baca cerita sebelumnya, karena MR punya event sendiri ketimbang ER (Enigma Rasa). Aku bakal berusaha supaya yang baru kenal Edsel tetap paham status quo dia.

Untuk sekarang itu dulu sih. Berhubung aku masih fokus sama lomba. Setelah kelar, aku coba nerusin ke sini sama orific on-going aku. See you then! ♡

Manipulasi Rasa & Enigma RasaWhere stories live. Discover now