Sadar ❀

56.4K 6.2K 491
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kuyyy jangan lupa vote dulu biar aku makin semangat updatenya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuyyy jangan lupa vote dulu biar aku makin semangat updatenya :)

Shalsa mencoba menenangkan Ayana, memberi sedikit pemahaman untuk mengobati mental Ayana yang terguncang. Dia membelai lembut rambut Ayana, menatap teduh wajah Ayana yang tertidur. Masalah Leo tadi, Feren yang akan menangani. Entahlah kegilaan Leo atas Ayana sudah melampaui batas toleransi.

Pintu ruang inap terbuka, Kenan datang bersama Lala yang menggenggam erat tangannya. Lala tersenyum bahagia melihat oma-nya datang. Dia melepas genggaman Kenan, berlari menghampiri Shalsa kemudian memeluk kaki Shalsa.

"Mami kapan datangnya? Lho kok Ayana tidur lagi?" tanya Kenan keheranan.

"Baru saja sampai," ujar Shalsa.

Kenan menatap lekat wajah Ayana, mata sembabnya mengundang perhatian Kenan. Apa jangan-jangan Ayana menangisi masalah tadi. Dia mengusap gusar wajahnya, tidak menyangka efek "mode ngambek" tadi berimbas sejauh ini.

"Ayana nggak apa-apa kok Ken," ujar Shalsa menjawab kekhawatirannya Kenan.

Kenan menoleh ke sumber suara, Shalsa tersenyum samar. Dia mengangguk, jemarinya mengusap pelan puncak rambut Ayana. Merasa bersalah karena telah mengacuhkan Ayana.

"Lala besok balik ke Indonesia bareng Oma dan Opa ya." Shalsa mensejajarkan dirinya dengan Lala. Gadis kecil tersenyum langsung muram.

"Lala mau sama Mommy...," pintanya lirih.

KENAN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang