Lan Wangji

6.2K 378 82
                                    

🍁Karakter ini hanya milik Mo Xiang Tong Xiu. Author hanya meminjam nama, keterangan dan tempat. Maaf apabila cerita ini melenceng dari yang sebenarnya. Ini hanya karangan atau imajinasi penulis saja.🍁

Wangxian in your area!
🍁happy reading, hope you enjoy!




                               🍁🍁

Angin bertiup pelan membawa hawa dingin di YunShen. Langit kuning kemerahan memenuhi cakrawala.
Matahari tenggelam tanda waktunya ia beristirahat di ufuk barat. Yunshen tampak sepi dan tenang dari biasanya.
Setelah penerimaan murid baru, hampir setiap hari terjadi kegaduhan.
Dari belakang gusu, kolam dingin, atau bahkan kelas.

Semua sekte belajar di Gusulan, tidak terkecuali Sekte Wen. Lan Wangji adalah tuan rumah sekaligus murid teladan kesayangan Lan Qiren. Ia harus ekstra sabar menghadapi murid baru di Gusu.

Salah satu biang rusuh adalah Wei Wuxian pemuda tampan sekaligus cantik dari Yunmeng. Wei Wuxian selalu saja membuat ulah setiap harinya. Dari adu gundu dengan Wen Chao berakhir lempar-lemparan batu sampai mengenai tetua Lan, menangkap ikan di sungai dengan Jiang Cheng dan Nie Huaisang, sampai meminum arak di asrama yang membuat Lan Wangji  ikut di hukum.

Tuan Muda Jin yang terkenal angkuh  dengan kekayaan sejagat raya, bahkan andil dalam perkara. Ia berkelahi dengan Wen Chao karena membela Mian Mian.

Namun, dari sekian banyaknya kasus paling mengganggu Lan Wangji adalah kasus Wei Wuxian menggoda dirinya. Setiap hari selalu saja membual dengan kata-kata manis dan memalukan.

Saat Lan Wangji sudah terbiasa akan kehadiran pemuda cerewet itu, mendadak dia harus kembali ke Yunmeng sebelum kelulusan. Yunmeng di serang oleh segerombolan orang tak dikenal. Sehingga Jiang Cheng maupun Wei Wuxian di tarik pulang.

Sejak kepulangan Wei Wuxian dan Jiang Cheng, keadaan menjadi berbeda. Tidak ada siapapun yang membuat masalah, kecuali si Wen Chao yang masih setia dengan menyandang gelar ' Pengacau Terbaik'.

Namun, diam-diam pemuda Lan  merindukan Wei Wuxian.


🍁

🍁

Dua Jade dari Lan memasuki ruangan utama Yunshen beriringan. Jika dilihat sekilas mereka terlihat kembar, sama-sama tampan dan menawan. Sang kakak lebih sering menunjukan senyumnya dari pada adiknya, Lan Wangji yang terkesan dingin. Lan Xichen memandang adiknya yang sedari tadi terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Lan Xichen memutuskan untuk bertanya, "Wangji, apakah kelasmu berjalan lancar?"

"Mn. Lancar," jawab Lan Wangji singkat.

Lan Xichen memutuskan untuk tidak bertanya terlalu jauh. Sejak Wei Wuxian belajar di Gusulan, adiknya menjadi lebih berekspresif. Namun, Wei Wuxian harus kembali ke Yunmeng lebih cepat dari pada waktu yang ditentukan. Entah, hanya perasaan Lan Xichen atau memang kenyataannya, Lan Wangji menjadi sering melamun.

Lan Wangji melangkah pergi ke Jingshi ruangannya. Setelah kepergian Wei Wuxian, dia merasa hidupnya menjadi lebih sepi dan hampa. Dia mencari lembaran kertas yang ia simpan di tumpukan buku bacaannya. Di dalam kertas terpampang gambar dirinya. Tanpa sadar dia menarik ujung bibirnya.

Dia mengambil kertas mantra yang Wei Wuxian gunakan untuk menjebak dirinya dahulu. Lagi-lagi Lan Wangji menarik ujung bibirnya dengan samar. Dia merindukan sosok pemuda cerewet itu.

"Wei Ying," gumamnya lirih.

Lan Wangji menerawang jauh ke awal pertemuan mereka. Sosok manis dengan wajah ceria tersenyum ke arahnya. Tiba-tiba detak jantungnya berdegup kencang. Sampai-sampai dia berfikir dirinya terkena suatu penyakit. Hatinya memuji lekungan manis di wajah Wei Wuxian, tetapi bibirnya terkunci. Setiap hari dia selalu ingin bertemu. Meskipun dengan cara menghukum atau membuat Wei Wuxian terjebak dengan dirinya.

Lan WangjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang