Dulu adalah Dia

68 2 0
                                    

"halo... gaara"

"ya... Hinata. ada apa?"

"mmm... begini. bisakah kau menjemputku? aku ada di stasiun suna sekarang."

"hah! kau ada di suna? kenapa tidak bilang kalau kau mau datang.?"

gaara cukup kaget. terlonjak dari duduknya. buku pengetahuan bisnis yang sedang ditekuninya jatuh karena meja di depannya bergeser.

"ceritanya panjang gaara"

"oke baik. tahan dulu. nanti saja ceritanya. tunggu disana aku akan menjemputmu sekarang."

gaara buru-buru beranjak. mencari kunci mobilnya dengan serampangan dan menabrak benda apapun yang menghalangi jalannya.

mobilnya melaju terlalu cepat. gaara tidak habis pikir. anak itu... pergi begitu saja, datang pun begitu saja.

apa yang terjadi. setahuku dia terlihat baik-baik saja selama ini.











hinata melihat gaara yang sedang celingukan mencari keberadaannya.

"gaara..."

gaara menoleh dan menemukan hinata.
setengah berlari dengan tidak sabaran dan langsung memeluk hinata.

"oh my God... i missed you so much.."

gaara melonggarkan pelukannya dan memandangi wajah hinata yang sembab entah kenapa. dia tidak ingin bertanya apa-apa sekarang. hinata terlihat begitu kelelahan.

"i missed you too gaara"

airmata hinata berlinangan. terharu dan merasa sangat bersyukur memiliki gaara di saat-saat seperti ini.

"jangan menangis. ayo pulang. kita memesan makanan enak lalu minum-minum sampai mampus!"

mereka berdua tertawa. airmata hinata menghilang begitu saja.







selama perjalanan pulang menuju rumah gaara, hinata tidak banyak bicara. tipikalnya memang begitu. dia tidak terlalu suka bicara. hanya pada orang-orang tertentu dia akan bawel. dan dulu.... setahun lalu, hinata sangat bawel pada gaara. sangat bertolak belakang dengan keadaan sekarang.

"gaara.. maafkan aku."
akhirnya dia mulai berbicara. sambil menunduk dia mulai meminta maaf.

"aku sangat konyol bukan? aku yang pergi, aku pula yang datang menemuimu tiba-tiba. tapi seperti yang kau tau. aku tidak punya siapa-siapa selain kamu."

"jangan meminta maaf. apa aku pernah menyalahkanmu atas apa yang telah terjadi? aku selalu merasa bahwa sejauh apapun kau pergi, kau pasti akan kembali. ya... karena aku sangat paham. kau hanya punya aku. begitupun aku."

ya... hinata setuju akan pernyataan itu. buktinya sekarang dia kembali setelah menghilang selama setahun. dan gaara yang terlalu baik menerimanya kembali tanpa bertanya apa-apa terlebih dahulu.








"masuklah..."

"terimakasih"

"hahaha... berhenti bertingkah seperti orang lain. kamarmu masih bersih. handuk dan seluruh pakaianmu juga masih ada di lemari. mandilah biar lebih tenang. aku akan mengambil minuman dan memesan makanan."

"iya... kenapa kau jadi bawel sih"

hinata memukul pelan bahu gaara sebal

gaara menangkap tangan hinata dan menariknya mendekat.
mencium sekilas bibir hinata dan tersenyum.

"okaeri.. aku menunggumu pulang. aku sangat senang kau kembali"

hinata tersenyum dan menganggukkan kepala. dia belum bisa bicara terlalu banyak. karena dia bahkan belum tau dia harus bagaimana sekarang.
jadi dia hanya mengucapkan terimakasih sembari memeluk gaara. lalu mulai memasuki kamarnya yang dulu, yang ternyata sampai sekarang masih di rawat oleh gaara.










to be continued

Aku Sudah PergiWhere stories live. Discover now