24.

13 3 21
                                    

Hai!

Sorry kemarin enggak update. Padahal banyak yang mau gua tulis, tapi gua lebih milih mengunggah-nya di whatsapp kemarin hahaha.

Gua baru sadar kalau lapak ini makin lama makin meleset dari judulnya. Seharusnya lapak ini berisi cerita-cerita yang pernah gua dengar, tapi yang gua tulis malah jadi curahan hati gua doang.

Susah jadi orang cerewet emang. Hahaha.

Baiklah, mari kembali berbincang soal pengalaman orang. Gua awali dengan pertanyaan,

'kalian bisa bela diri enggak?'

Seperti taekwondo, karate, silat, systema, jiu jitsu, mungkin? Salut buat yang bisa, semangat buat yang baru belajar. Buat yang pengin tapi enggak tahu kapan mau mulai ... kita samaan hehehe.

Banyak keuntungan yang bisa di dapat dari menguasai bela diri, gua paham itu. Mulai dari malak uang jajan adik, menindas cowok-cowok menyebalkan di sekolah, sampai menutup mulut cewek-cewek centil di kelas. Okay, gua bercanda, please jangan dipakai buat hal-hal seperti itu.

Menurut gua, di masa-masa sekarang yang kejahatan rawan banget terjadi, bela diri ini sangat-sangat dibutuhkan. Ya agar kita bisa melindungi dan menjaga diri kita sendiri. Selain itu, bela diri ini juga sepertinya meningkatkan kepercayaan diri. Apalagi kalau sudah meraih kemenangan dalam beberapa kali pertandingan.

Adik cowok gua si Donat contohnya.

Dulu itu pas dia kelas satu SD dia itu cupu banget dah, haha. Dia juga orangnya enggak enakan, mungkin justru cenderung takut untuk berbuat, apapun itu. Waktu dia kecil, Donat itu badannya kecil enggak tinggi kaya kakak-kakaknya. Rambutnya panjang sebahu, hitam, enggak terlalu tebal. Kulitnya putih bersih. Mata dia lumayan bulat jadi kelihatan besar dan punya bulu mata lentik melebihi kakak-kakaknya, padahal kakak-kakaknya udah selalu dibilang orang 'Ih, bulu mata-nya lentik banget, ya!'. Nah, dia lebih lentik dan panjang.

Sebelum SD, mungkin sekitar 4 sampai 5 tahunan, sering banget dia salah dipanggil sebagai 'Mbak'. Pernah suatu saat, ada anak-anak yang merengek mau main sama 'mbak yang pakai baju biru'. Emaknya bingung karena enggak ada anak cewek di situ yang makai baju biru.

'Enggak ada dik, enggak ada mbak yang makai baju biru.'

'Ada! Mbak yang putih itu!' Sambil nunjuk si Donat.

'Ohhhh itu Mas Donat! Bukan Mbak itu, itu Mas!'

Hahahahaha.

Ya, Allah. Bahkan di rumah Donat karena sangking cantiknya juga sering jadi korban mainan dua kakak ceweknya. Dipakein bedak. Dipakein jilbab. Dan ya dia enggak ngapa-ngapain, nurut aja, pasrah lahir batin.

Di sekolah, pernah bokap gua waktu itu ngejemput dia dan lihat dia berdiri di gerbang sekolah bareng temen sekelasnya yang cewek. Cewek itu nyubit-nyubit pipi Donat sambil dia goyang-goyang dan bergumam "imut-imut, imut-imut!"

Si Donat? Berdiri diam aja persis kaya patung, terus ngelirik bokap gua. Kayak minta diselamatin. :')

Pas di kelas 3 SD, dia dimasukin ke kelas taekwondo sama bokap. Dan disitulah semua berubah. Kalau kata pelatihnya (sorry gua ga tahu sebutan pelatihnya apa) si Donat ini punya bakat, karena dia termasuk cepat bisa mempelajari gerakan-gerakannya.

(Tapi dibanding 'fighting'-nya, bagi gua Si Donat ini lebih ahli di seni nya, pas dia gerak itu fabulous gitu kelihatannya wkwkwk apa ya, kaya lemah lembut tapi enggak juga lemah. Manis lah pokoknya kalau liat dia lagi praktik)

Salah satu kejadian yang paling diingat sekeluarga dengan perubahan Donat adalah pristiwa di Masjid. Donat ini sudah sejak kecil dibiasakan ke masjid sama bokap, dan dia alhamdulillah bisa diatur untuk enggak ribut atau lari-lari di masjid. Biasanya dia jadi target digangguin sama anak-anak nakal yang main-main di masjid itulah, tapi dia biarin aja.

Suatu saat. (Ini dia udah di kelas 3, lagi proses belajar taekwondonya nih) Mendadak habis selesai sholat, bener-bener baru selesai salam, Donat berdiri terus nendang anak di sebelahnya. Like, nendang, pakai teknik. Sampai itu anak langsung lari keluar masjid.

Di rumah dia langsung di interogasi sama bokap.

"Kenapa kok tadi anak itu kamu tendang? Enggak boleh teknikmu dipakai buat nindas orang, lho."

"Dia gangguin Donat sholat, abi! Donat sholat dia dorong-dorong!"

"Lho, tapi jangan ditendang, 'kan kasian anaknya."

"Tapi Ummi bilang 'kalau ada yang ganggu-ganggu sholat adek, tendang aja, biar kapok'."

Bokap ngelirik nyokap, nyokap nahan ketawa terus kabur.

Alhamdulillahnya adek gua mau diajak kompromi untuk tidak lagi gampang menendang sembarang anak :)

Setelah itu dia totally change. Udah enggak mau didandani mbaknya lagi. Kalau pulang sekolah ceritanya udah beda, sering cerita soal berantem sama sini ini, berantem sama si itu, tanding sama ini sama itu.

(kebetulan di sekolah adik gua itu banyak anak-anak bela dirinya dan dari berbagai perguruan, jadi mereka sering ngadain sparring bebas gitu. Bahaya sih, tapi alhamdulillah terkendali. Karena ini juga, 'berantem' di sekolah adik gua ini seringnya bukan berantem biasa. Kelahi itu pada make teknik semua, udah persis kaya cerita komik-komik martial art lah pokoknya wkwkwk)

Intinya, setelah ikut bela diri itu keberanian, kepercayaan diri dia naik parah. Nah, di sini keluarganya harus mampu mengarahkan untuk apa keberanian dan kepercayaan diri itu dipakai. Kalau tidak diarahkan atau salah mengarahkan, bisa jadi keberanian dan percaya diri itu menjadi hal negatif yang merugikan si anak. Kan sayang.

Alhamdulillah adik gua tetap jadi pribadi yang lembut dan penyabar kok sekarang. Bahkan Donat jauh lebih sabar dibanding gua dan Mie. Jadi enggak juga bela diri bisa bikin orang jadi kasar. Gua pernah dilarang sama teman bokap buat belajar bela diri karena takutnya entar gua jadi kasar.

Yah, om, enggak bela diri aja aku udah kasar sih, om. Nggak ada hubungannya sama bela diri-nya :)

Nah, kalian pada mau belajar bela diri enggak nih kira-kira?
Gua masih mau, dan who knows mungkin beneran bakal gua lakuin. Btw, sebelumnya gua pernah ikut Tapak Suci sebentar. Tapi untuk selanjutnya gua mungkin lebih tertarik mempelajari bela diri yang fokusnya lebih di tendangan dari pada pukulan.

Untuk sampai ke awal perjalanan mempelajari bela diri itu, gua mau mulai perjalanan lain dulu--semacam pra-perjalananlah--yaitu, perjalanan buat fit. Yes, hari ini gua mulai olahraga lagi. Setelah 6 tahun enggak olahraga, sama sekali, hahaha.

Seandainya gua berhasil menjalankan program ini selama seminggu aja, gua berencana bakal mulai bikin journalnya di Wattpad. Mungkin akan berjudul 'Kuro's journey to be Fit!' Or something, belum gua pikirin.

Mungkin itu aja yang ingin gua ceritakan, sampai jumpa di tulisan gua selanjutnya!

.
.
.

Note :

1. FARMASI BAHAN ALAM udah update sampai chapter 7, lho! Bagi kalian yang penasaran rasanya menjadi mahasiswa farmasi, bisa banget berkunjung ke akun GinkgoFarmasi atau lihat reading list gua 'Program Studi Farmasi Berbasis Online'. Baca buku Masa Orientasi dulu ya untuk memulai petualangan kalian sebagai Mahasiswa Farmasi.

2. Kuro kembali aktif di IG, lho! Follow IG nya ya di @kuro_orenjiiro!

Let Me Tell You Stories I Ever HeardWhere stories live. Discover now