04 - lee minhyung

Mulai dari awal
                                    

"Oh iya, anak-anak hari ini guru-guru akan ada rapat ke kantor utama Dakyung sampai pulang sekolah. Untuk mata pelajaran lain sudah diberi tugas masing-masing. Untuk olahraga hari ini, kalian bebas asal jangan gaduh ya?" Ucapnya panjang lebar.

"Siap pak, laksanakan" ucap masing-masing ketua kelas XMIPA-3 dan XIMIPA-7

"Untuk kelas XMIPA-3 boleh main bola voli, dibagi teamnya ya, boleh cewe cowo"

"Untuk kelas XIMIPA-7 bermain basket, dibagi juga teamnya, dan boleh cewe cowo juga" lanjut Pak Haru

"Ya pak!" Seru anak kelas XMIPA-3 dan XIMIPA-7.

"Saat nya gue deketin Misoo" ucap Seojoon kepada Jaehyun. Iya Seojoon itu kelas 12.

"Neng Misoo boleh duduk sini ga?" Ucap Seojoon.

"Boleh ko—"

"Siapa yang bilang? Dia kan tanya gue Doy" potong Misoo.

"Gapapa kali, Misoo. Kan cuma duduk" jawab Seojoon

"Eh kita dipanggil ketua kelas tuh! Ayo Doy!" Misoo alihkan pembicaraan.

"Gitu amat sih neng geulis Misoo"

"Cara lo pdkt salah Jo" ucap Jaehyun tanpa memikirkan. "Emang yang bener gimana Hyun?". "Jadi ganteng dulu".

Padahal mereka sudah sama sama ganteng tapi tetap saja dibandingkan dengan yang lain.

Doyoen datang ke kantor guru untuk menemui Pak Haru. Bersama Misoo di belakangnya.

"Permisi"

Tuk

Tuk

Tuk

"Pak? Saya mau tanya. Sebentar lagi ada kompetisi bola voli provinsi. Bapak bisa latih kami?"

"Saya tidak bisa, maaf ya. Coba kalian tanya Mark dari kelas XMIPA-3". "Iya, pak. Terimakasih".

Mereka berdua pun bergegas pergi mencari Mark yang tidak tahu keberadaannya. Setelah dicari ternyata ada di gedung olahraga sekolahnya.

Doyoen dan Misoo sampai ngos-ngosan. Lari kesana kemari.

"Mark!" Tangan yang memberikan kode menyuruh Mark ke arah mereka. "Kok kalian ngos-ngosan?". "Gue nya—nyari lo" jawab Doyoen tertatih.

Nyari gue? Iya elah cepetan! "Lo nyari gue? Buat apa?". Doyoen pun menjelaskan apa yang terjadi. Dia mengatakan dari awal sampai akhir.

"Oh gitu. Yaudah kalo gitu bareng aja sama gue sama Wooseok juga". "Serius nih?". "Iya lah". "Oke" jawab Doyoen singkat. "Latihan mulai minggu depan ya" kata Mark.

Kompetisi bola voli provinsi ini, masih 2 bulan lagi. Tapi persiapan nya harus matang.

                                             —

Suara langkah seseorang yang masuk ke gedung olahraga SMA Sera. Pak Kei, pemain bola voli Nasional Korea.

Semua kaget, semua kegiatan terhenti seketika.

"Hallo semuanya, pasti sudah tau saya kan? Nama saya Kei Jung.

Kei Jung, pemain bola voli Nasional Korea dengan nomor punggung 11. Posisi sebagai Ace. Dia ada pemain nomor satu Korea.

"Ya. Hari ini saya akan melatih kalian untuk kompetisi bola voli provinsi. Kalian harus semangat 45!" Ucap Kei. "Iya. Semangat!" Serentak seluruh pemain, yang berjumlah kurang lebih 30 orang.

2 tim cewe. 1 tim inti dan 1 tim cadangan. Begitu juga yang laki-laki 1 tim inti dan 1 tim cadangan.

"Perhatian semuanya! Saya akan serius melatih kalian agar menang melawan tim nasional U-16" ucap Kei.

"Terimakasih Pak Kei" semuanya teriak semangat.

                                             —

"Doy, gue pulang duluan ya. Sopir gue udah nunggu" ucap Misoo sambil melambaikan tangannya. "Iya, duluan aja"

Ternyata hari ini sopir Doyoen izin. Taeyong juga sedang ada rapat terpaksa ia harus nunggu.

"Lo ga pulang, Doy?". Tanya Mark sambil menaiki motornya. "Oh gue ga ada yang jemput hari ini" jawabnya jujur. "Yaudah lo naik aja" sambil menyodorkan helm yang ada di belakang.

Akhirnya Doyoen menaiki motor Mark. Mereka berdua boncengan menuju ke suatu tempat. Dimana tempat itu sepi tidak seperti biasanya sangat ramai.

Karena hari ini adalah hari Selasa, jadi sepi pengunjung. Mereka berdua sedang berada di Taman Kota. Mereka berdua sedang duduk di sebuah toko pinggir jalan.

Mereka pesan tteokbokki dan jjampong pedas. Mark sudah lapar sejak tadi.

"Mark makasih bawa gue ke tempat makan ini" ucapnya sambil senyum. "Iya sama-sama, gue juga laper. Lo juga kan?". "Tau aja lo kalo gue laper" senyum miring.

                                            —

Akhirnya mereka sampai dirumah masing-masing. Di rumah Mark dikagetkan ada sebuah bucket bunga. Di bunga tersebut ada sebuah surat. Dimana surat tersebut isinya

Mark do you remember me?

I am someone who loves you in Canada.

Warm greetings from my family.

Smile and kiss far away

                                                        —From Melanie

Setelah Mark membaca surat tersebut ia langsung membuang bunga dan surat itu. Karena Melanie adalah orang yang paling ia benci.

My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang