-1-

4 0 0
                                    

Hello readers:)
Welcome to my story
Mohon dimaklum yaa kalo ceritanya ga jelas, banyak typo dan lain sebagainya. Soalnya ini cerita pertama aku.
Disini bahasanya campur, formal dan informal. Soalnya aku bingung. Kalo formal semua, aku ga punya kosa kata yang banyak. Kalo informal semua, aku bingung kata kata yang asik dan enak dibaca itu gimana aja.
Karena sebenarnya ini cuma hasil dari kegabutan aja guys. Gabut juga. Kangen juga. Kangen sama tokoh yang ada di cerita ini.
Yup, ini adalah cerita masa putih abuku beberapa tahun yang lalu.
Jadi niat awalnya, aku pengen cerita tapi butuh responnya juga.  Tapi bingung mau cerita ke siapa. Jadi aku memutuskan untuk menulis cerita itu disini. Jadi tolong vote & comment yaa.

HAPPY READING




























































































Sekolah baru. Gue ga nyangka bisa lolos seleksi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri favorite di Bandung.

Hari ini adalah hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah gue atau yang disingkat MPLS. Yang diawali dengan upacara bendera.

Seperti biasa. Dari SD sampai sekarang, hari pertama sekolah gue pasti ditemani dengan ayah.

"Selamat nih anak ayah masuk sekolah baru" kata Ayah sambil mengusap halus kepala gue dengan bangga.

"Hehe iyaa Ayah. Zella masuk dulu yaa"

"Okay, nanti pulangnya Ayah jemput yaa"

Kebetulan kantor ayah satu arah dengan sekolah baru gue ini. Dan tanpa berpikir panjang, gue mengiyakan ajakan ayah. Mungkin bagi beberapa orang, gue itu anak manja. Terserah. Tapi gue bangga, gue bahagia, bahagia banget malah. Yaa, ayah adalah doi gue.

Lalu Ayah pun bergegas pergi ke kantor sedangkan gue memulai masa putih abunya hari ini.

Saat gue melihat jam tangan gue. Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 06:50 menit dan siswa siswi baru maupun lama pun berlarian untuk segera masuk gerbang. Sedangkan gue? hanya berjalan santai karena masih kurang 10 menit dari mulainya upacara.

Tiba tiba
*Bruk*
Ada seseorang nabrak gue dari belakang. Waktu gue lihat ke belakang gue ga sempat liat orang itu siapa, hanya ada topi biru yang terjatuh disana dengan identitas sekolah SMP dan tertera nama pemilik di dalam topi itu.

Lalu gue lanjut berjalan namun kali ini tidak santai, tapi lari kecil karena sudah terdengar teriakan panitia MPLS yang memberi arahan agar mempercepat jalan masuk gerbang sekolah.

Ohiya masalah topi biru itu gue membawanya. Tentunya gue belum balikin topi itu ke pemiliknya. Yaa mana mungkin, karena gue gatau siapa orang yang bernama Dev itu, alias pemilik topi tersebut. Jadi gue kasih topi itu ke panitia MPLS.
______________________

Selesai upacara. Semua peserta didik baru memasuki kelas masing masing yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Setelah itu gue duduk dikursi yang kosong, yang disebelahnya sudah berpenghuni.

"Hai" sapa penghuni kursi sebelah gue.

"Hai. Kenalin gue Zella Adrelya Paenna, bisa dipanggil Zella atau apapun enaknya hehe" jawab gue sambil menjulurkan tangan untuk salam perkenalan

"Emm gue Clara, salam kenal yaa" menjulurkan tangannya juga.

Setelah hari itu, gue dan Clara pun menjadi partner kesana kemari. Dari mulai di kelas, pergi ke kantin, hingga pulang bersama. Rumah kami engga bertetangga, ga juga satu arah, tapi kami hanya berbarengan sampai gerbang sekolah.
______________________

Love Is Coffee Where stories live. Discover now