33. Happy With You

Start from the beginning
                                    

"Ini rumah sebenarnya punya siapa, Rey?" tanya Zee.

Rey membuka pintu rumah tersebut, "ini rumah Nanta yang beli, awalnya karena dia pengen tinggal sendiri. Nggak betah di rumah katanya. Cuma gara-gara yang lain pada sering ke sini, karena rumah ini yang paling deket dari sekolah-sekolah kita, terus nggak ada orangtua juga di sini. Akhirny Nanta mutusin buat jadiin ini tempat ngumpul geng abstrax," jelas Rey. "Sini masuk by," ajak Rey.

Zee pun mengekori Rey dari belakang. "Terus dia balik lagi ke rumah benerannya?" tanya Zee.

"Nggak."

"Terus tinggal dimana?"

"Beli apartement dia," jawab Rey.

"Serius?" tanya Zee.

Rey mengangguk. "Kenapa emang? Kaget gitu," tanya Rey.

"Sekaya apa sih kalian semua?" tanya Zee kesal. "Gue aja beli grabfood mikir dulu sejam."

"Nggak kaya semua, yang kaya banget cuma Nanta sama gue," ujar Rey. "Eh, Radit juga kali ya, bisnis orangtuanya berkembang pesat banget."

"Terus sisanya? Miskin gitu?" tanya Zee.

"Nggak, Mike sama Leo bisa dibilang kaya, cuma kaya aja nggak pake banget," ujar Rey sambil tertawa.

Zee mendelik, "ngeselin ya lo!" Zee menabok punggung Rey.

"Kalau Marchel gue nggak tau, orangnya yang paling irit dia. Hemat banget sama uang. Kita-kita pada beli motor gede, dia baru beli setelah selesai nabung gaji hasil kerjanya dia."

"Nah, itu, nggak ngerepotin orangtua. Emang dari pertama kali tau temen-temen lo, gue cuma ngeliat Marchel doang yang bener. Pasti kalian hasut dia kan biar gabung geng-geng nggak jelas gitu," ujar Zee.

"Heh, hati-hati kalau ngomong. Di denger Pak Ketua lo bisa diajak tawuran," kata Rey.

"Iya," balas Zee. "Ini kamar siapa?" tanya Zee saat mengikuti Rey masuk ke salah satu kamar di rumah itu.

"Ini kamar Mike, dia yang paling sering diem di sini dulu," kata Rey. "Kayaknya masih ada bajunya." Rey membuka lemari yang ada di sana, mencari baju yang bisa dipakai dirinya dan Zee.

Sedangkan Zee mengitari pandangannya melihat-lihat kamar milik teman Rey itu. "Suram banget kamarnya," komentar Zee.

"Dia emang suka warna yang gelap-gelap, terutama item. Ini buktinya," kata Rey sambil memperlihatkan pakaian-pakaian berwarna hitam milik Mike.

"Tapi setidaknya rapi sih kamarnya, nggak kayak lo," ujar Zee.

"Kamar gue aesthetic ya! Jangan salah!"

"Yang ada kamar lo tempat penyimpanan kaset bokep," ujar Zee.

"Tau aja kamu, by," ujar Rey sambil cengengesan. "Udah ni, cuma ada baju yang ginian aja," ujar Rey sambil memberikan Zee kaos hitam milik Mike.

"Celananya gimana?" tanya Zee.

"Nggak usah pake celana aja, biar sexy," kata Rey sambil mengedipkan matanya centil.

From Scarleta To GeraldoWhere stories live. Discover now