not only my body, but also my heart just for you

34.4K 495 17
                                    

"Apa yang kau lakukan dengan putraku!!" teriak Wiltson sambil meraih kerah kemeja profesor itu.

Jake berusaha melerai dan meredamkan amarah Wiltson.

"Ma‟af aku sudah melarang William untuk mencobanya, aku janji aku tidak akan memperbanyak chip itu lagi." 

"Dan lepaskan chip sialan itu dari otak putraku!!" marah Wilson. 

"Tidak bisa, Tuan, jika aku melepaskannya William akan mati, chip itu sudah menyatu di otak William." 

Wiltson mengacak rambutnya frustasi, dia tak tahu harus berbuat apa sekarang terlebih setelah tahu anaknya membunuh dengan sangat sadis seperti itu. 

"Apa ada efek samping bagi penggunanya? Lalu bagaimana caranya untuk tidak membuat William menjadi monster seperti itu?" 

Profesor itu melepas kaca matanya mendengar pertanyaan itu dari Wiltson. 

"Dia akan kehilangan hatinya... secara normal dia akan mati rasa, dia tidak akan pernah merasakan rasanya bahagia, sakit, kecewa, marah, sedih bahkan cinta." 

"Apa maksudmu hah!!! Putraku masih muda bagaimana kau merubahnya seperti robot!" teriak Wiltson lagi. 

"Itu bukan hanya karena chip itu, Tuan! William menggabungkan kekuatan tenaga dalamnya pada chip itu, dan membuat chip itu bekerja 100 kali dari kekuatan sebenarnya, dan akibat parah itu adalah dari penggabungan 2 hal itu," 

Jake dan Wiltson hanya bisa diam tercengang seolah tak percaya, mereka berdua memandang miris kearah William yang masih terlelap di ruang pengobatan.

"Satu-satunya orang yang bisa mengendalikan William adalah anda tuan, karena William sangat menyayangimu. Dan aku yakin, tak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti dia akan mendapatkan lagi hatinya, ketika ada seorang wanita yang mau dan mampu membuat hati William hidup lagi." 

******

 Pernahkah kalian berpikir bagaimana rasanya jadi aku? 

Hidup ditengah-tengah keluarga yang begitu di segani di Negara Amerika ini. Kekayaan, jabatan, popularitas dan hinar binar dunia bisa kau dapatkan dengan begitu mudah? 

Aku yakin, sebagian besar dari kalian begitu iri terhadapku, atau malah hampir setiap malam kalian memimpikan hidup sepertiku? 

Namun, pernah berpikirkah kalian ketika semua yang kalian mimpikan itu nyata? 

Ini bukan dalam cerita dongeng ketika seorang putri raja bisa hidup seenaknya, ini juga bukan telenovela ketika sang gadis kaya bisa bersombong ria dengan segala hinar binar yang ia miliki. Ini nyata, pengalaman yang sebenarnya tak ku inginkan. Andai saja bisa, aku ingin sekali terlahir dari keluarga yang lain. Sebuah keluarga sederhana di kota Washington,dimana aku hanya meliki satu fikiran. Bagaimana besok memerah susu dan menjual susu-susu itu ke pedagang, Sebuah pemikiran sederhana untuk menyambung hidup, bisa keluar rumah dengan bebas, bisa bermain dengan teman-teman tanpa harus pilih-pilih dan bisa makan dimanapun yang aku mau.

Faktanya, selama hampir 19 tahun hidupku ini,semuanya tak berjalan sesuai rencana indahku dulu saat aku masih kecil. Menjadi seorang gadis remaja pastilah akan sangat menyenangkan bukan, bisa berkencan, bisa pergi ke cafearia bersama teman-teman, dan bisa pergi liburan di alam bebas. Namun, semua impianku itu harus kutelan kembali. 

Ketika aku sudah mulai paham sistem apa yang daddy terapkan padaku selama ini. Setiap keluar rumah aku selalu dikawal seperti kriminal yang melakukan dosa besar, semua aktifitasku dibatasi, teman? 

Aku tak memiliki itu. Aku bahkan tidak tahu siapa temanku, selain beberapa anak dari kalangan pejabat ataupun pengusaha besar di Negara ini. Apalagi seorang pacar,ya Tuhan. Aku bisa gila jika daddy memperlakukanku seperti ini denganku. Tak ada satu orangpun yang mau berteman denganku, semuanya menjauh dan takut. Hanya ada 1 orang yang berani mendekatiku, siapa lagi kalau bukan Ave putri dari Meneteri keuangan Negara ini, aku menyukainya karena mungkin dia sedikit mengerti tentang apa yang kurasakan, bahkan tak jarang aku sering bercerita dengannya tentang kehidupan pribadiku, terlebih tentang ketidak akuranku dengan Julia, kakak perempuanku. Julia, dulu kami tidak seperti ini waktu kecil, bahkan kami sering menghabiskan waktu bersama saat liburan musim panas bersama mommy dipantai. Bermain bertiga, dan tertawa bertiga seolah semuanya akan berjalan mudah, dan seolah semuanya baik-baik saja.

Aku tak mengerti kenapa Julia berubah seperti itu, terlebih saat dia tahu jika dia bukanlah kakak kandungku, dan puncaknya adalah 3 tahun yang lalu ketika ku temukan mommy tewas bunuh diri di kamar mandi. Aku fikir kluargaku sangatah bahagia, tapi aku tak tahu jika selama ini kebahagiaan mommyku semu, semenjak saat itu aku mulai merasakan semua yang ada disini berubah. Berubah tak seperti dulu, meski daddy masih bersikap sama,begitu menyayangi dan memanjakan diriku. Ku helakan nafasku dengan panjang sambil duduk di ayunan belakang rumah, memeluk boneka beruangku dengan erat, dapat ku dengar dengan jelas suara derap kaki berjalan menghampiriku. 

"Jenny...mulai sekarang dia akan menjadi pengawal pribadimu, dia adalah salah satu anggota terbaik di FBI, dan daddy harap dia akan bisa menjagamu." 

Aku masih memalingkan wajahku saat daddy terus bercerita tentang betapa hebatnya orang yang sudah kesekian kalinya diperkenalkan padaku untuk menjadi pengawal pribadiku. Jika aku menolak lagi, pasti daddy akan membawa lebih banyak orang-orang yang akan terus mengikutiku kemana-mana ini. 

"Perkenalkan nona nama saya William Robbert Wiltson, 27 tahun..semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." 

Aku memutar kepalaku melihat orang itu dengan jenggah, tapi mataku langsung terpaku saat melihat wajahnya.

Pria ini benar-benar sangat tampan, matanya kecil dengan pupil hitam legamnya, hidung manjung, rahang kokohnya, serta bibir tipis nan sexy terlihat begitu sempurna. Hatiku tiba-tiba merasa tak karuan, terlebih ada sesuatu didalam diriku yang melonjak saat melihat pria ini, aku ingin merasakan bibir pria ini melumat bibirku, aku ingin tangan kokoh pria ini meremas panyudaraku, dan aku ingin kejantanan pria ini memasuki milikku, tanpa sadar akupun mendesah pelan membayangkan hal-hal panas yang bisa kulakukan dengan pria yang ada didepanku. Ya Tuhan, bahkan seumur hidupku aku tak pernah berfikiran sekotor ini pada pria manapun, dan pria ini berhasil membangunkan birahiku. 

Aku duduk sambil membungkukkan punggungku disebuah kursi dengan ukuran panjang disalah satu sudut lapangan yang dipenuhi oleh para orang-orang terlatih dengan semua senjata mereka. Orang-orang yang terpilih dari seluruh belahan dunia dan masuk kedalam sebuah anggota ini, aku bisa bilang kalau diriku adalah orang terberuntung di Dunia masuk kedalam salah satu agen terbesar Dunia, bagaimana tidak bahkan satu Negara dapat mengirim satu kandidat untuk masuk kedalam agen ini adalah hal yang sulit, dan aku orang kedua dari Amerika yang dapat masuk dalam agen FBI, agen elite yang yang biasanya ditugaskan untuk misi rahasia atau disewa oleh beberapa orang kaya didunia. 

My Hot SheriffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang