Steady saja saya potong my lamb chop… tapi tengah tunggu dia invite saya balik kampung sama dia dengan penuh harapan yang menggunung okay..

“Sure... lagipun my dad sakit...” Ryan bilang dengan muka kerisauan...
“Is he ok babe?” saya stop potong my lamb chop and looked up at Ryan...
“He’s ok… recovering...” Ryan replied…

Lega hati sa dengar… Kalau kami jadi bertunang, bakal bapa mentua saya pula tu... so of course I’m genuinely worried for him…

“Let me know if you need anything ok, babe?” saya bilang…
“Ok bah that... tidak payah susah hati...” Ryan assured me…

So saya dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan melepaskan Ryan untuk balik kampung to visit his family di Tenom….

---------------------***-----------------------

Nearly a week sudah Ryan balik kampung… boleh tahan oh kau, Ryan, not even one call or text selama kau berkampung ah….. Oi, Ryan kau lupa sudah kau ada girlfriend di KK? It’s ok lah, Eve… bersangka baik saja, maybe tiada line Celcom di Tenom kan?

Hari Ke-8… Panas sudah hati saya.... Ryan langsung tiada call, and he was supposed to be back in  KK sudah…. I cool myself down and continue buat kerja as normal… biasanya yang akan hantar saya to airport kalau bukan Abby, it’s Ryan… kalau both of them kerja, saya naik taxi saja… masa ni belum ada Grab lagi bah…. Kalau saya rajin, saya akan drive Ryan’s car….

Malas saya kasi susah daddy untuk hantar saya to airport… jauh lagi daddy mau datang ambil saya dari apartment Abby…. Tanjung Aru to Bundusan…. Haihhh… Pernah juga daddy and mummy memujuk saya balik to our family home… tapi saya ni mau freedom juga sikit… hehehe… tidak pun my parents will control me sangat at my age and yang sudah berkerja lagi ni, tapi tidak lah bah juga I want them to know my activities, terutamanya activities with Ryan….

So hari tu saya naik taxi to airport, awal juga about 7am….

Sampai saja di airport, saya paid the taxi driver and kasi keluar luggage saya dari bonet taxi… then saya jalan naik to the office sebab ada 1 hour lagi baru flight saya BKI-PEN berlepas….

Saya buka pintu office… and guess what? Terkejut betul saya nampak Ryan sana bercerita-cerita sambil berketawa sama Captain Fauzi… Ada 4 orang dalam office masa tu… Ryan pusing bila tu pintu office terbuka… terbulat mata dia tengok saya….

Oh? Ryan… saitanan bila lagi kau balik, hantu?! Dalam hati saya yang mendidih, tapi dia saja yang boleh read my mind bila dia tengok mata saya at that moment….

But me… being the Eve that I am…. Saya senyum saja sweetly without saying a word… bahaya kalau seorang perempuan yang tengah temper start bercakap, so lebih baik saya hut my nouth in public…. malu juga bah saya kalau saya mau tanya dia bila lagi dia balik KK depan semua orang... adakah boyfriend sendiri pun kau tidak tau sudah balik kan?

Saya kasi lepas luggage saya dekat pantry office…. I walked to the pantry table and made myself a cup of Nescafe….. perlahan-lahan saya hirup Nescafe saya... Then saya terasa macam ada orang di belakang saya ni.... Memang saya tau lah siapa yang sedang berdiri di belakang saya… saya tidak mau pusing untuk tengok tu orang… saya continue saja menghirup Nescafe saya sambil mengkatik-katik handphone saya….

“Babe….” Ryan pegang pinggang saya... his breath on my neck….
“I’m late...” I said coldly… saya ampai glass saya, tarik my luggage and walked out from the office… tidak lagi saya pandang belakang untuk tengok Ryan…. Sakit hati saya!

Paling saya geram time saya tengok balik the duty roster, saya satu flight sama saitanan... it’s ok, terkeluar idea saya memikirkan how to avoid in one flight with Ryan…. Saya fake sakit, supaya saya boleh tukar flight sama colleague lain….

Saya scan the duty roster…. Ahaa… nasib saya datang awal, saya boleh swap flight with Nurain… Flight dia Sandakan saja bah, yes!

Saya call handphone Nurain… setengah jam saja beza flight kami... Flight Sandakan 30 minutes lebih awal…

Tuut tuut… Nasib berbunyi juga bah handphone Nurain….
“Hello...” Nurain jawab handphone dia…

“Moi… Eve bah ni...” saya bilang on the other line…. “Can I ask you for a favour?”

“Can bah… why moi?” Nurain tanya saya….

“Boleh kita tukar flight?” saya tanya sweet-sweet ni… “Sa tidak berapa sihat bah mau buat flight Penang…”

“Ow bah bulih bah moi....” cepat Nurain agree… “boleh juga sa bershopping di Penang… yeayyy…” excited bah Nurain…

“Thanks moi!! Muah…” saya bilang giving her a kiss on the phone... hehehe…

Laju terus saya start to urus flight BKI-SDK... Nurain masi Junior lagi, that’s why dia excited mau do the Penang flight.. I smiled to myself…. Nasib ada Nurain, boleh saya escape dari facing Ryan…. 

Jangan kecam saya mau escape dari Ryan bah, dia lagi teruk 1 minggu lebih macam escape dari saya..…

…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I Love You As High As Airplanes Fly - The RemakeWhere stories live. Discover now