chapter 22

1K 74 4
                                    

CHAPTER 22

25 Minutes later….

When Ryan stopped and parked his car, saya tau sudah we arrived at our destination…. Dia bawa saya to a small hotel yang ada café, restaurant and bar di Gaya Street…

Aww… ada mini stage and a black piano…. Cantik the tempat… very cosy and romantic… the ambience is so comforting…. Tidak ramai orang dalam the café… ada a couple on one table and 2 orang lelaki on another table, gaya-gaya macam businessman berduduk minum-minum….

Why did Ryan bring me here? Dia mau propose ka ni ah, saya berbisik dalam hati…. DABS DUBS DABS jantung saya berdetak laju…. Sshh! Diam-diam kau, jantung….

Saya alihkan mata saya to the piano on the stage…. Saya ni sebenarnya champion main piano, organ, keyboard… you name it! Hahaha…. Saya kan ada banyak classes yang parents saya suka hantar saya masa saya masi schooling, plus my family pun memang musical… I love music so much…

Time saya habis SPM and dapat straight As, daddy kasi beli saya keyboard Yamaha… Bila saya pindah to Abby’s house, saya bawa my keyboard with me…. Ini lah benda paling berharga untuk saya…. Time saya happy, time saya sedih.. keyboard saya lah peneman setia saya….

Bah… end of throwback zaman budak-budak and zaman kesedihan saya.…

The waitress datang ke meja kami… and we looked at the menu… Ryan ordered our food…. Simple-simple saja, Spaghetti Carbonara and 2 glasses of red wine... saya tidak mau makan sudah sebab terlampau kenyang dari our high tea buffet with Ally and Abby di Sutera Harbour tadi petang…

In 15 minutes, sampai sudah makanan Ryan and our red wines… I smiled politely to the waitress yang menghidangkan our order… Saya memerhati saja Ryan menerkam his food…. Sepenuh jiwa dia makan macam kelaparan, kebuluran betul…. Saya tidak sedar I was actually frowning looking at him… why is he looking so messy and being so hungry? Ryan tidak pernah nampak begini….

Then saya berdiri dan berjalan perlahan-lahan menuju to the mini stage where the piano is…. Saya naik the stage dan mengusap-usap the piano… cantik… terpegun saya nampak the piano… wah syoknya kalau saya boleh try-try main ni kan…

Ah… who cares? Saya tidak peduli… saya mau main juga….

I took my position on the piano bench… one by one of the piano keys saya tekan…  Semua orang tengok saya…. The couples, the 2 businessmen… the waiters and waitresses of the café…..

Deii.. Eve, tidak tau malu bah kau ni tau…. Ryan looked at me dari meja kami…. I smiled at him sambil saya mengenyit mata….. menggoda ka senyuman dan kenyitan saya tu? This piano lah yang buat my mood good…. Bertuah lah kau, Ryan tidak terkena sepakan gaban oleh saya ni malam…. Thank the music, babe….

Jari-jemari saya masi lagi testing the piano keys… warming up to the tune of the piano, the music….

And I tuned to a melody, a song yang saya sangat-sangat suka… sangat syok ni lagu... saya ni memang peminat Pasha Ungu….

Start saja saya main the intro to Pasha Ungu’s 🎵Tercipta Untukku🎵, bertepukan semua orang dalam the café bar, termasuk staff-staff dorang yang lain, macam ada dari kitchen and reception pun lari masuk di café to see and listen to who is playing the piano... Ini belum lagi ni beii, kamu ingat saya mau main the piano saja? Kamu dengar saya nyanyi.... Sampai saya sendiri pun seram-sejuk and I can feel  bulu roma saya mengembang…. Hahaha....

and so 🎵Tercipta Untukku🎵, a cover by Eve Evangelista, ladies and gentlemen…

🎶 Menatap indahnya senyuman diwajahmu
Membuat ku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku 🎶

🎶 Banyak kata
Yang tak mampu ku ungkapkan
Kepada dirimu 🎶

🎶Aku ingin engkau s’lalu
hadir dan temani aku
Disetiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Sepanjang hidupku🎶

🎶Meski waktu akan mampu
memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu ku slalu milikmu
Yang mencintaimu
Sepanjang hidupku 🎶

🎶 Sungguh hanyalah dirimu yang aku cintai
dan sungguh ku kan disisimu hingga ku mati 🎶

🎶 Aku ingin engkau s’lalu
hadir dan temani aku
Disetiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Sepanjang hidupku 🎶

🎶 Meski waktu akan mampu
memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu ku slalu milikmu
Yang mencintaimu
Sepanjang hidupku 🎶

Feeling betul saya nyanyi.... cukup practice bah ni time-time putus cinta dulu... tsk tsk tsk…

Saya tidak sedar bila masa Ryan berdiri dari meja kami… suddenly dia ada di sebelah saya sudah…. Saya mau sambung bah lagi to the last chorus verse 🎶Aku ingin engkau s’lalu🎶…. Tapi ter-cut off ni sebab ada Ryan… and he went down on his knees…. Is this really a proposal?

Ryan berlutut, his face di atas paha saya…. Crying…. Ryan sedang menangis…. Saya usap-usap rambut dia…. Tersentuh betul dia dengan ni lagu ah, dalam hati saya berbisik…. Then Ryan bersuara, sebak suara dia and hampir saya tidak dapat dengar what he’s saying…..

“I minta ampun...” he whispered, teresak-esak dia menangis…

Sakit hati saya tengok keadaan Ryan...  Apa bah yang dia buat sampai dia melutut minta ampun sama saya? Tidakkan pasal no calls and text saja pun… I’m not that mean, saya tidak lah sampai begitu jahat sampai mau Ryan sujud di kaki saya untuk minta ampun….

Menitis sudah air mata saya…. Basah kedua-dua belah pipi saya… saya angkat muka Ryan dari paha saya… saya sayang-sayang muka dia ni... sayu saya meratap wajah dia… I do love him, I do…. I don’t think I can stand being angry at him for long…

Saya ambil tangan Ryan and letak di saya…. saya kissed kedua-dua tapak tangan dia... Ryan masi lagi menangis...

Tapi saya tersedar something… something that pinched my heart….

Mana cincin emas dia? MANA CINCIN EMAS KAU, RYAN? 😡

Mana cincin emas dia? MANA CINCIN EMAS KAU, RYAN? 😡

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
I Love You As High As Airplanes Fly - The RemakeUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum