Dimensi

20 1 0
                                    

Aku yang tidak mengerti,
Aku yang tidak tahu
Kepada siapa rinduku ini.
Untuk siapa rinduku ini.
Entah siapa yang aku temui di mimpi panjangku selama ini.
Aku tak pernah bertemu dengan dia di duniaku.
Sampai saat ini pun aku tak pernah menemukanmu.
Pemilik rindu ini.

Untuk kamu yang entah siapa.
Aku merindukanmu di duniaku.

~°•°~

"SYANUUUUUUUUUUUUMMMM,BERANGKAT SEKOLAH YUUUUUKKK~!!!"

'PLETAK'

Syanum,gadis cantik dengan gaya tomboynya yang khas,melemparkan sepatunya yang ia bawa.Sepatunya tepat mengenai bahu Raffasha,sepupunya.

"Jahat lo sama gue,yaudahlah gue berangkat duluan,gamau gue berangkat sama lo,ahhh"Raffasha merutuk kesal.

"Jahat lo sama gue,yaudahlah gue berangkat duluan,gamau gue berangkat sama lo,ahhh"Raffasha merutuk kesal

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Syanum menatap Raffasha dengan tatapan tajamnya,"najis lo,lo cowok apa cewek?".Ia memungut sepatunya yang ia lemparkan pada Raffasha.

"Gak tau gua,lupa".Raffasha meraih kunci motornya yang berada di atas meja,beranjak ke luar rumah."buruan pake sepatunya,kalo lama gua tinggal"ucapnya sebelum benar-benar pergi keluar.

Syanum tak menghiraukannya.

°°°

"Del,Del,Woyyy!!Delia!!!"

Merasa namanya di panggil,Delia menoleh ke sumber suara.
Delia berdecak,"Yaelah Han,gosah teriak-teriak apa".
Benar dugaannya,sudah pasti itu Jihan,sahabatnya.

Jihan nyengir tanpa dosa,"ya maap.kalo Jihan gak teriak,ntar Delia ninggalin Jihan,Jihan kan gak mau sendirian ke kelasnya"Jihan senyum-senyum tidak jelas.

"Eh,Syan!"Delia melambaikan tangannya ke arah Syanum.Syanum menoleh,menghampiri kedua Sahabatnya."tumben lo datang pagi,Syan?",tanya Delia,Karena memang Syanum biasanya datang ketika 10 menit lagi bel berbunyi.

Syanum hanya mengangkat bahunya acuh."Yuk ah,gua belum ngerjain tugas"Syanum beranjak terlebih dahulu.Mereka bertiga pergi ke kelasnya.

"Syan,lo di cariin tuh sama anak basket"ucap salah satu teman sekelasnya,saat Syanum baru saja memasuki kelasnya.Syanum menoleh,lalu mengangguk.

Syanum segera pergi menemui tim basketnya,setelah menyimpan tasnya sembarangan."kalo ada guru,tolong ijinin gue ya?"titipnya pada Delia dan Jihan sebelum dia pergi.

'Dukh'

Syanum tak sengaja menabrak pria di depannya."maap,gue gak sengaja"Syanum hanya meminta maap,dan berlalu begitu saja.Tidak berniat untuk berbasa-basi.

DIMENSI  °•°[OneShoot]°•°Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz