Pendekatan

32.4K 4.8K 669
                                    

.
.
.
.
Budayakan tekan bintang sebelum membaca, karena jejak kalian penyemangat penulis.
.
.
.
.
Bengbeng coming 💜
.
.
.

Rasa-rasanya nggak ada orang di dunia ini, yang lebih bahagia dari seorang Siras Hantala Jayantaka. Malem minggu ini Garda ngajakin kencan, yang ngebuat Siras kelabakan ngelebihi cewek puber.

Aku kudu apa?

Kudu makek apa?

Harus bawak apa?

Tapi Siras inget kata-kata seorang pepatah yang berbunyi, untuk mengatasi kepanikan ketika bepergian. Dilarang membawa barang yang tidak diperluhkan, seperti meja makan, lemari pakaian, gantungan jemuran, tempat strikaan, dan juga alat pembangkit tenaga listrik.

Jadi Siras memutuskan untuk hanya membawa, sebuah harapan. Biar nantinya malam kencan ini, jadi suatu hal indah yang tak terlupakan. Nah kan, Siras mesem-mesem sendiri.

"Abang udah sedeng ya? orang lagi nonton berita kok malah senyum-senyum sih."

"La wong beritanya lucu kok Sal."

"Lucu gimana?"

"Ditemukan seorang korban tabrak lari, berjenis kelamin perempuan."

"Nah apanya yang lucu?"

"Pas saksi mata ditanyain apa motifnya, dijawab bermotif bunga-bunga dan berenda. Wah berati kolornya dong yang diliat."

Siras ketawa-ketawa sendiri.

"Hih dasar orang aneh."

"Yaudah sih Sal, yang penting abangmu ini bahagia. Jangan dirusak euforianya."

Sekarang, Siras udah ganteng makek baju kesayangannya. Kaos ungu yang ada tulisan I'm gentleman, dipaduin sama jaket denim, plus jeans warna item yang ngeliatin kaki rampingnya.

'Udah mirip kayak Dylan belum ya?'

Mungkin sekarang udah bisa nerbitin buku yang judulnya.

Dia Siras, sudah narsis sejak dua ribu sembilan belas.

HP Siras bunyi dari nada notifikasi khusus Garda, yang dikasih nama sang malaikat pencabut nyawa. Nggak tau nanti gimana ekspresi Garda kalau sampek tau ulahnya Siras yang nggak masuk akal. Siras ngeliat Garda ngirimin foto kakinya yang udah make sepatu sama gambar kunci motor, tandanya dia udah mau otw.

Siras jadi berdebar nggak menentu, dia jalan keruang tamu dan ketemu bunda sama Salis yang lagi nonton tv.

"Wah abang udah ganteng, mau kemana bang? Tumben mau keluar."

"Hehe, iya bun. Diajak Garda pergi main."

"Nah gitu dong, sekali-kali keluar jangan cuman mendep di rumah aja kayak anak perawan."

"Halah, palingan mau nyari cewek kan!"

Siras ngeliatin Salis yang lagi makan buah mangga.

"Emang kenapa kalau aku nyari kecengan? Nggak boleh?"

"Masalahnya kasian yang mau dideketin sama abang. Berasa kayak lagi diterpa musibah."

"Heeh Salis nggak boleh ngomong kayak gitu sama abang, nggak sopan! Abang kamu ganteng kok." Siras nyengir ke arah bunda. "Diliat dari planet Merkurius tapi."

"Bunda!" Bunda sama Salis ketawa.

"Bunda bercanda sayang, kamu ganteng kok macho lagi."

"Mana ada cowok macho kulitnya putih pake banget kayak gitu."

Ruwet [COMPLETE]✔️Where stories live. Discover now