(l) Lili

35.9K 299 3
                                    

Happy Reading






Lili sapaan untuk seorang vokalis band yang beraliran pop itu. Malam ini ia dan band nya akan tampil di sebuah acara. Acaranya diselenggarakan di sebuah alun-alun suatu kota.

Saat ini Lili tengah mengandung anak pertamanya. Rencananya ini merupakan perform terakhirnya sebelum ia cuti melahirkan. Lili dan ayah dari anak dalam kandungannya belum resmi sebagai suami istri, masih sebatas kekasih.

Ayah dari anak yang ia kandung adalah Dev managernya sendiri. Selama ini tidak ada yang tahu bahwa ayah dari anak dikandungan Lili adalah Dev, yang tahu hanya teman-teman digrup band nya.

Saat ini Lili sedang berada di kamar hotelnya bersama Dev. Melihat Lili yang kesusahan akan berjalan ke kamar mandi. Dev akhirnya menggendongnya dengan bridal style.

Lili merasakan otot disekitar perut dan panggulnya sangat kencang, maka ia ingin berendam dalam air hangat untuk merilekskannya. Lili ingin memberitahukan ke Dev bahwa ia sudah merasakan mulas sejak pagi tadi. Tapi ia urungkan karena takut Dev dan teman-teman lainnya khawatir.

"Ssshhh... Sayangg.. kamu mau keluar yahh..."

" Mmmmhhhh.... Ma mah kerja dulu yahhh baru kamu keluar..."

"Aaakkkhhh..."

Tak terasa ternyata Lili sudah berendam selama 1 jam lebih hingga Dev menghampirinya. Setelah membilas badannya, Lili berjalan masuk ke dalam kamarnya. Saat ini Lili belum menggunakan baju hanya menggunakan bra dan celana dalam yang ia tutupi dengan bathrobe.

Sekarang Lili sedang dirias. Lili terus mengelus perutnya saat dirinya merasakan mulas atau tendangan dari anaknya. Semua orang belum menyadari Lili yang bergerak gelisah sejak tadi. Setelah dirias Lili berganti pakaian, ia menggunakan celana yang sangat ketat untuk mengantisipasi anaknya yang tiba-tiba keluar.

Saat di backstage Dev baru menyadari Lili yang bergerak dengan gelisah dan selalu memegangi perutnya. Lili juga nampak berjalan sangat pelan.

"Sayang kenapa?" Tanya Dev.

"Oohh.. Dev enggak papa." Jawab Lili.

"Sayang aku beneran. Perut kamu sakit?" Tanya Dev dengan ia yang memegang perut Lili.

"Ya ampun Yanggg... Perut kamu kenceng banget..." Seru Dev sebelum Lili menjawab pertanyaannya.

Hal itu membuat semua teman bandnya menengok ke arah mereka. Akhirnya Lili jujur bahwa ia sudah merasakan kontraksi sejak pagi tadi. Dan benar saja Dev dan teman-temannya khawatir dengan kondisi Lili. Mereka semua sudah menyuruh Lili untuk tidak jadi tampil, namun Lili tetap bersikeras ingin tampil.

Akhirnya Lili diperbolehkan untuk tampil namun ia diminta duduk saja saat diatas panggung. Dengan Dev yang selalu memantaunya dari bawah panggung. Lili diminta untuk segera mengabari Dev atau teman-teman yang lain saat Lili sudah merasa tidak kuat.

Lili dengan susah payah naik ke atas panggung. Saat musik mulai dimainkan, Lili berjalan ke depan panggung. Lili menyapa para penonton.

"Selamat malam semuanyaaa....." Sapa Lili.

"Malammmm..."

"Malammm...."

"Mohon maaf karena saya sedang tidak enak badan, maka saya harus tampil dengan duduk di kursi. Semoga kalian bisa memahami teman-teman semuanyaa..." Ucap Lili.

"Get well soon Lili...."

Lagu pertama berhasil Lili bawakan dengan baik. Walaupun ia harus menahan perutnya yang sakit. Lili malam ini membawakan 5 buah lagu. Sesekali Lili berdiri dan berjalan-jalan diatas panggung.

Sedangkan Dev selalu memantaunya dari bawah. Lili sering merintih kesakitan, namun ia menjauhkan mic nya dan ia menghadap ke belakang sehingga tidak ada yang tau.

Saat lagu terakhir Lili merasa sudah tidak kuat. Seluruh badannya dipenuhi keringat dan badannya bergetar merasakan kontraksi yang sangat kuat. Kepala bayinya juga sudah berada di vaginanya siap untuk dikeluarkan.

Lili memberi kode ke Dev kalo ia sudah tidak kuat. Ditengah-tengah lagu, lampu panggung dimatikan dan dengan segera Dev menggendong Lili turun dari panggung.

Penonton mulai bertanya-tanya dimana Lili. Lalu gitaris band tersebut memberi tahu bahwa Lili tidak dapat melanjutkannya dan meminta doa agar Lili baik-baik saja.

Di backstage Lili terus merintih kesakitan.

"Ssshhh... Devv... Sakitt.... Aaakkkhhhhhh...."

"Sakit bangettt... Eeennnngggghhhhh...."

"Mmmmmmhhhhh...."

Tim medis datang lalu memeriksa keadaan Lili. Lili yang merasa sudah tidak kuat tiba-tiba ia mengejan.

"Eeeeennnnggghhh... Kepala babyy.. ooouuuhhhh..... Eeeeennnnnggghhhh...."

"Sakitttt..... Eeeennnnggghhh..."

Prakk

Air ketuban Lili pecah.

"Aakkhh.. lepas celana.. oouuhh... Sakittt..."

"Cepatt lepaskannnn... Aaaakkkkkhhhhh...."

Lili yang menggunakan celana sangat ketat susah untuk melepaskan celananya. Saat sudah terlepas, ternyata kepala bayinya sudah terlihat dikit.

"Aaakkkhhh.... Sakittt... Devv.. hikss.. hikss.."

"Pa nashhh... Ooouuuhhhh.... Eennnggghhhh..."

"Sayang kamu kuatt.. ayoo sebentar lagi baby keluar.." Dev yang menyemangati Lili.

"Enggak kuat Dev.. hikss.."

Dev selalu ada disamping Lili. Sedangkan teman-temannya yang lain menunggunya di luar.

Akhirnya Lili dibawa ke dalam mobil ambulance karena kondisi Lili yang butuh penanganan. Lili dipasangi oksigen karena ia merasa sesak. Akhirnya Lili dibawa ke rumah sakit terdekat.

Didalam ambulance Lili ditemani Dev dan seorang dokter yang membantu Lili. Ia masih berusaha mengeluarkan anaknya.

"Dev.. ssshhh..."

"Iya sayang iya.. kamu kuat... Aku selalu ada disamping kamu yangg..."

"Bertahan ya sayang demi aku dan anak kita.."

"Eeennnggghhh... Aaakkkhhh..."

"Hahh hahh hahhh... Eeennnggghhhh...."

"Sssshhh...."

Sesampainya di rumah sakit, Lili langsung dibawa ke ruang bersalin. Lili terus menggenggam tangan Dev.

"Eeeeennnnnngggghhhh..."

"Hahh.. hahh.. hahh..."

"Bu atur nafasnya yaa.." ucap dokter yang membantu Lili.

"Pelan-pelan saja ya Bu."

"Eeeennnnngggghhhhhh..."

"Ooohhhh... Eeemmmmmmhhhhhh....."

"Huhhh.. huhh.. eeennnnggghhhh....."

"Eeeeeeennnnnngggghhhhhhhh......"

Plop

Kepala bayi Lili sudah keluar seluruhnya. Setelah jeda beberapa detik, kontaksi kembali datang.

"Eeennnnggggggghhhh..."

Hahh.. hahh.. hahh.. eeeennnngggggghhhhhhhh..."

"Huhh... Sakitthhh... Aaaakkkkhhhhhh..."

"Ssshhhhh..."

"Eeeeeeeennnnnnngggggghhhhhhhhhhhhhh...."

Ooeekk ooeekkk ooeekkk..

Akhirnya anak perempuan mereka lahir.

"Sayang terimakasihh..."

Lili dan Dev saling berpelukan. Mereka terharu melihat anak mereka yang sudah lahir.
.
.
.
Selesai

Pregnant Birth StoryWhere stories live. Discover now