Dua

7.8K 1.3K 133
                                    

Setelah istirahat. Kali ini kelas Taehyun di isi dengan pelajaran olahraga.

Karena guru olahraga mereka sedang sakit. Jadilah mereka hanya melakukan olahraga random di lapangan. lebih baik begitu kan daripada hanya berdiam di kelas.

Setelah cukup lelah bermain futsal dengan teman temannya, Taehyun memilih untuk meluruskan kakinya di pinggir lapangan. Sampai Yeonjun memberikannya air mineral dan ikut duduk di samping Taehyun.

"kenapa tadi kau tidak ke kantin?" tanya Yeonjun setelah meneguk habis airnya.

"tidak lapar"

"kau tau, sepertinya aku mulai khawatir dengan apa yang kau bicarakan"

Kini atensi Taehyun sepenuhnya teralih pada Yeonjun. Sepertinya sahabatnya ini sedang ada pada mode galau.

"saat di kantin aku melihat Soobin di dekati beberapa pria"

"sudah kukatakan, sebaiknya cepat nyatakan perasaanmu"

"aku tidak bisaaa" rengek Yeonjun.

Taehyun hanya tersenyum tipis jika mengingat alasan Yeonjun tidak kunjung mengatakan perasaannya pada Soobin.

Taehyun dan Yeonjun sudah bersahabat sejak masih SMP. Dan walau Taehyun sempat tinggal di Australia mereka tetap menjaga persahabatan dan selalu bertukar pesan.

Taehyun tau semua cerita lika liku kisah cinta Yeonjun dan Soobin. Awalnya ia sangat penasaran dengan pria yang berhasil membuat sahabatnya ini bertekuk lutut.

Dan setelah Taehyun melihat Soobin. Ia paham kenapa Yeonjun begitu tergila gila. Soobin memiliki semua hal yang membuat Yeonjun jatuh hati padanya. Tak dapat di jelaskan.

"lihat, itu Soobinmu" tunjuk Taehyun ke arah sebrang lapangan.

"hah, sedang apa dia? apa Soobin di hukum"

"mungkin saja kan"

"tidak mungkin. Soobin itu anak baik baik"

Tapi kemudian mereka mengerti mengapa Soobin berada di lapangan saat jam pelajaran.

Soobin tengah menghukum seorang temannya. Entahlah Taehyun sendiri baru melihat pria itu di sekolah ini.



.....

Soobin sudah pusing bukan kepalang. Kenapa pula harus dia yang mengawasi sahabat menyebalkannya ini di hukum. Sepertinya Soobin menyesal sudah menjadi ketua kelas.

"berpura puralah menghitung dengan benar Soobinie. aku akan berlari satu putaran dan katakan pada pak Jaehyun jika aku sudah lari sebanyak lima putaran" pinta Beomgyu dengan tidak tau dirinya.

"tidak bisa seperti itu Gyu. Hukuman tetaplah hukuman"

"hmm.. Kau yakin tidak mau menuruti apa kataku"

"tentu saja. Lagipula aku ketua kelas" ketus Soobin sombong.

"baiklah terserah. Aku akan mengatakan pada Yeonjun jika kau menyukainya"

"yeonjun sedang berada di kelasnya" elak Soobin

Kemudian Beomgyu menarik tubuh Soobin sedikit ke tengah lapangan. Hal itu cukup membuat Soobin terdiam.

Di ujung lapangan ia melihat Yeonjun dan seorang pria yang akhir akhir ini sering Soobin dengar di gosipkan dengan gurunya.

"lakukan apa yang kuminta oke" ucap Beomgyu seraya mengedipkan sebelah matanya.

Soobin sangat ingin sekali menendang Beomgyu saat ini juga. Tapi ia harus menjaga image-nya karena di ujung sana Yeonjun sedang memperhatikan.

Beomgyu segera berlari memutari lapangan. Ia tidak terlihat malu sama sekali. Bahkan ia sengaja mengganggu beberapa anak kelas Yeonjun yang tengah asik bermain bola.

Beomgyu ini tipikal anak yang tidak bisa diam. Dan bisa di bilang tidak punya malu?

Setelah berlari satu putaran. Beomgyu sengaja berhenti di hadapan Yeonjun dan Taehyun yang masih asik duduk memperhatikan.

Yeonjun dan Taehyun saling pandang saat Beomgyu berhenti di hadapan mereka.

"SOBINIEE AYO CEPAT KATAKAN PADA PAK JAEHYUN"

Lihat, bahkan dia tidak malu berteriak di hadapan Yeonjun dan Taehyun yang tidak mengenalnya.

Dari ujung, Taehyun dan Yeonjun melihat Soobin menggeleng kepalanya Sambil entah mengatakan apa. Tidak mungkin Soobin berteriak kan.

"KALAU BEGITU AKU AKAN MENGATAKANNYA" teriak Beomgyu lagi

Kini Soobin menghentak hentakan kakinya. Sepertinya ia marah. dan hal itu mengundang pelangi di bibir Yeonjun.

Beomgyu hanya terkekeh. Kemudian cepat cepat menghampiri Yeonjun dan Taehyun. Karena ia tau Soobin pasti berlari mendekatinya.

"kau Yeonjun kan?" tanya Beomgyu

"ah iya" jawab Yeonjun kikuk

"aku hanya ingin mengatakan kalau Soobin Hmmpp"

Tangan besar Soobin sudah membekap mulus mulut licin Beomgyu. sepertinya ia lari dengan cepat.

"maaf jangan dengarkan anak ini"

Beomgyu berusaha memberontak. Dan tak butuh waktu lama untuk mereka berkelahi.

Sebenarnya bukan sungguhan berkelahi. Karena Beomgyu sibuk berusaha melepaskan lengan Soobin dan Soobin yang semakin mengeratkan bekapannya.

semua kejadian itu di saksikan oleh Yeonjun dan Taehyun. Tentu saja mereka sampai berguling guling di rumput lapangan.

Di hadapan Taehyun dan Yeonjun.

akhirnya Beomgyu menggigit lengan Soobin. Hal itu berhasil membuatnya bebas.

Beomgyu segera mengambil napas sebanyak mungkin. Kemudian segera menjambak rambut Soobin.

"dasar kelinci!!"

Soobin dengan mudah menyingkirkan lengan Beomgyu dan kini beralih menarik Beomgyu untuk pergi.

"dasar beruang menyebalkan. Ayo kau harus di bawa ke pak Jaehyun"

"ah ayolah.. Jangan pak Jaehyun lagii" rengek Beomgyu.

Walau dengan susah payah akhirnya Soobin berhasil membawa Beomgyu pergi. Soobin sudah sangat malu sekali sekarang.

Setelah kepergian Soobin dan Beomgyu, Taehyun dan Yeonjun saling tatap. Kemudian mereka tertawa bersama.

Tunggu, Taehyun tertawa?






















Pelan pelan. Ini baru mulai:)

Cerewetnya! [✓]Where stories live. Discover now