Keheningan malam terganggu oleh suara-suara bising. Konser malam jangkrik, tokek, dan burung hantu. Serta suara samar kendaraan bermotor berlalu-lalang di kejauhan.
"Menurutmu berapa banyak manusia lain yang hari ini sedang dilahirkan? Atau merayakan ulang tahunnya? Atau bahkan menghirup nafas terakhirnya?"
"Entahlah, aku tidak tahu,"
"Apakah kau tidak lelah? Kenapa kau belum tidur?"
"Bagaimana aku bisa tidur jika kau tidak bisa diam,"
"Tapi aku adalah kau dan kau adalah aku,"
"Jadi apa yang harus aku lakukan?"
"Entahlah, apa yang kau harus lakukan? Pertanyaan menarik tentunya,"
"Kau tidak berguna,"
"Sama sepertimu,"
"Sama sepertiku,"
"Karena kau adalah aku dan aku adalah kau,"
"Ya, ya terserah. Menurutmu apa yang akan terjadi besok?"
"Apakah aku terlihat seperti peramal bagimu?"
"Tidak, tapi tidak ada salahnya bertanya,"
"Sekarang gantian kau yang bertanya,"
"Seperti katamu, kau adalah aku dan aku adalah kau. Jadi aku sekarang sedang menanyakan diriku sendiri,"
"Kau tahu, kau sekarang terdengar seperti orang gila, berbicara pada dirimu sendiri,"
"Tidak ada orang gila yang berkata dirinya gila,"
"Jadi, jika begitu, apakah kau waras?"
"Hei!"
"Hei dasar kau, jawab!"
"Ah, sudah tidur ternyata,"
"Baiklah selamat tidur,"
