Lima Belas

6.2K 202 29
                                    

Ini malam natal pertama bagi Anna, merayakan natalnya di rumah sakit. Anna benar benar tidak memiliki tenaga lagi, ia hanya dapat mengedipkan kedua matanya dan bernafas, dan terkadang ia tak dapat menarik nafas panjang. Saat itu pukul 11pm dan ia benar benar merasa tak kuat lagi, ia tak bias bernafas, paru parunya meronta-ronta meminta oksigen lalu ibunya memanggil dokter dan setelah itu ibunya memegang tangannya lalu membisikan sesuatu

“You can let go, sweetheart”

Anna melihat ibunya menangis sebelum matanya tertutup.

---

          Anna terbangun setelah 2 jam tak sadarkan diri. Ibunya sedang tidur di sofa di ujung ruangan, Anna mengambil ponselnya, lalu menghubungi Nathan. Tak ada jawaban, dan berakhir di voice mails.

“Hey! Merry Christmas! What’s your Christmas wish? Uhm do you know? I already got my wish 4 months ago. I asked God to send me another guardian angel and He sent you! Nathan, thank you so much. Thank you for all the sweet things you ever done to me. I’m eternally greatful for that. I really appreciate it. I wish I could return all your kindness but looks like I can’t. I’m leaving, please come here as soon as possible. I wanna see your face for the last time, and please don’t jump off the bridge, because next time you jump, you’re not just break your legs, but break my heart too. Jonathan, I love you.”

--

          Nathan bangun dari tidurnya saat Dave berteriak masuk ke kamarnya dan berteriak

          “MERRY CHRISTMAS!!!”

Nathan yang masih setengah sadar mencari ponselnya dan mendapati voice mail dari Anna. Nathan langsung bergegas mencari celananya, membasuh wajahnya lalu mencari jaketnya. Menuruni tangga, lalu mencari kedua orang tuanya.

          “I’m going to the hospital. It’s Anna” kata Nathan sambil mencari kunci mobilnya

          “Be careful, darling” kata Mrs. Peterson. Nathan berlari menuju mobilnya lalu memacu mobilnya. Di mobil ia membuka pesan suara dari Anna

“Hey! Merry Christmas! What’s your Christmas wish? Uhm, do you know? I already got my wish 4 months ago. I asked God to send me another guardian angel and He sent you! Nathan, thank you so much. Thank you for all the sweet things you ever done to me. I’m eternally greatful for that. I really appreciate it. I wish I could return all your kindness but looks like I can’t. I’m leaving, please come here as soon as possible. I wanna see your face for the last time, and promise me don’t jump off the bridge, because next time you jump, you’re not just break your legs, but break my heart too. Jonathan, I love you.”

Air mata Nathan jatuh setelah mendengar suara Anna yang serak di ponselnya. Nathan sampai di rumah sakit, berlari secepat mungkin ke ruangan Anna. Sesampainya di ruangan, di dapatinya Anna terbaring di tempat tidur dengan Mrs. Perkins dan seorang pastur di sebelah tempat tidurnya. Nathan mengatur nafasnya dan mendekat ke Anna. Bibir pucat Anna membentuk lengkungan. Lalu, Nathan mengatakan sesuatu

“I promise I won’t do that. I love you too Anna.”

Nathan mencoba tersenyum dengan airmata yang tak terbendung lagi, dan tak lama kemudian bunyi monoton suara mesin terdengar yang menandakan jantung Anna berhenti berdetak. 

-----

FINALLY!!! It's been 9 months lolololol. thank you so much for all your supports! 

xxxx 

shitty writter

The Last DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang