Berderit kaki kursi membuatku merinding
Terkaget dalam lamunan yang hampir menjerumuskanku pada keputusasaan
Engkau yang seharusnya paling mengerti diriku
Bertahun telah berbagi kehidupan yang tak jauh berbedaMengisi bahagia dengan makanan mewah
Menghempas kesedihan dengan menertawakan nasib buruk
Ternyata itu tidaklah cukup
Kamu membuatku tak lagi memahami arti dari perjuanganTak lagi ada yang ingin kugapai dan kucitakan
Ini sungguh membuatku mati sekalipun kaki masih berjalan dan mata masih memandang lalu lalang manusia
Hidupku tak lagi dianggap ada
Melainkan patung boneka yang manis namun tak bernyawaBegitukah kau membawaku dalam menjalani hidup?
Kelam dan tak berwarnaKegelapan merengkuhku dalam karya
Namun hatiku merasa nestapa
Membayangkan palangi akan datang setelah badai
Melainkan rintik hujan yang tak kunjung usaiKamu hanya hidup dalam fantasi
Setiap hari berhalusinasi
Berpikir tanpa solusi
Hingga jumpalah masalah tiada hentiAku bukan kamu dan kamu bukan aku
Kita tak lagi dapat bersatu
![](https://img.wattpad.com/cover/230169959-288-k734482.jpg)
YOU ARE READING
RANUM
RandomKumpulan sajak puisi dari segara hati dan ombak pikiran yang terkadang tidak sopan