τέσσερα

580 104 16
                                    

Pesta ulang tahun keturunan terakhir dewi Aphrodite, Dongsook, berjalan dengan lancar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pesta ulang tahun keturunan terakhir dewi Aphrodite, Dongsook, berjalan dengan lancar. Dimulai dari makan malam pembuka dan pemberian hadiah telah selesai, kini hanya tinggal satu hal lagi sebelum semuanya berakhir.

"Baiklah, tidak perlu terburu-buru, sayang. Perlihatkan kepada kami apa yang kau punya, Dongsook." Aphrodite berbicara dengan nada tenang.

Didepan meja makan besar sana, Dongsook berdiri mengenakan mahkota bunga buatan tangan Madeline si keturunan kesepuluh. Ia tampak manis dengan mata bulatnya menatap satu persatu saudarinya. Aphrodite membuat peraturan, bahwa setiap ulang tahun anak anaknya yang ke-17, mereka diizinkan untuk menunjukkan dan memakai kelebihan yang dimilikinya masing-masing (mereka telah memiliki hal itu sedari lahir, namun baru diizinkan saat usianya cukup dewasa). Dan Dongsook adalah yang terakhir.

Jika saudari-saudara lainnya tampak senang diberikan kesempatan untuk menunjukkan-nya kelebihan mereka, Dongsook mungkin berbeda. Gadis itu sedikit takut akan kemampuan yang ia memiliki.

"Adik, apa kau baik-baik saja?" Nyx, keturunan urutan ke empat belas membuka suaran setelah Donghyuck mengisyaratkan untuk bertanya apakah Dongsook baik-baik saja. Mengapa tidak donghyuck yang bertanya sendiri?

Terkadang terlalu banyak berbuat baik membuat saudari-saudari lainnya merasa jengah dengannya. Mereka akan menatap Donghyuck tajam tidak henti dan berbisik-bisik. Yang donghyuck lakukan? Ia terlalu lelah dan tak peduli dengan kebodohan saudari-saudarinya itu.

"A-aku belum pernah mencobanya sendirian. Aku takut tidak bisa mengendalikannya." Dongsook berbicara dengan terbata-bata. Jelas sekali gadis itu takut.

Dewi Aphrodite tertawa pelan, ia membelai halus rambut emas milik Dongsook. Ah iya, ukuran tubuh dewi itu telah seukuran dengan tubuh manusia senormalnya. Ia tidak mungkin bertemu keturunan-nya dengan ukuran tubuh asli seorang dewi. Sangat besar.

"Ukuran tubuhku memang mengecil namun tidak berarti kekuatanku untuk mengendalikan apapun melemah, Dongsook." Suaranya mendengung berputaran di kepala Dongsook sendiri. Itu adalah tanda jika Aphrodite sedang berbicara menuju dongsook. Biasanya anak- anak lain tak dapat mendengarnya, kecuali Donghyuck.

"Terimakasih ibu akidalia."

Dongsook menghembuskan nafasnya perlahan, ia mulai memejamkan kedua matanya. Keningnya menciptakan garis kerutan, tanda ia sedang amat berkonsentrasi.

Donghyuck dan saudari lainnya tidak melepaskan pandang. Amat penasaran dengan apa yang dimiliki si bungsu.

Namun sudah lebih dari lima menit, belum ada yang terjadi pada tubuh Dongsook. Biasanya mereka akan mencium wangi kelebihannya atau energi asli tubuhnya yang menusuk hidung. Namun malam ini mereka mencium sesuatu yang lain.

Energi pekat kehadiran dewa lain.

Hidung mereka mengkerut merasakan bau keruh dari dewa asing. Ia mulai melirik satu sama lain dengan raut panik. Sebelum saudari-saudari lain mulai mengoceh dewi Aphrodite menghentikan Dongsook dengan menjentikan jari. "Cukup." Ucapnya.

when i met the son of aphroditeWhere stories live. Discover now