"Ditambah beberapa sayuran mungkin lebih enak" Ucapku kembali memberi pendapat.

"Excellent!! Kau selalu membantu, leey" Jawab Hazel sambil menjentikan kedua jarinya didepan wajahku.

"Itulah gunanya aku disini" Ucapku sambil membusungkan dadaku sombong.

"Okay aku tidak jadi memujimu" Ucap Hazel sambil berlalu meninggalkanku kearah tumpukan sayuran dingin yang berada beberapa langkah dari tempat kami berdiri.

"Dasar!" Seruku lalu mengikuti langkah hazel.

"Hm.. Sayuran apa kira-kira leey?" Tanya Hazel sambil memegang ujung dagunya dan terlihat berusaha berfikir.

"Mushroom? Carrot? Uhm.. apa lagi ya?" Ucapku seraya ikut berfikir kira-kira sayuran apa lagi yang kira-kira enak untuk dimasukan kedalam pasta spaghetti nanti.

"Mungkin apel, pepaya, atau anggur lebih enak untuk dimasukan kepasta nya? Uhm?" Tanya Hazel sambil tertawa tidak jelas.

"Itu buah-buahan, bodoh" Jawabku malas mendengar ocehan tidak penting yang dikeluarkan oleh Hazel.

"Aku tau itu buah-buahan, memangnya siapa yang bilang kalau mereka sayuran?" Ucap Hazel tak mau kalah.

"Whatever" Balasku singkat dan bergegas meninggalkan 'sepupu terpintarku' tersebut.

"Wait leey, aku serius.. sayurannya kira-kira apa lagi?" Ucap Hazel dan mencegahku untuk pergi.

"Uhm.. sudah cukup mushroom dan carrot saja.. kita bisa tambah daging mungkin?" Ucapku.

"Good leey! Tapi daging apa? Ayam atau ikan?" Jawab Hazel sambil kembali menopang dagunya dan mencoba berfikir.

"Ayam saja, ayo!" Ucapku singkat sambil menarik Hazel menuju rak bagian daging dan mengambil beberapa daging ayam lalu memasukannya kedalam keranjang belanjaan.

"Okay ayo kita ke kasir!!" Ucap Hazel sambil menarik tanganku menuju kasir.

"Wait!" Seruku sambil berhenti melangkah.

"Apa?" Tanya Hazel dengan innocence face-Nya.

"Minumnya?" Tanyaku.

"Oh ya aku lupa" Ucap Hazel sambil menepuk pelan jidatnya.

Aku memutar kedua bola mataku melihat tingkah Hazel.

Apa jadinya kalau aku tidak disini. Or2
Sepupuku memang 'pintar' sekali.. bahkan pintarnya sudah melampaui batas-__-

"Bodoh" Gumamku pelan sambil berlalu kearah lemari pendingin yang berisikan beberapa jenis minuman.

"Apa katamu leey?!!" Seru Hazel yang sempurna mendapat perhatian dari beberapa orang sambil berlari mengikuti langkahku.

"Karleey!!! Karleey!! Karleyy!!" Teriak seseorang dibelakangku yang aku yakini adalah salah satu diantara banyaknya makhluk abnormal yang pernah aku temui, yang tak lain adalah satu-satunya sepupuku yaitu "Hazel Tyara Freaking Zhafrlin"

"Nggak kenal" Gumamku pelan sambil berusaha menutup sebagian wajahku dengan Beanie yang aku gunakan.

"Minumannya apa?" Tanya Hazel yang sudah berada disampingku sambil melongok kearah lemari pendingin didepan kami.

"Minuman bersoda saja" Jawabku singkat lalu mengambil sebotol besar minuman bersoda dan memasukannya ke keranjang yang sudah mulai terasa berat digenggaman tanganku.

"Okehh.. let's go!! Aku tidak sabar ingin cepat-cepat memasak" Ucap Hazel lalu beralih menuju kasir.

"Uhm" Jawabku pelan lalu mengikuti langkahnya menuju kasir.

***

"Huft.. Melelahkan" Ucapku sambil menghempaskan tubuhku di atas sofa empuk ruang tamu.

"Hei! Ini belum selesai.. Kita harus memasak semua bahan makanan ini leey!" Ucap Hazel sambil menunjukan bungkusan besar yang ditentengnya kearahku.

"Okay" Ucapku pasrah lalu beralih mengikuti langkah Hazel menuju dapur.

"Kita harus cepat sebelum mereka datang" Ujar Hazel sambil mengeluarkan bahan-bahan makanan dari dalam bungkus pelastik besar itu di atas pantry dapur.

"Okay let's do it!!!" Ucapku bersemangat lalu sibuk berkutat dengan semua alat-alat dapur.

Hazel pun begitu.

***

"finish!!!!!" Ucapku sambil tersenyum lebar melihat hasil prakarya yang telah dibuat oleh aku (dan Hazel).

"Sepertinya aku punya bakat terpendam untuk menjadi Chef" Ucap Hazel sambil membusungkan dadanya dengan sombong.

"Ini hanya spaghetti, bodoh" Ucapku sambil memutar kedua mataku setelah melihat Hazel membusungkan dadanya dan berbicara layaknya seorang Chef terkenal.

"Heii!! Yang penting aku sudah berusaha memasaknya! Dan satu lagii, aku. Tidak. Bodoh." Seru Hazel tidak terima dengan perkataanku.

"Kau hanya membantuku memasukan spaghetti itu kedalam air mendidih dan memotong mushroom saja sudah bertingkah seperti Chef terkenal saja!! Dan satu lagii, kau. Memang. Bodoh. Haz.. Wlee". Ucapku sambil menjulurkan lidahku kearah nya.

"Oh okayy!! Nanti akan ku bilang pada Niall kalau spaghetti ini spesial untuknya dan dibuat dengan penuh cinta oleh mu, Wlee" Balas Hazel sambil menjulurkan lidahnya kearahku lalu berlari keluar dari dapur.

"Heii!! Kau fitnah hazz!!" Seruku tidak terima atas ucapan yang dilontarkan Hazel.

Shit. Dan kini kurasakan pipiku memanas karena ucapan tersebut.

"1-0 leey!!" Timpal Hazel membalas teriakanku.

"Terkutuk kau Hazel Tyara Freaking Zhafrlin!!!" Teriakku lagi.

Kudengar Hazel hanya tertawa terbahak-bahak membalas perkataanku.

Ting tong..
Ting tong..

Aku mendengar suara bel berbunyi.

"Hazz, cepat bukakan pintuu.. aku sedang sibuk membereskan dapur!" Teriakku.

"Okehh!!" Teriak Hazel dengan diiringi langkah kaki nya diatas tangga.

*******

HAZEL P.O.V.

Ting tong..
Ting tong..

Aku mendengar suara bel berbunyi.

"Hazz, cepat bukakan pintuu.. aku sedang membereskan dapur!" Teriak Karlee dari arah dapur.

"Okehh!" Balasku lalu dengan cepat keluar dari kamar dan bergegas menuruni tangga kearah ruang tamu.

Apa itu Harry dan yang lainnya?

"Tapi kan masih jam setengah sebelas" Ucapku melihat jam dinding diruang tamu.

Ting tong..
Ting tong..

Aku mendengar bel kembali berbunyi.

"Okay okay, tunggu sebentarr!!" Teriakku dan segera membuka pintu tersebut.

~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~

Dan jeng.. jeng.. jeng..
Siapakah yang datang?????
Penasaran?? Makanya vomment yaaa~~
Nanti pasti aku lanjutin ;)

Loveyaa♪

Loved [One Direction Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang