Take 10 🎬 Curhat

Mulai dari awal
                                    

"Ah, gue kan jadi pengin beli setelah lihat itu, padahal niatnya mau kurangin ngebucin, haha."

"Bullshit kalo orang kayak kita ngomong kayak gitu." Savanna tertawa. "Tapi menurut lo, gue sama Romeo bakalan nge-date lagi nggak setelah ini?"

"Gue feeling sih Romeo bakal ngajak lagi, tapi lo bakal mau apa nggak kalo semisal dia ngajak lagi? Apalagi setelah lo bilang kalo tadi ada paparazzi yang sampai nguntit ke apartemennya Romeo."

Savanna menghela napas. "Itu dia! Belum ada berita kan soal itu di instagram atau twitter? Gue belum buka dua-duanya karena takut."

"Ini bakalan jadi skandal terbesar yang akan menggegerkan warga +62, hahaha!" Nilam tertawa jahat seperti pemeran antagonis di sinetron. Menyebalkan!

"Jangan nakutin gue! Gue belum siap jadi selebgram!"

"Najis!" ucap Nilam dengan nada ala lagu dangdut.

"Gue belum siap jadi Irish Mikhaila part 2," ucap Savanna lagi. "Gue nggak tau harus gimana kalo ada orang yang tiba-tiba nyapa sama gue di jalan."

"Pikiran lo kejauhan," cibir Nilam tidak habis pikir. "Mbak Irish Mikhaila mana mau disamain sama lo, punduk onta?!"

Savanna nyengir sambil menggaruk lubang hidungnya yang terasa gatal. "Gue nggak sanggup kalo kloningan gue sama Romeo nanti bakal ngalahin imutnya Amanda."

"Ish, otak lo ketinggalan ya di apartemennya Romeo?" Nilam berekspresi seakan ingin muntah. "Najis banget, anjir!"

Kadang Nilam heran, ia dan Savanna terjun ke dunia perbucinan itu barengan, beberapa kali mengidolakan artis yang sama. Tapi halunya Savanna benar-benar jauh tinggi di awang-awang, sangat ekstrim.

"Nilammm, Romeo nge-chat gue." Savanna mesem-mesem sendiri sambil membaca chat dari Romeo yang muncul di pop-up notifikasi.

"Apa katanya?"

"Dia baru nyampe apartemen," ucap Savanna. "Ih, sweat banget sampe laporan gitu sama gue. Pegangin gue dong, mau terbang nih."

Nilam hanya mampu memutar bola matanya malas. Ingin sekali ia mengakhiri video call-nya dengan Savanna, tapi tanggung penasaran hehe.

"Ngantuk gue jadinya," celetuk Nilam malas.

Savanna hanya senyum-senyum sendiri sambil membalas pesan dari Romeo. Ia juga kaget jika Romeo akan mengirim pesan kepadanya dengan mengatakan jika lelaki itu baru saja sampai di apartemen. Seharusnya itu menjadi hal yang sangat tidak penting mengingat jika diantara keduanya tidak ada hubungan apa pun.

"Nilam, gue baper tau." Savanna tersenyum pedih.

"Yaiyalah, diajak kencan, terus sekarang habis balik kencan, siapa nggak bakal baper?" balas Nilam. "Gue yang denger ke-uwu-an lo berdua aja baper. Gimana cuy rasanya dipeluk Romeo Aldrian?"

"Rasanya kayak ... ehem!" Savanna tertawa. "Yang paling gue syukuri adalah gue nggak cegukan pas dipeluk Romeo. Dalam hati kecil gue berterima kasih sama paparazzi itu karena udah nongol dadakan, hahaha!"

"Jiwa iri gue meronta-ronta," celetuk Nilam. "Gue juga mau di—what the fuck!"

Nilam tiba-tiba saja mengumpat, membuat Savanna terkejut bukan main.

"Lihat!" Nilam menunjukkan layar ponsel miliknya yang satu lagi. "Sumpah, ada di The Prince Romeo, anjir!"

Savanna membulatkan mata sekaligus mulutnya terkejut. Demi apa?! Fotonya ketika memeluk Romeo ada di akun The Prince Romeo?!

"Untung lo ngebelakangin kamera, jadi yang kelihatan cuma muka Romeo aja," ujar Nilam.

"Apanya yang untung?!" teriak Savanna. Dengan cepat ia membuka instagramnya untuk melihat postingan itu.

"Sialan, jadi paparazzi itu udah ada di sana sejak gue peluk Romeo? Berapa banyak foto yang udah mereka ambil?" rutuk Savanna panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sialan, jadi paparazzi itu udah ada di sana sejak gue peluk Romeo? Berapa banyak foto yang udah mereka ambil?" rutuk Savanna panik.

"Va, gue rasa dia bukan paparazzi. Karena ini foto ada di akun fanbase Romeo, bisa jadi dia salah satu fans Romeo. Kalo itu paparazzi, pasti foto lo ada di akun gosip dulu sebelum ada di akun ini," ujar Nilam.

"Kira-kira mereka bakal nyangka itu gue nggak, ya?" Savanna menatap Nilam dengan raut wajah panik. "Duh, gimana dong?!"

"Coba lo tanyain Romeo."

"Ih, malu lah gue," ucap Savanna. Apalagi setelah omongan Romeo saat di mobil tadi untuk menyuruhnya jangan terlalu memikirkan kata orang lain.

"Eh, Romeo telepon gue!" pekik Savanna terkejut. "Duh, gimana dong?"

Setelahnya, Nilam langsung mematikan panggilan video itu, membuat Savanna mendengkus sebal lalu beralih menjawab panggilan telepon dari Romeo.

"Halo?"

"Halo, Sava? Kamu udah lihat postingan foto kita?"

Savanna menghela napas. "Udah. Terus sekarang gimana? Aku rasa itu bukan paparazzi deh, tapi fans kamu."

"Iya," ucap Romeo. "Kamu nggak apa-apa?"

"Bohong kalo aku nggak apa-apa. Aku takut banget," ucap Savanna. "Aku nggak bakal diapa-apain, 'kan?"

Romeo terkekeh pelan. "Nggak, Va. Ada aku, kamu akan baik-baik aja."

Perlahan, tanpa bisa dicegah, senyum Savanna mengembang.

🎬

Akang gendang, kalo ada typo bilang ya.

Masih belum nulis dengan baik kek biasa, tapi semoga aja setelah lebaran bisa produktif nulis lagi. Stok bab Dating Fan udah mulai menipis🤣

Jangan lupa vote dan komen😍

DATING FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang