I Wish You Would (Sehun EXO)

441 34 20
                                    

Before read, pls listen to and read the lyrics of, taylor swift (1989) - i wish you would, first to get deep into the story:)

ps. awal dan akhir flashback ditandai dengan (---)

🐣
Seorang pria tampan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang namun sangat berbalik dengan yang ia rasakan dari adrenalin tubuhnya yang seperti sedang berada di atas roller coaster termengerikan didunia melaju dengan kecepatan tinggi.

Suara detak jantung dari dada pria tersebut bergemuruh memenuhi indra pendengarannya. Kulit putihnya terlihat bersinar di antara gelapnya lampu kuning jalanan.

Terlihat pada dashboard menunjukkan angka yang baru berganti menjadi '02:00'.

Pria tersebut lalu menghela napas pelan, disusul dengan bahu yang bergidik akibat desiran darah saat ia merasakan angin dingin malam masuk melewati kaca mobil yang ia turunkan dan menembus jaket hitam yang melapisi hoodie abunya.

Laju mobil pria tersebut memelan, bisa dibilang menjadi sangat pelan kala atensinya menangkap rumah ber-cat putih gading dengan nomor 12A pada dinding pagar hitamnya. Ia menatap lamat pada jendela lantai dua paling kanan yang menjadi satu-satunya jendela yang terbuka dan juga satu-satunya bagian yang gelap dari rumah tersebut.

Tanpa sadar ia menghentikan mobilnya, atensi coklatnya masih menatap ke arah yang sama. Lima belas detik kemudian pandangannya menjadi agak kabur, akibat susulan dari air mata berlomba menetesi pipi tirusnya perlahan.

Kepalanya terasa kosong namun dipenuhi oleh potongan memori secara bersamaan. Seluruh memori dengan seorang wanita yang dicintainya seolah berputar tidak sabaran dengan cepat, potongan terbesar adalah wajah cantik wanita tersebut menangis tersedu-sedu dengan hidung merah.

Dadanya terasa sesak akibat pacuan memompa darah ekstra, tangan dan kakinya sudah lemas dari setengah menit yang lalu. Ia tidak mencoba mengelak semua perasaan yang menyerang secara brutal, pria tersebut malah makin mantap menatap ruangan yang ada di balik jendala tersebut.

Setelah kurang dari lima menit, pria tersebut mengusap kasar wajah tampannya. Untuk kesekian kalinya ia menghela napas, sangat pelan bahkan yang terpelan untuk malam ini. Lalu menginjak pedal gas mobilnya kembali dengan terburu namun tetap menjalankannya tenang.

"Itu masa lalu, Yuri-ah. Kita adalah masa lalu" ujar pria tersebut seolah memiliki lawan bicara.
"Kau pasti sangat membenciku" lanjutnya sedikit tercekat di akhir kalimat dengan senyum kecut yang terpaksa.

Pria itu masih menatap rumah tersebut dari spion, sampai mobil yang dikendarainya melaju jauh sampai rumah tadi tidak terlihat lagi.

-

Seorang wanita cantik tengah membuka mata bengkaknya. Ia tertidur di atas sofa di dalam kamar yang terletak menghadap pada jendela.

Tangannya terasa nyeri akibat tumpuan pada jendela yang terbuka. Punggungnya terasa kram saat ia menggerakkan badan ditambah dengan tidak sengaja wanita itu menghempaskan tubuhnya pada sandaran sofa secara tiba-tiba.

Ia merutuki nasibnya sendiri karena membuat seluruh badannya terasa telah diremukkan. Sedetik kemudian kata "Bodoh" keluar dari bibirnya kala atensinya terpatri pada sesuatu di luar jendela.

Cacian jahat tadi bukan untuk dirinya tapi untuk mobil hitam yang berada lima setengah meter dari depan pagar tinggi rumahnya. Wanita tersebut menatap kosong ke arah mobil tersebut, dua setengah menit kemudian bibirnya terasa lengket dan perih akibat gigitan kuat dari gigi-giginya.

Song Fanfiction of Kwon YuriOnde histórias criam vida. Descubra agora