Due

36.5K 1.9K 118
                                    

HOLAAAA! So sorry baru come back. Aku lagi gak fit soalnya huhu ini baring aja di kasur biar membaik. Oke setelah delay kita terbang ke Italia yukkk

Happy reading~

With Love Stylly 😘

***

Milan, Italia. 02.40 PM

Luke menopang dagunya malas. Tatapannya lurus ke arah tumpukan kertas di depannya. Ia baru saja selesai makan siang dan sekarang harus kembali mengurus berkas-berkas membosankan di mejanya. Luke memutar kursi kantornya untuk memandang kota Milan dari kaca ruangan.

Tidak lama setelahnya, terdengar suara getaran ponsel

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Tidak lama setelahnya, terdengar suara getaran ponsel. Luke memutar kursi untuk mengambil ponselnya di atas meja. Ia mengangkat sebelah alisnya disertai helaan napas berat, itu ibunya. Ia rasa baru dua hari ia di Italia setelah mengunjungi kota kelahirannya-New York, ibunya sudah merindukannya saja. Luke pun mengangkat panggilan video itu dan meletakkan ponsel pintarnya ke meja.

"Ciao [Halo : Italia]" sapa Luke tenang. Ia dapat melihat Valentine di samping ibunya tersenyum-senyum entah apa alasannya. Luke mengernyit jijik melihat adiknya seperti itu. "Ada apa, Mom?" tanya Luke berusaha mengabaikan adik anehnya.

"Tidak ada, Mom hanya merindukanmu. Bagaimana harimu?"

"Membosankan seperti biasa," jawab Luke melirik berkasnya.

"Ah, kudengar kau membeli jas seharga €2.000? Untuk apa jas semahal itu?"

Luke mengambil dan mengamati berkasnya lalu menoleh ke arah ponselnya di mana Valentine masih tersenyum-senyum seperti orang idiot. Luke menjawab, "Ada pesta Sig.[³] Piazza sebagai perayaan dibuka resor barunya. Kekanakan sekali dengan tema pesta topeng jadi kubeli saja jas mahal agar aku tetap dikenali."

"Pesta topeng?" ulang Valentine terdengar seperti pertanyaan di telinga Luke dan jelas suara adiknya itu seakan-akan begitu berminat. Valentine sudah pasti ingin ikut dan merepotkannya kalau seperti ini.

Luke memasang ekspresi lelah lalu berdeham pelan. "Mom, aku masih banyak pekerjaan, ciao!"

"Pokoknya aku ingin ikut!"

Luke langsung mematikan sambungan dengan kasar. Adiknya itu selalu saja banyak tingkah dan tanpa malu mengganggu kehidupan Luke. Padahal ia tidak pernah peduli dengan kehidupan Valentine. Pria itu membaca laporan di mejanya sejenak untuk melupakan perkataan Vale tadi dan terfokus berbisnis sebentar saja. Tapi naas, ia benar-benar dalam keadaan tidak mood untuk mengerjakan pekerjaannya. Luke meraih telepon kantor di sisi tangannya yang langsung terhubung dengan Jeff-asistennya.

"Aku ingin sekarang," ucap Luke singkat sebelum mematikannya kembali.

Tidak butuh waktu lama ia menunggu, kedua wanita sudah mendatanginya dan mengelus-elus lembut dada bidangnya. Ya, Jeff sudah hafal benar hobi Luke. Luke mengangkat dagunya begitu merasakan kecupan-kecupan di leher dan pakaiannya dibuka sensual. Luke memejamkan mata merasakan jarinya dilumat dan celananya dibuka oleh wanita yang lain. Jemari lentik itu menggoda di bawah sana lalu melakukan tugasnya tapi Luke jengah membuka matanya.

My Red Cinderella Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin