MARK

7K 721 22
                                    


Special Chapter!









"Sayang, aku bawa semangka nih. Bikinin jus semangka kaya kemarin ya."

Udah berapa kali Mark bawa semangka ke rumah gue. Sampai tong sampah gue penuh sama kulit semangka, bisa bisa orang ngira gue juragan semangka.

"Gak gembung apa perut kamu tiap hari makan semangka?"

"Nggak, aku malah sehat sehat nih." ucapnya dengan muka polosnya.

"Makan nasi dulu ya baru makan semangka? Kamu pulang kerja bukannya pulang ke rumah kamu malah main kesini, bawa semangka pula."

"Iya aku makan nasi dulu, nanti kalau kamu marah sama aku kan barabe," kata Mark.

"Eh ada Mark. Ayo masuk, bunda udah masak."

"Eh bunda," Mark menyalami bunda. "Iya bun ini mau numpang makan kaya biasanya heheh."

Mark itu sering makan dirumah gue, ya karena dia itu tinggal sendiri di kota ini. Sedangkan orang tuanya di kota lain.

"Oh yaudah masuk sini. Kasih semangkanya sama Y/N biar dia yang bawa."

Bunda ngambil semangka di tangan Mark dan ngasih semangkanya ke gue.

Ga apa apa udah biasa di anak tirikan.


Gue, Mark, ayah, bunda sekarang lagi makan malem.

Mark itu bener bener udah dianggep anak sendiri sama orang tua gue, bahkan mereka lebih sayang sama Mark dari pada gue. Tapi ga papa, artinya kan Mark dapet restu kalau sama gue.

"Kerjaan gimana Mark?" ayah ngebuka suara.

"Aman kok yah,"

"Ayah, bunda."

"Iya kenapa Mark? Masakan bunda gak enak ya?"

"Bukan bun, Masakan bunda selalu enak seriusan. Tapi bukan masalah ini yang mau Mark bilang." ucap Mark dengan muka seriusnya.

Tapi serius deh liat Mark dengan muka seriusnya dia jadi lebih, ugghh. Gak tau deh jelasinnya kaya gimana.

Mark genggam tangan gue yang ada diatas meja .

Gue pun binggung dan cuman natap dia dengan mimik muka yang kebingungan.

"Ayah. Bunda. Mark boleh minta Izin gak? Izinin Mark jadiin Y/N sebagai istri Mark, boleh bun, yah?"

Gue keselek nasi  yang baru gue kunyah, sumpah keseleknya sampe hidung perih banget sampe nangis gue.

"KALAU ITU MAH DI IZININ." ucap orang tua gue.

Udah deh makin nangis gue.

Nangis karena perih di hidung gue sama nangis karena terharu Mark dikasih Izin sama orang tua gue.




Setelah kejadian Mark minta Izin sama orang tua gue, sekarang gue sama Mark lagi di dapur buat motong semangka.

"Aku aja yang motong, kamu duduk sana."

Gue pun ngikutin apa kata Mark. Ganteng banget sih Mark, lengan bajunya dibuat jadi sampe siku siku.

Uh gantengnya calon suamiku.

"Kenapa liatnya begitu?"

"Ganteng. Kamu ganteng."

"Iya iyalah ganteng kan aku Prince watermelon jadinya ganteng, hahahahah." tawa Mark.

Mark itu selain penyuka semangka dia juga penyuka kerecehan jadi gak heran sama hal hal yang kaya gitu aja dia ketawa.

"Idih gak jelas!"

"Yang, kok semangkanya pucet?"

"Takut kali dipotong sama kamu, soalnya kan kamu kanibal."

"Woah what?! Berarti aku semangka gitu? Sampe kamu bilang aku kanibal."

"Iyalah kan kamu yang bilang kamu itu Prince watermelon. Berarti kamu itu satu jenis sama mereka."

Abis itu Mark ketawa kenceng. Tuhkan receh banget dia.

"Tapi itu aku Mark. You can Mark me in your heart."

Abis itu ketawa lagi.

"Apasih?! Udah di potongin kan? Sini biar aku jus."

Baru aja mau ambil blender Mark nahan tangan gue.

"Ga usah deh, aku mau makan gini aja."

Mark motongin semangkanya jadi kecil terus dia pindahin ke piring.

Kita makan berdua di dapur, ngabisin satu buah semangka berdua. Orang tua gue gak berani makan semangka malem malem takut gembung katanya.

"Pucet pucet manis juga semangkanya, aku kira bakalan anyep."

"Itu lah kenapa kita gak boleh liat sesuatu  dari covernya." ucap gue.




"Wow, this is sweet. But you more than sweet."


























Udahlah bubar bubar. Aku yang nulis aku yang melebur, apa apaan!

Kalian tau gak hp ku sampe jatuh dari tangan karena aku cringe sendiri sama ketikan aku.

Niatnya tadi mau buat special chapternya Lucas :)

NCT DREAM AS YOUR BOYFRIEND ✔️Where stories live. Discover now