Kau tak akan sendiri

79 10 0
                                    

"ibu ku adalah orang yang sangat berarti dan aku hanya memiliki ibu setelah ayah pergi meninggalkan ku,melihatnya terbaring di dalam kotak itu membuat ku kesal yang biasanya ku lihat,ibu terbaring di sofa kami sambil menonton siaran tv kesekuaanya bukan terbaring di kotak yang membosankan dan tak melakukan apapun *air mata ku mulai berjatuhan* fisiknya akan di kuburkan ke dalam tanah tetapi hatinya akan selalu bersama dengan ku dan orang-orang yang mencintainya."

Di acara pemakaman ibu aku hanya bisa diam dan menatap peti ibu,aku berusaha untuk tetap tegar tetapi tiba waktunya saat peti ibu akan di kuburkan,hati ku sangat sakit dan tak bisa menerima kenyataanya bahwa ibu benar-benar meninggalkan ku.

"t-idak...jangan....ibu jangan tinggalkan aku tidak bu!!" aku terus berteriak dan menangis.

"Christ...aku tau ini menyakitkan tetapi kau harus merelakan ibu mu,"aura berusaha menahan ku.

"ibU~" aku menggenggam tanah sekuat mungkin.

Aku sedang duduk bersama lily dan okta sambil menunggu ditya yang belum kunjung datang.

Lily terlalu sibuk menghabiskan makanan yang baru saja kami pesan dan okta hanya duduk memandangi ke luar jendela kaca dan akhrinya ditya tiba.

"kau sangat rapi,apa kau baru saja melamar seseorang," aku tersenyum licik pada ditya.

"ellie,ya mungkin ditya baru saja melamar seorang hantu di pemakaman,sangat tak romantis melamar perempuan dengan baju serba hitam dan wajah yang murung," sela lily.

"setidaknya biarkan aku minum dulu lady,"ditya duduk disebelah okta dan menikmati secangkir tehnya.

"kalian belum dengar beritanya?"kata ditya dengan wajahnya yang murung.

"ada apa?" sambung okta. "sepertinya kalian benar-benar tak tau aku baru saja dari pemakamannya ms.stephanie."

Seketika lily,ellie dan okta terdiam kaku seakan-akan mereka tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"aku melihat betapa hancurnya Christ saat di pemakaman," kata ditya. "apa maksud mu,ms Stephanie...itu tak mungkin," okta masih belum percaya.

"aku mendapat berita ini dari aura,kemarin aura mengirimi ku pesan," kata ditya.

Mereka semua sangat terkejut dengan berita yang di bawakan oleh ditya.

Aura dan Christ duduk di ruang tengah,kesunyian menyelimuti seluruh ruangan itu.

"Christ..."

"maaf..aku hanya masih belum percaya ibu benar-benar tak ada disini aura," kata ku.

"Christ,aku memutuskan untuk tinggal disini bersama mu," kata aura.

"aura kau tak perlu melakukan itu dan bagaimana dengan kuliah mu?" Tanya ku. "aku itu sudah seperti adik ku Christ," jawab aura.

"masalah kuliah..hehehe," aura tertawa dan itu membuat ku curiga dengannya.

"mengapa kau tertawa,"

"sebenarnya...aku ikut ibu karna sebuah pekerjaan dan aku sudah berhenti kuliah karna pekerjaan ku,dan kini aku meminta untuk dipindahkan ke perusahaan yang disini jadi aku bisa menetap dengan mu,lagi pula kau tak bisa memasak bukan dan percayalah ibu mu tak ingin kau membakar rumah ini."

Aku tak percaya dengan apa yang aura katakan barusan. "terima kasih aura,aku tak tau harus apa lagi,ku kira setelah ini hidup ku akan lebih kacau dan aku akan benar-benar sendiri," Aku menangis dan memeluk aura.

"mulai sekarang kau tak akan sendiri,karna ada aku disini,"aura memeluk ku.

NONSENSE (COMPLETE)Where stories live. Discover now