Tak terlalu penting

81 9 0
                                    

Apa yang harus ku lakukan ketika aku bertemu dengan semua orang yang diskeolah nanti. "apa ibu melihat ponsel ku?" aku mencari ponsel ku. "ponsel mu tak bersama ku" ibu menggeledah tasnya,aku baru ingat ponsel ku terjatuh di kamar tadi.

"ibu ponsel ku tertinggal dirumah," aku memberi tahu ibu,berharap ibu mau mengambilkannya untuk ku. "dokter bilang kau baru bisa pulang besok sore,jadi ibu akan kerumah dan mengambil baju ganti mu dan ponsel mu sekalian."

"apa! Ibu aku tak mau..ibu tau aku membenci rumah sakit dan sekarang ibu meminta ku untuk menginap," aku mengoceh kepada ibu. "hei,hanya satu malam saja okay,kuharap kau mengerti ini demi dirimu juga," ibu mencium kening ku dan langsung pergi.

Setelah ibu pergi ruangan ini menjadi sangat sepi dan tenang,ini rumah sakit dan mengetahuinya membuat semakin tak nyaman,dengan kesunyian ini kejadian ku dengan aura terus terbayang,bagaiman ekspresi ellie dan smeuanya. "aku tak boleh terlalu banyak pikiran,sebaiknya aku keluar mencari udara segar."

Aku keluar dari ruangan ku dan pergi entah kemana kaki ku melangkah dan saat aku melewati sebuah lorong aku melihat sebuah taman dan ditengah-tengahnya ada sebuah bangku,aku memutuskan untuk kesana dan duduk dibangku tersebut.

Aku menikmati udara yang membuat pikiran ku tenang dan aku melihat ke langit malam yang dipenuhi cahaya-cahaya putih bermekaran seperti bunga lily yang membuat langit malam ini terlihat lebih indah. "tak terlalu buruk untuk sebuah rumah sakit,"tak kusangka kata itu keluar dari mulutku,untuk pertama kali aku merasa nyaman di rumah sakit.

"Christ...apa yang kau lakukan disini?"seseorang memanggil ku dan membuat ku terbangun dari kenyamanan yang kurasakan tadi,aku menjadi sedikit kesal karna hal tersebut.

Aku menoleh. "kepala mu,apa terjadi sesuatu setelah kau pulang?" aku memang bosan di rumah sakit ini tetapi tak terbayangkan di benak ku,kalau aku akan bertemu ellie disini.

Ellie langsung menghampiri ku dengan wajahnya yang sedikit panik. "aku terjatuh dari tangga rumah ku,karna saking kesalnya dengan aura,aku tak memperhatikan langkah ku," tak mungkin aku memberitahu ellie kalau aku menyakiti diriku sendiri. "ku harap itu bukan karna ponsel mu lagi," ellie mengejek ku "tentu saja bukan! Kau terlihat baik-baik saja jadi untuk apa kau disini?"

"penyakit adik ku kambuh dan dia dirawat disini."

"apa adik mu tampan,sepertinya dia berjodoh dengan ku," aku menggoda ellie.

"hei dia berbeda 2 tahun denganmu,tapi kalau masalah ketampanan tak bisa kupungkiri lagi,dia sangat tampan tapi menjauhlah dari dia kau sedang berhadapan dengan kakaknya," kami tertawa.

"Christ.. ibu mencari mu dari mana saja kau,ini ponsel mu,"ibu meneriaki ku,mungkin ibu kira aku sudah kabur dari rumah sakit,kabar baiknya ponsel ku sudah kembali. "tenang mu,aku mulai menyukai rumah sakit ini jadi tak mungkin aku kabur,terima kasih bu."

"apa kau ellie?" ibu menyadari kehadiran ellie. "tante sangat senang bertemu dengan mu secara langsung."

"kapan-kapan mampirlah kerumah ya,tante selalu membuat kue." Kata ibu

"tentu tante aku akan datang...kalau begitu aku akan pergi,sampai jumpa disekolah Christ," Ellie pergi.

Begitu ellie pergi aku dan ibu juga kembali ke kamar ku.

"mau ibu potongkan apel?" Tanya ibu "ibu tau yang terbaik,"aku tersenyum kepada ibu lalu di ranjang ku aku mengambil ponsel ku dan mengecheck ponsel ku.

8 panggilan tak terjawab dari ellie dan beberapa pesan dari lily dan okta. Aku menjawab pesan okta dan lily,mereka cemas karna aku langsung meninggalkan mereka setelah apa yang ku lakukan kepada aura. "apa aku harus,menelfon ellie....kami baru saja bertemu tadi dan telfon dari ku juga tak terlalu penting untuknya.

Aku memakan apel yang ibu potongkan untuk ku sambil bermain game di ponsel.

NONSENSE (COMPLETE)Where stories live. Discover now