Bagian • 23

7.7K 1.1K 272
                                    

TRIIIIING!!!

TRIIIIIIING!!!!

BRAK—

jisung membuka matanya dengan paksa saat mendengar suara benda yang di banting ke lantai

Ia tidak ingin menoleh , tapi—

JAM WEKER KESAYANGANNYA TELAH HANCUR!

Siapa lagi pelakunya ? Tentu saja minho . lelaki itu menendang jam nya di atas meja tanpa berfikir dua kali

"Kenapa kau melakukannya . kau tau ? Itu jam kesayangan ku" ucap jisung masih dengan suara sengau nya

"Ya . aku tau , kenapa jam nya menyala ?"

"Karena aku sudah mensetting nya agar berbunyi di pagi hari minho .."

Minho menggelengkan kepala . wajahnya datar seperti tak minat dengan percakapan

"Aku tidak mengerti . tidak perduli juga . bisa buat kan aku sarapan ?"

Jisung menatap jam di dinding . Ah— pukul 08 pagi , sudah sangat siang-menurutnya

"Tunggu sebentar" jisung bangun untuk merapihkan kasur dan selimut .

Sementara ia merapihkan kasur , minho memilih untuk berdiri di balkon kamar . menghirup udara segar di pagi hari

Balkon jisung menghadap ke arah taman hijau yang besar .

ada beberapa pohon lebat juga di ujung nya membuat minho teringat akan tempat tinggal nya

"Sudah berapa lama aku menghilang ? Apa mereka masih mengingat ku .." gumam nya

Banyak hal yang ia tinggal kan di sana . ayah dan ibu nya , beberapa pelayan yang mengabdi padanya , pekerja tani , muda mudi dan seluruh warga di wilayah

Minho merindukan nya . ia merindukan wilayah nya , ia rindu semua nya walau sebenarnya tidak banyak moment menyenangkan di sana

TSHHHH—

Minho menoleh saat mendengar desing masakan dan denting spatula beradu dengan ketel .

Di sana ada jisung yang sedang memasak membelakangi nya . tubuh mungil itu dibalut dengan Apron hitam , mengikat pinggang ramping seorang jisung

Minho menarik ujung bibir nya . banyak hal yang tidak ia pahami di dunia ini tapi kali ini ia lebih tidak paham pada dirinya sendiri

Setiap jisung berada di sisi nya , degub jantung nya berkerja dua kali lebih cepat . beberapa kalimat yang keluar dari bibir jisung kadang membuat nya merona tipis

Entah kenapa—tapi rasanya Nyaman , bahkan menjadi candu baru baginya

Jisung seperti malaikat . lelaki itu baik , walau dirinya beberapa kali melakukan tindakan kasar . tapi jisung sama sekali tak mengambil hati

Ia bahkan memilih untuk membantu nya

Dan itu sudah sangat membuat seorang minho terperangah akan kebaikan hati nya yang tidak main-main

"Minho?!"

Minho membulatkan matanya . ternyata sejak tadi jisung memanggil namanya , tapi dengan bodoh ia melamun

"Ya ?"

"Masakan nya sudah jadi . kemari dan makan lah"

Minho berdehem canggung . karena lamunan nya tentang jisung tadi , kini dirinya jadi semakin salah tingkah

Memalukan!

"Terima kasih"

"Sama-sama" jisung melepas apron di tubuh nya . mengusak surai halus nya ke belakang lalu masuk ke dalam kamar mandi

[16] Dekko || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang