Bagian • 21

7.5K 1.1K 245
                                    

"Kau ini ... Tabib ?"

Minho mengangkat dagu jisung , memiringkan nya ke kanan dan kiri . berharap ada sesuatu yang mampu membuat ingatan nya kembali

"Jangan di paksa minho , kau akan mengingat nya dengan sendiri——apa ?"

Jisung membola kan matanya karena perubahan ekspresi minho yang semula bingung jadi berubah sinis padanya

"Aku benci siapapun yang memanggil ku dengan nama itu"

"Lalu ?"

"Aku membenci mu"

"Apa kau yakin membenci nama minho ? Atau karena kau terlalu sayang dengan nama itu sehingga tidak ada yang boleh menyebutnya kecuali beberapa orang tertentu"

DEG

minho bungkam . bungkam dengan wajah yang sedikit memucat dan kaku , yang ada di dalam pikiran nya saat ini adalah kenapa jisung bisa berkata demikian yang sialnya terasa benar

"Kau penyihir ... Ji-sung"

Jisung memutar matanya malas , tangan nya ia gunakan untuk memijit tengkuk yang terasa nyeri karena cengkraman minho beberapa menit lalu

"Kenapa mencari ku ?" tanya jisung , ia berjalan menyusuri kasur yang berantakan . sepertinya minho sempat memberantaki ruangan tersebut karena mencari nya —mungkin

"Apa yang kau masukan ke dalam tubuhku?"

"Obat"

"Kenapa melakukannya ?"

Jisung menghentikan kegiatan nya merapihkan bantal dan guling , menatap minho dengan wajah malas .

"Agar kau sembuh . memang nya apa lagi ? Tingkah mu selama di rumah sakit membuat banyak orang sakit kepala—hancur sana hancur sini .

ku fikir saat kau berubah , kau bisa kembali normal tapi sepertinya tidak

Kau tetap minho yang nakal seperti sebelumnya . bahkan lebih parah"

Minho terdiam , sepertinya ia sedang mencerna segala kalimat jisung . dan baru sadar setelah beberapa menit setelah nya

"Hey jisung , bisa bantu aku kembali ke rumah"

Jisung menaikan sebelah alis nya . tugas nya saja sudah banyak , dan  menyembuhkan minho merupakan tugas terberat nya

Tapi setelah sembuh , minho malah kembali memintainya tolong

"Dimana rumah mu ?"

Minho mengigit bibirnya . sejujurnya ia pun bingung dimana tempat tinggal asalnya tapi ia harus segera kembali karena satu dan lain hal yang harus diurusnya

"Aku tidak tau . aku bahkan tidak tau ini dimana , AH! tapi aku memiliki sesuatu—"

Minho berlari kecil ke arah jisung . ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku , sebuah kain yang di buntal dan diikat dengan pita merah

Jisung tau itu! Minho yang dulu pun menjaga benda itu . membawanya kemanapun ia pergi , ia tak pernah membiarkan siapapun menyentuh benda di dalam kain itu

"Apa ini ?" jisung menatap batu rubby di dalam bundalan . minho menyerahkan nya pada jisung

"Ini adalah salah satu kunci menuju kamar ku di rumah . tidak ada yang boleh masuk , kecuali diriku—ugh bagaimana aku menjelaskan nya ya—"

"Minho! Kau mengingat nya !"

Hah ? Minho terdiam lalu memiringkan kepalanya bungung .memangnya apa yang diingat nya ?

[16] Dekko || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang