Bagian • 4

6.7K 1.1K 280
                                    

"Minho Good Boy~" jisung terus memuji minho namun lelaki itu tidak mengerti dengan apa yang jisung ucapkan

Sementara minho masih sibuk dengan makanan nya , jisung memilih berkeliling menatap ruangan minho

Ia menatap crayon di ujung ruangan , beberapa coretan di dinding dengan gambar ..

Entahlah jisung tidak mengerti . ada gambar burung , pohon dan sebuah rumah . apa maksudnya itu ?

Jisung menoleh kebelakang , minho masih melahap makanan nya namun matanya mengawasi jisung

Jisung mulai kembali merasa was-was . takut jika tiba-tiba minho menyerang nya tanpa sebab

Jisung berjalan ke arah nakas , ia menatap sesuatu di atas nakas . kain berwarna biru kecil yang di bundal

Jisung mengulurkan tangan nya hendak menyentuh benda itu namun minho dengan gerakan cepat nya berlari dan mendorong tubuh jisung

BRUGH

"A-aw" jisung memegang pundak nya yang terbentur meja  . ia bangkit dengan ringisan yang meluncur di bibir sementara minho mengambil kain itu dan menatap jisung tak suka

Ah lagi-lagi tatapan itu ..

"Baiklah , maaf aku menganggu mu . aku tidak akan mengulanginya , ya ya aku tau itu barang mu" jisung menatap minho takut-takut karena minho kini menatap nya kembali dengan raut kesal

"Maaf . oke ?"

Perlahan kerutan di sekitar hidung minho menghilang , ia menatap jisung seperti sedia kala . mungkin emosinya sudah sedikit meluap

Jisung menatap jam di tangan nya . ia menghelah nafas

"Sudah saat nya aku pergi .sampai bertemu lagi minho"

Jisung membuka pintu ruangan itu lalu beranjak pergi dari ruangan minho mengabaikan minho yang terus menatapnya

"Eeee?" minho bangkit berdiri , ia melangkah mendekati pintu namun kemudian jatuh karena rantai di kaki kirinya masih mengikat kuat

"Eeee!!" minho mengulurkan tangan nya hendak menggapai ganggang namun tak bisa

Jadi yang ia lakukan hanya menatap dan mengerang kecil





"Hampir selesai"

Jisung memasukan cairan nya ke dalam botol bening lainnya . ia tersenyum senang karena kembali berhasil membuat racikan baru

Namun ... Berarti minho akan kembali merasakan sakit nya kan ?

"Ah .. Aku sudah mengurangi kadar obat di dalam nya , minho tidak akan merasakan sakit seperti sebelum nya"

Jisung meyakinkan dirinya sendiri .

Sebenarnya ini adalah pertama kali nya jisung memiliki manusia sebagai kelinci percobaan nya

Biasanya ia hanya menggunakan hewan atau manusia yang sudah mati

Dan tentu saja jisung merasa cukup terbebani dengan kelinci percobaan nya itu

Bagaimana jika obat nya gagal ? Bagaimana jika obat nya memberi pengaruh buruk untuk kehidupan minho kedepan nya ?

Apalagi sampai mati ... Jisung sungguh bingung saat ini

"Haruskah aku mencoba nya kembali " bisik jisung menatap botol di tangan nya dengan pandangan sedih

"Ah lebih baik aku istirahat"

Jisung menyimpan botol nya di atas nakas , ia baik ke atas kasur untuk beristirahat karena besok pagi ia akan kembali bekerja






Minho menatap jendela dari dalam ruangan nya . ia terus menatap gelap nya langit malam , walau cahaya bulan cukup membuat ruangan nya sedikit lebih terang

TLING!

Minho memainkan tali rantai yang melingkari kaki nya , ia menatap nya dengan pandangan kosong

Hidupnya berakhir terbelenggu . niat hati dirinya ingin menemukan sesuatu yang baru dalam hidup

Namun sayang , kejadian malang terus menimpanya tanpa bisa dihentikan

Minho rindu lingkungan nya , minho rindu teman nya .

'Bu.rung' bisik nya dalam keheningan malam

Bermain dengan crayon yang ada di sekitar kaki nya . minho menggores crayon nya di lantai , menggambar sesuatu di sana

'Bu.rung-'

Minho melempar crayon nya ke sembarang arah . terlalu frustasi memikirkan dirinya yang sekarang

Terkurung di dalam ruangan serba putih dan bau obat . minho menginginkan kebebasan

Namun ia tak dapat melakukan apapun selain duduk dan menerima obat-obatan yang sama sekali tak dipahaminya

Padahal dirinya tak sakit . tapi mulut nya tak henti menelan butir pil yang terasa pahit di lidah

'Bu.rung'

Minho menidurkan dirinya di lantai . meringkuk memeluk lutut , terpejam dengan tubuh yang sedikit mengigil

'Ji—'






Jisung membuka pintu ruangan nya . ia menyimpan tas lalu memakai jas putih nya di tubuh

Jisung terlihat manis dengan pakaian resmi nya

"Hahhh astaga aku terlambat"

Jisung beranjak dari ruangan nya . Chan berkata jika dewan kesehatan memanggil dirinya ke kantor utama

Ia hanya bisa menghelah nafas lelah . sudah pasti yang akan dibahas adalah obat racikan yang dibuatnya

Memangnya apa lagi?

Di tengah perjalanan jisung terhenti dan menatap lorong di samping kanan nya

Diujung sana adalah ruangan milik minho yang kini terlihat ramai oleh beberapa petugas kebersihan

"Mungkin mereka sedang membersihkan kamar minho" gumam jisung dan kembali melanjutkan langkahnya

Tanpa sadar jika seseorang berlari ke arah nya sambil merentangkan tangan meminta pertolongan

"Tangkap!!"

"EEEENGG!!"

BUGH

Tubuh minho jatuh ke atas lantai hingga membuatnya tak sadarkan diri . malang baginya karena baru saja di pukul oleh tongkat yang dibawa salah satu petugas

"Bawa kembali ke kamar nya"

"Hhhh merepotkan saja . hanya dia yang paling merepotkan di sini! Aku muak"

"Jika dia hanya pasien biasa mungkin sudah sejak dulu kuberi cairan pembersih toilet"

"Yaaa benar juga"

Dengan tak manusiawi . dua petugas kebersihan itu menyeret tubuh minho masuk ke dalam ruangan

Tak jarang kepala minho terantuk besi penyangga atau lantai yang tidak rata

Sungguh keterlaluan perlakuan mereka






Tbc

[16] Dekko || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang