Iwaizumi Hajime ➵ Letter

8.9K 1.2K 333
                                    

Jika para gadis di sekolahnya memuja-muja ketampanan Oikawa Tooru, maka (Fullname) mengagumi Iwaizumi Hajime yang laki abis!

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haikyuu!! Fanfiction
Haikyuu!! © Haruichi Furudate
Letter © laughinapril_

Iwaizumi Hajime x (Fullname)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading!

(Name) berbinar-binar saat menonton latih tanding tim voli SMA-nya, Aoba Johsai, dengan sekolah tetangga. Bukan, ia kesini bukan untuk melihat Oikawa Tooru seperti segerombolan gadis yang berada di ujung sana, melainkan untuk melihat sang sahabat dari pemuda yang memiliki fans bejibun itu, Iwaizumi Hajime.

"Left! Left!"

Iwaizumi berteriak lalu melangkah perlahan kemudian loncat sambil men-spike bola.

BAM!

Bola masuk menghantam lantai dengan keras.

'KEREEN BANGEET!!'

Inner (Name) berteriak-teriak. Gadis berkuncir ekor kuda itu menggigit bibir bawahnya, berusaha tidak teriak beneran. Kedua tangannya mencengkram erat pegangan besi yang ada di depannya.

Tak hanya sampai situ saja, Iwaizumi kini dengan ekspresi kelelahan, peluh yang menetes, meraih ujung kausnya untuk mengelap wajahnya, menampakkan pemandangan indah bagi kaum hawa.

Pipi (Name) melepuh saat menyaksikan sang pujaan hati. Gadis itu membayangkan jika ia melihat pemandangan tersebut dari samping lapangan, mungkin saja ia sudah pingsan. Dilihat dari atas begini saja sudah hot begitu!

"(Name), katanya mau pulang bareng, ayo!"

"Eh? Tapi, pertandingannya belum selesai. Aku masih pengen menonton."

"Selesainya lama! Kamu mau pulang saat langit sudah gelap? Kalau iya, ya sudah. Aku duluan, ya!"

"Eh, j-jangan dong! Tunggu, aku mau mengambil tasku dulu di kelas."

Sebelum pergi, (Name) menatap sejenak ke Iwaizumi. Pemuda itu sedang setengah membungkuk, kedua tangannya bertumpu di kedua lutut. Posisi pemuda itu di dekat net, matanya fokus terhadap lawan yang hendak servis. Peluh menetes dari dahinya.

Laki abis!

(Name) menggigit jari telunjuk kanannya karena geregetan. Ada rasa tak rela untuk meninggalkan pertandingan, tapi apa boleh buat. Ia tak berani pulang malam sendirian. Oleh karena itu, ia selalu meminta pulang bareng dengan Yui yang merupakan tetangganya.

(Name) menatap Iwaizumi lebih lama lagi sampai akhirnya ada teriakan yang memanggilnya.

"(Name)!!"

"I-iya, sabar!"

***************

(Name) memainkan pulpennya. Rasa jenuh melanda setelah belajar dalam waktu yang lama. Kelas tiga tidak bisa membiarkannya santai begitu saja. Memang seserius itu, jika tertinggal sedikit materi, matilah sudah.

(Name) menarik napas panjang. Tiba-tiba ia teringat pertandingan tadi sore. Iwaizumi Hajime dengan segala kekerenan dan kelakian di lapangan membuat semua materi-materi pelajaran yang ada di otak (Name) musnah digantikan dengan fantasi-fantasi indah terkait sang pujaan hati.

Halu Haikyu!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang