"Yahh, gue ga ikutan pelukan"protes Amir yang melihat bertiga berpelukan seperti teletabis.

"Sstt.. diem lo ngerusak suasana Amir Ramadhani"kata Nana.

Sontak Syifa dan Kia tertawa mendengarnya.

Tak lama dari itu, Kia dipanggil untuk menghadap ke bagian direktur Rumah Sakit. Langkah gontai saat dirinya hampir sampai didepan pintu Direktur Rumah Sakit.

Kia mengucapkan "Basmalah" terlebuh dahuku sebelum masuk.

"Saya sudah tau berita yang sudah beredar menjadi se-antero Rumah Sakit Suster Kia. Saya sudah memutuskan dengan pertimbangan yang cukup berat, selama proses hukum ini berjalan anda harus dirumahkan sementara untuk keputusan selanjutnya demi kebaikan nama Rumah Sakit"jelas Direktur itu yang membuat Kia merasa semakin down.

"Saya harap anda dapat menerima keputusan yang sudah dibuat oleh pihak Rumah Sakit"lanjutnya.

Kia menarik nafasnya pelan sebelum menjawab dan tersenyum.

"Apapun keputusan dari Rumah Sakit saya akan menerima nya, maaf jika karena saya nama baik dan reputasi Rumah Sakit menjadi tercoreng"kata Kia dengan sopan.

"Sebenarnya saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi karena seperti diketahui bahwa Suster Kia adalah Suster yang paling banyak disukai oleh pasien dan juga wali pasien bisa dibilanh anda adalah Suster favorit di Rumah Sakit ini tapi semenjak berita ini naik semuanya seolah sirna"kata Direktur itu lagi.

"Maaf jika saya mengecewakan banyak orang termasuk bapak"kata Kia dengan sopan.

"Saya harap masalah ini cepat selesai dan anda bisa kembali bekerja untuk Rumah Sakit ini"kata Direktur itu.

"Aamiin, semoga saja pak. Terima kasih atas dukungan bapak. Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besar nya atas kesalahan yang saya buat"kata Kia lagi.

"Yasudah silahkan kembali ke pekerjaan anda, hari ini adalah hari terakhir anda bekerja sebelum dirumahkan"jelas Direktur itu.

"Baik terima kasih pak, saya permisi dulu. Assalamualaikum"kata Kia beringsut keluar ruangan Direktur itu.

Saat sudah keluar dari ruangan Direktur sekitar 5 orang perawat yang melihat sinis ke arah nya. Kia cuek-cuek saja melewati mereka tanpa mengubris mereka semua.

Kia melangkah menuju toilet dan duduk diatas closet sambil menangis tanpa suara. Dirinya merasa sangat jatuh saat ini, dirinya sudah tidak dapat diajak kompromi lagi.

Kia yang kuat, Kia yang ceria, Kia yang berani kini menjadi lemah tak berdaya.

Ujian saat ini benar-benar membuat dirinya jatuh-sejatuhnya. Setelah beberapa menit menenangkan dirinya, Kia mencuci mukanya kemudian melanjutkan pekerjaan terakhirnya.

****

Hari pun sudah berganti menjadi melam yang gelap dengan segala kebisingan kota.

Kia sedang menuju jalan pulang dijemput oleh supir sang Ayah yang baru beberapa minggu bekerja dirumahnya.

Kia mengamati setiap inci jalan raya dan gedung-gedung yang menjukang tinggi ke atas awan. Sesekali Kia menjatuhkan air mata nya tanpa suara kemudian menghapusnya dengan cepat.

Sesampainya dirumah, sebelum keluar dari mobil Kia menarik nafas nya dalam-dalam lalu keluar dan masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum"salam Kia ketika sudah berada diruang tamu dan menyalami kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam"jawab kedua orangnya tuanya.

"Ki, kalo kamu sedang merasa tidak baik lebih baik kita tunda pertemuan dengan nak Rafif dan keluarganya"kata sang Ayah mengamati wajah sang putri.

Jodoh Pasti BertemuWhere stories live. Discover now