Tips Menulis Cerita Remaja Dengan Konflik & Pesan Moral Baik

Start from the beginning
                                    

Kalian juga bisa memanfaatkan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar. Terkadang konflik kecil yang terjadi di sekitar, bisa kita jadikan konflik juga loh dalam cerita. Tinggal kita kembangkan saja agar lebih greget dan menarik untuk dibaca.

B. Walaupun buat konflik, tetap fokus pada ide cerita

Tetap fokus pada ide cerita, membuat cerita tidak akan melebar. Sehingga pembaca bisa menikmati cerita lebih utuh.

Ide cerita sendiri diusahakan berpatokan pada masalah tokoh utamanya. Jadi, fokus pada ide cerita artinya juga fokus pada masalah tokoh utamanya. Jangan sampai penulis terlalu asyik membahas cerita tokoh pendukung, sampai-sampai tokoh utamanya diabaikan. Ini bahaya, karena bisa menggeser posisi tokoh utama. Sehingga cerita jadi menyimpang dan tidak menarik lagi.

C. Berikan kejutan/plot twist

Plot twist, perubahan mendadak dari arah plot atau cerita. Biasanya plot twist ditujukan untuk menjaga tingkat ketertarikan pembaca, dengan mengungkapkan sesuatu yg tidak pembaca sangka. Plot twist biasanya disamarkan dengan detail lain dalam cerita.

Beberapa plot twist yang sering ditemukan dalam cerita, antara lain:

1.) Anagnorisis atau pengungkapan.

Satu karakter mengungkapkan jika karakter lain adalah ayahnya, dewa, atau musuhnya. Lebih luasnya, teknik ini memberi pembaca informasi baru untuk menciptakan suspense dan menimbulkan pertanyaan. Teknik ini menyebabkan perubahan dari plot, seringkali mendorong karakter untuk melakukan tindakan.

Contohnya adalah pada novel Gone Girl (Gillian Flynn).

2.) Unreliable narrator.

Bahwa narator cerita selama ini memanipulasi cerita dan memberi informasi menyesatkan kepada pembaca.  Teknik ini digunakan untuk menciptakan suspense, untuk membuat pembaca terus menebak-nebak, dan tidak berhenti membaca.

Contoh pada novel; karakter Nick Carraway di The Great Gatsby, Humbert Humbert di Lolita, Patrick Bateman di American Psycho.

3.) Deus ex Machina.

Twist ini berupa kemunculan karakter, event, atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah yg tampaknya tidak bisa dipecahkan secara tiba-tiba, dengan cara tak disangka-sangka. Misalnya, si protagonis ada di gudang tanpa jalan keluar dan dikelilingi musuh dan tiba-tiba ada robot muncul menyelamatkannya.

4.) Chekhov’s gun.

Pada teknik ini objek atau karakter yang di awal kelihatan tidak berguna, ternyata adalah bagian penting. Kadang ‘chekhov’s gun’ ini tidak muncul lagi atau tidak ketahuan manfaatnya sampai nanti ketika tiba di bagian yang signifikan.

5.) Non-linear narrative.

Lewat cara ini, karakter dan plot diungkap secara tidak urut kronologi. Teknik ini menyebabkan pembaca harus menyatukan kepingan-kepingan cerita secara berurutan agar bisa mengerti. Twist-nya sendiri muncul dari hasil potongan-potongan informasi yg ditahan hingga klimaks.

Penulis harus pandai meletakkan twist di bagian tertentu cerita, untuk membuat pembaca tetap bertahan dengan cerita kita. Ini penting, untuk membuat pembaca makin penasaran dan menyelesaikan bacaannya sampai selesai. Cara yang paling efektif untuk meletakkan bagian ini adalah di akhir bab. Sehingga pembaca merasa tertahan. Ada apalagi nih dengan si tokoh? Buat cerita yang menggantung. Sehingga pembaca akan menemukan jawabannya di bab selanjutnya.

C. Kembangkan konflik jadi anak konflik

Buatlah ploting untuk mempermudah menganalisa konflik. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar cerita tetap pada jalurnya. Tidak melebar kemana-mana. Temukan satu konflik utama, lalu kembangkan menjadi anak konflik.

Kelas Literasi OnlineWhere stories live. Discover now