3 . Rasa

66 33 5
                                    

Hallo ...
aku tulis cerita ini memang bareng2 tapi aku butuh waktu yg sangat lama untuk terus mengkoreksi tulisan2ku🧡

Selamat membaca semoga sukakkkk🥰

••••

2bulan berlalu Rara dan Risky semakin sering bertemu walaupun tanpa ada sepatah kata yg keluar dari mulut Rara maupun Risky. kedua orang ini hanya bertemu saat ada tugas dan urusan yg menyangkut perkuliahan.

***
"Ra...." suara dari jauh memanggil rara secara bersamaan. Ya mereka adalah Nada dan Arisha sahabat Rara.

"Ra gimana sama bapak risky?" Tanya Arisha menggoda Rara.

"Apaansi maksudnya?" Sahut Rara dengan sebal.

"Kok maksudnya si ra? Lo kan akhir2 ini sering banget tu berduaan sama pak dosen ganteng itu? Ngapain aja lo?" Tanya Nada sangat teliti kepada Rara.
Rara kemudian duduk dibangku dekat sahabatnya tersebut.

"Gue cuma ngomongin masalah kuliah gue aja dan yg lain-lain itu karna gue disuru pak tomi buat nemenin dia dipertemuan dosen kemarin" jelas Rara

"Ooooooooooo...... cuma itu" sahut kedua sahabat Rara berbarengan.

*****

Siang yg sangat panas ditambah dengan pertanyaan dari sahabat-sahabatnya yg sedari tadi berputar diotak Rara.
"Apa iya gue sedeket itu sma dosen baru itu?" Ucapnya.

Rara semakin bingung padahal ia hanya sekedar membicarakan materia dan soal soal perkuliahan saja.
Tubuhnya yg ia baringkan diatas kasur mulai terlelap tidur sampe ia lupa mengganti baju dan mebereskan buku dan tas tasnya.

Puku 16:20
Tok tok tok!!!
"Raaaa.. rara??? Bangun nak sudah sore Raraaa" suara dari balik pintu memanggil rara yg sedang pulas tertidur. Ya... itu mama Rara yg sangat baik pengertian dan selalu meng-iyakan apa yg Rara ingin lakukan selagi itu yg terbaik dan tdk melanggar batas wajar seorang anak mama rara its ok!
"Iya maa..." sahut Rara di dalam kamar.

"Bersih-bersih mandi mama tunggu dimeja makan ya nak"

"Iyaa cintaaaaaaaaaaaaa" sahut Rara dengan suara lantang.
Rara selalu memanggil mamanya dengan sebutan cinta walaupun Rara adalah anak yg jarang sekali mendengar pendapat kedua orgtuanya.

****
Suara dentingan piring yg beradu dgn sendok mulai terdengar. Satu keluarga yg sangat amat lengkap dan unik sudah berkumpul dimeja makan.
Papa Rara, mama Rara, Ketiga kakak-kakak Rara pun sudah duduk manis dikursi meja makan.
Tak ada sepatah kata yg keluar dari orang2 yg berada dimeja makan tersebut... Ya, karna mereka tdk akan bersuara sebelum Papa nya yg terlebih dahulu mengajak ngobrol atau buka suara.
"Bagaimana kuliahmu nak? Ada keluhan?" Tanya sang papa kepada Rara karna memang ketiga kakak Rara semua sudah bekerja dan satu sudah ber istri.

Btw kenalin dulu deh kakak-kakaknya Rara dan kakak iparnya juga.
- Kak Dimas ( ia kakak pertama Rara yg sangat baik dan pengertian kepada adik-adiknya termasuk Rara, Rara sangat istimewa dimata kak Dimas)
- Kak Cindy ( ia kakak kedua Rara yg sangat pintar, ia seorang pengacara, jutek, keras, kepo, selalu nurut kata papa dan baik juga)
- Kak Nindy ( ia kakak ketiga Rara, ia sangat berbeda. Pendiam, teliti, pekerja keras, jarang dirumah bahkan bisa menginap dikantornya. Karna dia seorang penulis yg bukunya sudah terkenal juga)
Dan satu lagi ada kakak iparnya Rara namanya Cella, dia orang yg sangat amat baik kepada semua anggota keluarga, hobby masak, dan selalu membuat suasana hidup. Rara sangat dekat dengan kak cella.
Btw lanjut dimeja makan ya.
"Seru pah, ada dosen baru aku gatau dia magang atau apa cuma dia seusiaku pa.." sahut Rara sambil bercerita kepada papanya

"Wah bagus dong.. kuliah dimana dia? Mengajar fakultasmu?"

"Iya pa.. aku kurang tau"
"Ya lo cari taulah" tangkas cindy sambil menggoda.

****

Telpon berdering pagi-pagi membangunkan Rara dari tidurnya dan ternyata...

"Semua berhak mendapatkan apa yg ia inginkan walau dalam diamnya"
~~~~~

Hi? Gimana?:( seru gak? Sorry ya klo ada typo dan kurang seru gtu🥺 semoga kalian selalu sukak sma cerita ini.
Dan semoga kalian juga sehat2 selalu. #staysafe giys
Love u All🥰

Satu Menit untuk SelamanyaWhere stories live. Discover now